Dokter Hantu yang Mempesona

Kemarahan dan Kesedihan



Kemarahan dan Kesedihan

0Feng Jiu tidak menjelaskan lebih detail sehingga dia hanya menatap Kakeknya sambil membujuknya. "Kakek, kamu bisa pulang dan melihatnya. Tapi aku harap kamu tidak menyebutkan keberadaanku di sini kepada orang lain."     

Ketika Kepala Keluarga Feng mendengarnya, dia tertegun sejenak. "Kamu tidak ingin ikut Kakek pulang ke rumah? Apakah kamu khawatir ayahmu tidak akan mempercayaimu? Atau kamu tidak mempercayai Kakekmu ini?"     

Feng Jiu menggelengkan kepala. "Jika kamu merasa bahwa aku adalah cucumu setelah bertemu dengan Feng Qing Ge yang ada di kediaman Feng, aku akan mengikutimu kembali."     

Kepala Keluarga Feng berpikir keras sambil mengelus jenggot putihnya yang panjang. Dia terdiam dalam waktu yang cukup lama.     

"Kalau seperti itu, Kakek akan pulang terlebih dahulu untuk melihat apa yang terjadi di rumah. Jangan khawatir. Kamu harus yakin kalau Kakekmu ini akan segera kembali."     

Saat itu, Kepala Keluarga Feng memancarkan aura yang mengesankan. Wajahnya terlihat serius dan tidak lagi terlihat ceria seperti sebelumnya. Ini adalah aura dominan milik Klan besar! Hatinya bergetar penuh amarah sambil bersumpah dalam hati.     

[Jika benar-benar ada penipu di Kediaman Feng, pelakunya pasti melakukan tindakan keji terhadap cucunya yang tersayang! Dia tidak akan melepaskannya begitu saja!]     

Matanya menatap tajam. Dia berbalik badan untuk menatap Feng Jiu kemudian tertawa terbahak-bahak. "Feng Kecil, jangan takut, tunggu di sini sebentar. Kakek akan segera datang menjemputmu!"     

Ketika Feng Jiu mendengarnya, hatinya dipenuhi dengan kegembiraan. Dia pun tersenyum dan mengangguk. "Mmm." Meskipun Feng Jiu tidak berencana kembali ke Kediaman Feng begitu cepat. Tapi karena keberadaannya sudah diketahui, dia akan menunggu dan melihat bagaimana keadaannya!     

Setelah Kepala Keluarga Feng berjanji pada Feng Jiu, dia segera kembali ke Kediaman Feng. Dia pun bertemu dengan orang yang sedang mencari-carinya – anaknya sendiri, Feng Xiao. Ketika Feng Xiao melihat pria tua itu, dia segera mendekat sambil merasa lega.     

"Ayah! Kemana kamu pergi?! Kenapa kamu tidak mengajak pengawal! Aku sudah mencarimu di seluruh toko anggur merah di kota dan aku masih belum menemukan jejakmu!"     

Kepala Keluarga Feng meraih tangannya dan menatapnya dengan wajah yang merendahkan sambil mendengus. Amarahnya jelas sedang tertahan. "Sebaiknya kamu bersiap-siap! Pulanglah dan aku akan menunjukkan betapa bodohnya dirimu!"     

Feng Xiao terkejut. Dia tidak tahu apa yang telah dia lakukan untuk memancing kemarahan ayahnya. Dia baru saja akan bertanya ketika Kepala Keluarga Feng berbalik badan dan segera menuju Kediaman Feng. Dia berteriak. "Pergi dan beritahu semua orang bahwa Kepala Keluarga sudah ditemukan! Bawa mereka semua kembali. Sekarang!"     

"Baik." Penjaga di belakangnya menjawab dan segera pergi untuk menyampaikan pesan. Feng Xiao berjalan cepat untuk mengejar Ayahnya sambil bertanya. "Ayah, apa yang terjadi? Siapa yang membuatmu begitu marah?"     

Kepala Keluarga Feng hanya mengabaikannya. Dia berjalan sambil merasa marah. Wajahnya terlihat sangat suram. Kedua matanya dipenuhi dengan amarah serta auranya mengintimidasi. Feng Xiao bahkan merasa cukup takut dan sangat penasaran dengan apa yang terjadi.     

Setelah masuk ke dalam Kediaman Feng, Kepala Keluarga Feng duduk di kursi utama dan menghantam kepalan tangannya dengan keras. Dia pun berteriak. "Pergi dan bawa orang itu ke sini!"     

Feng Xiao segera melangkah maju. "Ayah, siapa orang yang kamu maksud?"     

"Tentu saja cucuku tersayang itu!" ucapnya sambil menahan marah.     

Kata-katanya seperti pedang tajam yang baru saja dihunus.     

"Qing Ge?"     

Feng Xiao sekali lagi kebingungan. Dia melirik Ayahnya yang sedang marah dan dia bertanya dengan hati-hati. "Ayah, kenapa kamu mencari Qing Ge? Apa yang dia lakukan sampai membuatmu marah? Setelah kamu berlatih kultivasi dalam pengasingan, kamu menyelinap keluar sehingga dia pasti belum bertemu denganmu. Bagaimana dia bisa membuatmu marah?"     

'Brakk!'     

Kepala Keluarga Feng kembali menghantamkan kepalan tangannya di atas meja. Dia berdiri sambil berteriak dengan keras. "Aku bilang, bawa orang itu ke sini!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.