Dokter Hantu yang Mempesona

Tamparan di Depan Umum



Tamparan di Depan Umum

0Ketika menunggu jawaban Murong Yi Xuan, Guan Xi Lin melihat bahwa dia sedang menatap kereta kuda di belakangnya. Wajah Guan Xi Lin langsung berubah menjadi suram ketika menggeser kakinya ke kiri dan menempatkan tubuhnya yang kekar untuk menghalangi pandangan Murong Yi Xuan.     

"Apa yang sedang kamu lihat?"     

"Kakak Murong, apakah kamu mengenal orang yang ada di dalam kereta kuda itu?"     

Feng Qing Ge perlahan berjalan mendekat, dia bertanya dengan suara yang lembut. Dia melihat bagian luar kereta kuda sebelum menoleh ke arah Guan Xi Lin sambil bertanya: "Karena Tuan Muda ini adalah teman Kakak Murong, maka kamu juga temanku, Feng Qing Ge. Apa hubungan orang yang ada di dalam kereta dengan Tuan Muda? Kenapa kita tidak mengundangnya untuk bertemu?"     

Feng Qing Ge sudah memperhatikannya dari jauh selama beberapa saat dan dia meragukan hal ini. Ekspresi wajah Murong Yi Xuan yang terpesona membuatnya terancam untuk pertama kalinya sejak dia mencuri identitas Feng Qing Ge. Tatapan yang diberikan oleh Murong Yi Xuan terlalu akrab baginya dan itu juga yang membuat hatinya gemetar.     

Sebelumnya, dia selalu menatap sambil berdiri di samping seperti saat ini. Dia melihat Murong Yi Xuan memberikan tatapan yang lembut dan penuh kasih sayang kepada Feng Qing Ge. Tapi sejak dia mengambil alih identitas ini, dia selalu merasa bahwa Murong Yi Xuan tidak memiliki kelembutan dan kasih sayang seperti yang dia tunjukkan pada Feng Qing Ge sebelumnya.     

Walaupun ketika Murong Yi Xuan menatapnya, dia juga akan mengucapkan kata-kata lembut serta sangat melindunginya. Sebagai orang yang sensitif, dia merasakan perbedaan itu.     

Hal itu membuatnya gelisah tapi dia tidak berani mencari tahu lebih dalam lagi karena dia takut hasilnya akan menjadi sesuatu yang tidak bisa dia terima. Dia mencoba menepisnya, mengucapkan pada dirinya sendiri bahwa dia terlalu memikirkannya.     

Tapi, ketika dia tadi berdiri cukup jauh untuk mengawasi mereka. Saat pria itu keluar sambil membuka tirai, dia melihat bagaimana Murong Yi Xuan menatap ke dalam kereta kuda itu dan dia hampir kehilangan akal sehat.     

Tanpa melihatnya pun, nalurinya sebagai wanita mengatakan bahwa orang yang ada di dalam juga pasti wanita. Tapi, wanita seperti apa dia? Yang bisa membuat Murong Yi Xuan lupa diri seperti itu?     

Guan Xi Lin memandangnya seolah sedang melihat orang yang idiot. "Apakah aku akrab dengan kalian berdua? Hanya karena kamu ingin bertemu, dia harus keluar untuk menunjukkan diri kepadamu?"     

Setelah mendengarnya, raut wajah Feng Qing Ge menjadi suram. Tapi dia malah menoleh ke arah kereta kuda sambil berkata dengan lembut. "Nona, takdir telah membuat kita bertemu. Kenapa tidak keluar untuk bertemu sebentar?"     

Di dalam kereta, Feng Jiu sedang bermain-main dengan rambut rontok yang ada di dadanya. Matanya menyipit sambit menyeringai. Suaranya terdengar tidak tergesa-gesa, kadang lesu, kadang acuh tak acuh.     

"Apakah aku mengenalmu? Kenapa aku harus keluar dan bertemu denganmu?"     

Mendengar suara dari dalam kereta kuda, Feng Qing Ge sangat terkejut, karena dia merasa sedikit kenal dengan suara itu.     

Dan dia bukan satu-satunya orang yang merasakan hal itu. Bahkan Murong Yi Xuan juga terkejut. Suara itu terdengar agak mirip dengan Feng Qing Ge namun juga berbeda. Karena suara itu dipenuhi dengan rasa malas serta acuh tak acuh yang sangat memikat.     

Mungkin sedikit rasa akrab itulah yang membuat hati Feng Qing Ge benar-benar gelisah. Dia melewati Guan Xi Lin yang ada di hadapannya untuk menuju pada kereta kuda. Dia mengulurkan tangannya untuk membuka tirai. Namun, sebelum Feng Qing Ge mengulurkan tangannya untuk membuka tirai, sebuah tangan yang besar menahan tangannya.     

"Apa yang sedang kamu lakukan?!"     

Guan Xi Lin menatap Feng Qing Ge dengan tajam. Wajahnya menjadi tidak ramah dan menatap gadis cantik itu dengan tajam. Dia tiba-tiba berpikir bahwa otak gadis itu pasti tidak sebagus wajahnya hingga dia tidak memahami ucapan manusia.     

"Lepaskan!"     

Feng Qing Ge menegur. Alisnya mengerut saat menatap tangan yang menggenggam pergelangan tangannya.     

Guan Xi Lin menariknya untuk mundur dua langkah sebelum melepaskan tangan Feng Qing Ge., Wajahnya terlihat jijik ketika berkata. "Jika kamu tidak mencoba membuka tirai kereta, kamu pikir aku mau memegang tanganmu?"     

Plak! Sebuah tamparan yang tajam terdengar.     

"Qing Ge!" Ekspresi Murong Yi Xuan agak berubah. Dia langsung melangkah maju.     

Guan Xi Lin berdiri memegang wajahnya yang sangat tidak percaya sambil menatap Feng Qing Ge dengan penuh amarah: "Kamu... Kamu menamparku?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.