Dokter Hantu yang Mempesona

Perbedaan Perlakuan



Perbedaan Perlakuan

0Semua Ketua Keluarga yang duduk di barisan pertama melihat pelayan yang berlari sambil tergesa-gesa. Mereka lalu melihat pelayan itu membisikkan sesuatu ke telinga Kepala Keluarga Guan. Wajah ketua keluarga Guan langsung berubah ketika dia berdiri dari tempat duduknya...     

"Tamu yang terhormat. Pria tua ini permisi sebentar." Ketika mengatakannya, dia mengikuti pelayan itu keluar tanpa melihat reaksi orang-orang.     

"Haha. Ayo lanjut melihat pertadingan. Ayahku pasti ingat bahwa ada sesuatu yang harus dilakukan." Ketua Keluarga Guan berbicara sambil tertawa. Dia mengabaikan kejadian itu dan mengalihkan seluruh perhatian mereka menuju panggung. Namun dia berpikir sangat dalam dan dia juga kebingungan. Apa yang membuat wajah ayahnya berubah seperti itu?     

Ke Xin Ya yang baru menikah. Dia adalah anak ipar tertua yang baru di Keluarga Guan. Dia duduk bersama dengan wanita-wanita dari Keluarga Guan untuk melihat kompetisi di panggung. Dia sangat bahagia ketika tatapannya mengarah pada pria yang dia nikahi. Orang yang mengalahkan seluruh lawannya. Tidak ada salah satu dari mereka yang pantas menjadi lawannya. Hatinya melayang saat melihat pria itu. Diam-diam, dia memberitahu dirinya sendiri: Pendapatnya benar dan pilihannya juga tidak salah.     

Namun, ketika Ke Xin Ya melihat pelayan yang berlari dan Kepala Keluarga yang pergi dengan pelayan itu, rasa bahagianya mendadak menghilang. Suasana hatinya tanpa sadar menjadi suram. Tangannya menarik-narik bajunya sendiri ketika wajahnya terlihat agak pucat.     

Karena saat pelayan itu pergi dengan Kepala Keluarga, dia melihat pria itu meliriknya. Itulah yang membuat hatinya terasa seperti tercekik. Sosok Guan Xi Lin pun tiba-tiba muncul ke dalam pikirannya.     

[Apakah dia... apakah dia benar-benar datang? Dia sungguh berani datang?]     

Guan Xi Lin dan Feng Jiu masuk ke dalam bangunan utama dan berjalan menuju arena ketika mereka dihentikan oleh suara yang terdengar sudah tua.     

"Xi Lin? Apakah itu benar-benar kamu?"     

Kepala Keluarga Guan yang tua datang berjalan sambil ditopang oleh tongkatnya. Ketika dia melihat sosok tinggi yang menjulang itu, dia agak terkejut. Kedua matanya terbelalak. Pandangannya terlihat ragu. Namun, dia tidak benar-benar terkejut.     

Ketika Guan Xi Lin melihatnya, hatinya menjadi dingin saat melihat pria tua itu dan dia memanggilnya dengan ketus. "Kakek."     

"Kamu..."     

Pria tua itu ingin bertanya, "Kenapa kamu kembali?" Tapi dia menahannya dan dia justru berkata: "Baguslah kalau kamu kembali. Segeralah ber istirahat di rumah utama! Nanti, aku akan mengobrol denganmu di ruang kerja."     

"Keluarga Ke seharusnya sudah memberitahumu bahwa aku masih hidup dan sehat!"     

Dia menatap Kepala Keluarga yang tua.     

"Kakek, apakah kamu tidak penasaran sama sekali? Kenapa sepupuku mengatakan bahwa aku sudah mati? Bukankah seharusnya kamu menjelaskan padaku kenapa tunanganku malah menjadi istri dari sepupuku?"     

Sebagai seorang tetua, mendapatkan pertanyaan seperti itu dari seorang junior membuat wajahnya menjadi suram. Dia mengerutkan kening sambil menatap dengan wajah yang tidak ramah pada Guan Xi Lin. Dia ingin mengingatkannya.     

"Kata-kata apa yang kamu bicarakan? Apakah seperti ini caramu berbicara dengan Kakekmu saat kamu baru saja kembali? Apakah kamu tidak dengar kalau aku memintamu mencariku di ruang kerjaku nanti? Baru beberapa bulan saja kamu menghilang dan lihat sudah menjadi apa dirimu! Apakah kamu sudah melupakan sopan santun?!"     

"Sepertinya Kakek tidak bahagia saat melihatku sehat dan baik-baik saja."     

Ketika mendengar ucapan Guan Xi Lin, Kepala Keluarga Guan yang sudah tua tidak bisa mengatakan apa-apa dan wajahnya terlihat canggung.     

Guan Xi Lin menatapnya dengan acuh tak acuh lalu berjalan ke depan. Dia mengabaikan pria tua itu.     

"Tetaplah di sana!"     

Kepala Keluarga menghalangi Guan Xi Lin dan berteriak dengan tidak senang.     

"Mau kemana kamu?!"     

"Bukankah hari ini ada kompetisi Klan Keluarga? Bukankah aku bisa mengikutinya?"     

"Kompetisi hari ini adalah bertujuan memperebutkan posisi Ketua Muda klan. Kamu bukan tandingan Xi Ruan. Tidak masalah kalau kamu tidak mengikutinya!"     

Kepala Keluarga terus berbicara dengan nada rendah sambil menatap Guan Xi Lin yang ada di hadapannya. "Karena kamu sudah kembali, istirahat saja. Jangan pergi ke sana dan mempermalukan dirimu sendiri!"     

Mendengar perkataan itu, Guan Xi Lin hanya tersenyum.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.