Dokter Hantu yang Mempesona

Melepas Tudung



Melepas Tudung

0Beberapa saat kemudian, Feng Qing Ge mengusap air matanya. Semangatnya pulih dan ada kebencian serta kekejaman yang terlihat di matanya.     

"Murong Yi Xuan, aku melakukan begitu banyak hal untukmu. Bagaimana kamu bisa mengecewakanku seperti itu?! Aku tidak akan membiarkanmu melakukan apa yang kamu inginkan. Kamu ditakdirkan untuk menjadi milikku!"     

Berbeda dari apa yang terjadi di Kediaman Feng, di sisi lain kota, Kepala Keluarga Feng berada di halaman rumah Feng Jiu. Pria tua itu seperti anak kecil yang menjelajahi tempat baru. Dia merasa takjub melihat sekelilingnya kemudian bertanya dengan penuh rasa penasaran.     

"Feng Kecil, tempat apa ini? Dan kenapa kamu memakai tudung untuk menutupi wajahmu?"     

Kepala Keluarga Feng mungkin sudah pikun tapi dia tidak kehilangan akal sehatnya. Sepanjang perjalanan menuju ke sini, dia merasakan sesuatu yang aneh terutama ketika mereka datang ke halaman rumah ini. Cucunya masih mengenakan tudung sehingga dia penasaran.     

Apa yang salah dengan cucunya itu?     

Tangannya terangkat dan menarik tudung Feng Jiu.     

"Halaman ini..."     

Feng Jiu tertegun. Sebelum dia bisa menyelesaikan ucapannya, tudung yang menutupi wajahnya telah terlepas, kemudian memperlihatkan wajah Feng Jiu yang rusak karena penuh dengan bekas luka.     

"Hah?! Apa yang terjadi di sini?"     

Kepala Keluarga Feng tersentak. Dia menarik nafas dalam-dalam sambil bertanya dengan penuh amarah.     

Kepala Keluarga Feng hanya ingin sedikit bermain-main dengan cucunya sehingga dia menarik tudung itu untuk melihat kenapa dia terus mengenakannya. Pria tua itu tidak menduga kalau dia akan melihat wajah cucunya yang telah berubah menjadi seperti itu.     

[Itu adalah cucunya tersayang, cucunya yang paling berharga! Siapa itu?! Siapa yang berani melukainya?!]     

Feng Jiu memegang wajahnya. Dia tidak pernah menduga jika Kakeknya akan membuka tudung yang dia pakai. Dia tidak pernah ingin Kakeknya melihat wajahnya yang begitu mengerikan.     

"Siapa itu? Katakan pada Kakekmu. Siapa yang telah merusak wajahmu sampai seperti itu?!"     

Kepala Keluarga Feng sangat sedih. Matanya menjadi merah.     

Bahkan suaranya terdengar tercekat ketika berbicara. Dia menatap wajah yang dipenuhi oleh bekas sayatan itu. Dia benar-benar tidak bisa membayangkan bagaimana cucunya bisa menahan rasa sakit itu.     

[Siapa? Siapa yang begitu kejam merusak wajah seorang gadis seperti ini?]     

Hati Feng Jiu gemetar saat melihat Kepala Keluarga Feng berbicara dengan suara yang tercekat, serta melihat matanya yang memerah. Dia menundukkan pandangannya sambil bertanya.     

"Melihatku seperti ini... Apakah kamu masih berpikir bahwa aku cucumu? Bisakah kamu memastikan apakah aku benar-benar cucumu jika aku terlihat seperti ini?"     

Ketika mendengar perkataan ini, Kepala Keluarga Feng akhirnya bisa menahan diri. Air matanya tak lagi mengalir di wajahnya yang sudah keriput. Dia melangkah maju untuk memeluk Feng Jiu dan menepuk kepalanya dengan lembut untuk menenangkannya.     

"Feng Kecil, jangan takut, tidak perlu takut! Kakek pasti bisa mengenalimu. Tidak peduli bagaimana perubahanmu. Kakek masih bisa mengenalimu."     

"Kakek."     

Feng Jiu tidak tahan ingin mengucapkan panggilan itu. Kata itu datang dari lubuk hatinya dan penuh dengan cinta dari Feng Qing Ge yang juga bercampur dengan perasaan Feng Jiu.     

Mungkin, sejak pria tua itu mengenalinya, hati Feng Jiu sudah mengakuinya sebagai Kakeknya.     

Kepala Keluarga Feng mundur selangkah. Tangannya masih memeluk pundak Feng Jiu sambil berkata. "Feng Kecil, katakan pada Kakek. Apakah ada sesuatu yang terjadi ketika Kakek sedang dalam pengasingan? Siapa orang yang melukai wajahmu?"     

Feng Jiu diam sejenak. Lalu dia menjawab. "Ada seorang Feng Qing Ge di dalam Kediaman Feng."     

"Apa?!"     

Kepala Keluarga Feng terkejut ketika mendengarnya. "Kamu bilang ada penipu di rumah? Itu, itu tidak mungkin, kan? Ayahmu bukanlah orang yang sangat polos. Bagaimana mungkin dia tidak mengenali putrinya sendiri?"     

Melihat Feng Jiu melirik ke arahnya, pria tua itu segera melambaikan tangan.     

"Kakek tidak meragukan kata-katamu, tapi... rasanya cukup sulit dipercaya. Jika orang lain yang tidak mengenalinya, itu tidak masalah. Tapi bagaimana mungkin keluarga kita sendiri tidak merasakan keanehan itu?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.