Dokter Hantu yang Mempesona

Kakek Terbangun



Kakek Terbangun

0"Ambilkan air lagi."     

"Baiklah."     

Guan Xi Lin pergi mengambil baskom berisi air setelah membuang air yang sudah tercampur dengan darah. Dia melihat darah yang mengalir keluar perlahan menjadi warna merah seperti biasa. Guan Xi Lin pun bertanya. "Apakah racunnya sudah dibersihkan?"     

"Masih ada sisa yang belum bersih." Feng Jiu melihat darah Kakeknya yang hampir bersih seperti semula. Dia memberikan isyarat agar Guan Xi Lin menyingkirkan baskom itu. Kemudian, dia menyeka tangannya yang masih ternoda oleh darah. Dia segera menyelimuti tubuh Kepala Keluarga Feng dan berjalan menghampiri meja.     

"Kakak, saat sudah pagi, tolong carikan tanaman obat ini untukku berdasarkan resep yang aku berikan. Ambil tanaman obat ini dari beberapa tempat yang berbeda," ucap Feng Jiu sambil menuliskan resep untuk Guan Xi Lin.     

Guan Xi Lin melirik isi resep itu, kemudian dia mengangguk.     

"Baiklah, aku akan mencarinya ketika hari sudah pagi."     

Pada saat yang sama, Kediaman Feng sedang kacau. Feng Xiao memimpin anak buahnya untuk mencari Kepala Keluarga Feng bersama Murong Yi Xuan. Malam itu, semua orang gelisah karena keributan yang membuat orang-orang tahu bahwa Kepala Keluarga Feng telah diculik.     

Namun, semua orang menganggapnya aneh. Lebih masuk akal jika orang yang diculik adalah Feng Qing Ge karena dia adalah mutiara yang paling berharga dari Kediaman Feng. Kecantikannya pun tidak tertandingi. Tapi penculik itu malah meninggalkan gadis cantik itu sendirian. Dia memilih untuk menculik pria tua yang akhir-akhir ini didiagnosa menderita gangguan mental. Bukankah itu semua terdengar aneh?     

Oleh karena itu, orang-orang mulai berdebat. Mereka berpikir apakah itu dilakukan oleh musuh Keluarga Feng? Atau mungkin pelakunya adalah musuh Kepala Keluarga Feng?     

Di dalam Kediaman Feng, tepatnya di halaman Feng Qing Ge, seorang pria paruh baya masuk ke dalam kamarnya.     

"Nona, aku sudah memeriksa identitas pasangan kakak adik itu."     

"Bicaralah."     

"Pria itu bernama Guan Xi Lin, anggota dari Keluarga Guan di kota Cloudy Moon. Tapi karena dia berselisih dengan Keluarga Guan, dia memaksa mengundurkan diri dan mendirikan Klan-nya sendiri. Saat ini, dia tinggal di sebuah rumah pada bagian selatan kota. Dan gadis itu, saya belum bisa menentukan asal-usulnya. Saya hanya mengetahui bahwa dia adalah adik angkat dari Guan Xi Lin. Tidak ada yang pernah melihat wajahnya karena dia selalu memakai tudung."     

Kedua mata Su Ruo Yun memperlihatkan hasrat ingin membunuh. [Bahkan pelacur dengan asal usul yang tidak jelas bisa membuat Murong Yi Xuan tergila-gila padanya. Benar-benar hebat!]     

"Siapkan beberapa pria untuk membunuh pemuda dari keluarga Guan. Dan gadis itu, bawa dia padaku. Aku ingin melihat seperti apa wajah yang tersembunyi di balik tudung itu!" Suaranya dipenuhi dengan kebencian. DI tengah-tengah kesunyian malam, suaranya terdengar lebih mengerikan dari biasanya.     

"Baik." Pria paruh baya itu menjawabnya dengan hormat.     

"Satu lagi, cari siapa orang yang menculik Kepala Keluarga Feng dan periksa dari mana asalnya. Jika kalian bisa menemukannya, habisi dia di sana!"     

Pria tua itu menghalanginya. Jika pria itu tahu apa yang terbaik untuknya, Feng Qing Ge tidak ingin membunuhnya. Namun, di usianya yang sudah lanjut, dia masih saja memiliki sepasang mata yang tajam dan penuh dengan kebencian.     

Karena pria tua itu sudah menghalanginya, maka jangan salahkan Feng Qing Ge karena tidak mengampuninya!     

"Baik!" Pria paruh baya itu menjawab dengan patuh. Dia melihat isyarat yang diberikan Feng Qing Ge, kemudian segera pergi.     

Keesokan harinya, di pagi hari.     

Ketika Kepala Keluarga Feng perlahan bangun, dia melihat seseorang yang beristirahat di samping tempat tidur. Dia memiringkan kepala untuk melihat orang itu dan dia melihat wajah yang rusak. Ketika Kepala Keluarga Feng mengingat kata-kata yang diucapkan wanita itu, hatinya merasa teriris dan air mata mengalir di wajahnya hingga membasahi bantal.     

Melihat wajah yang rusak itu sudah membuat dirinya merasa bersalah. Tapi ketika dia mendengar bagaimana penipu itu menyayat wajah Feng Kecil dengan pisau, kesedihannya melahirkan kemarahan yang tak tertahankan.     

[Feng Kecilku yang malang! Dia adalah anak yang penurut tapi dia mengalami ketidakadilan seperti itu... Bagaimana mungkin dia bisa melihat cucunya seperti ini...]     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.