Dokter Hantu yang Mempesona

Dengan Darahku



Dengan Darahku

0"Jangan takut. Aku akan memperlakukanmu dengan baik."     

Ketika Feng Jiu mendengar ucapan pria tua berjubah abu-abu itu, rasa dingin yang luar biasa melanda tubuhnya. Seluruh bulu kuduknya berdiri tegak karena merinding. Ujung bibirnya pun tiba-tiba berkedut.     

Apalagi ketika pria tua itu menatapnya dengan tatapan yang bersemangat. Perasaan jijik yang Feng Jiu rasakan tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.     

Dia menatap pria itu lalu menggosok lengannya yang merinding sambil berkata: "Pria tua, bukankah seharusnya kamu berkaca dan melihat wajahmu yang persis seperti jeruk kering sebelum bicara? Kamu sudah bau tanah tapi kamu masih saja bersikap tidak tahu malu."     

Kata-kata yang penuh dengan penghinaan seperti itu membuat tatapan si pria tua berubah menjadi gelap. Senyuman di wajahnya bahkan memudar. Tubuhnya berbalik sehingga mengeluarkan aura yang kejam ketika dia menatap Feng Jiu.     

"Diriku yang terhormat ini bahkan rela menerimamu sebagai alat pernafasan untuk kultivasi. Berarti aku terlalu tinggi memikirkanmu!"     

"Alat pernafasan untuk kultivasi?"     

Feng Jiu pura-pura berteriak ketakutan lalu menatap pria tua itu mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki. Akhirnya, dia berkata dengan nada mengejek: "Aku tidak tahu bahwa pria tua sepertimu ternyata masih bisa bersikap bejat. Tapi kamu sudah sangat tua. Apakah benda di sana masih berfungsi?"     

"Berani sekali!"     

Rasa malu berubah menjadi amarah ketika pria tua itu berteriak. Dadanya mengembang karena amarahnya. Kedua matanya melototi Feng Jiu. Kemudian, sosok berjubah abu-abu itu melompat secepat kilat. Tangannya yang kurus dan layu membentuk cakar ketika berusaha meraih badan Feng Jiu.     

Ekspresi Feng Jiu langsung berubah. Dia mengubah aura tajamnya menjadi kobaran. Kedua matanya menyipit dengan ganas dan penuh dengan perasaan haus darah. Langkah kakinya yang aneh membuat tubuhnya bergerak dengan cepat. Belati di tangan Feng Jiu dibalik. Dengan kekuatan mistiknya, dia menusukkan belati itu langsung ke badan pria tua itu.     

"Permainan anak-anak!"     

Pria tua berjubah abu-abu itu mendengus lalu membalikkan tangannya. Dia menghindari serangan Feng Jiu dengan mudah. Ketika tangannya menangkis belati itu, tangannya yang lain berusaha meraih Feng Jiu sekali lagi.     

Pria itu meraih tangannya. Feng Jiu segera mengikuti momentum itu dan membiarkan dirinya terjatuh ke atas tanah. Ketika dia dibebaskan dari cengkraman pria tua itu, dia mengangkat satu kaki dan menendangnya keluar pada saat yang bersamaan. Dia mendengar suara kekuatan mistik yang berada di kakinya. Dia mengeluarkan suara yang tajam seperti mencambuk udara. Pada saat itu, si pria tua tertangkap basah. Tulang keringnya terkena tendangan Feng Jiu. Lututnya menekuk dan dia terjatuh dalam posisi jongkok. Kemudian, dia melompat dengan tergesa-gesa untuk menjauhi wanita itu.     

Feng Jiu menyerang lagi tanpa jeda. Orang-orang dari kota Cloudy Moon yang mendengar suara ledakan tubuh tadi pasti bergegas kesini. Saat ini, apa yang ingin dia lakukan adalah menghabisi pria tua itu sebelum orang-orang itu datang!     

"Argh!"     

Pria tua itu baru saja berhasil menyeimbangkan tubuhnya, ketika dia melihat belati menyayat bagian kanan lehernya. Dia terkejut sehingga tanpa sadar mencondongkan tubuhnya ke belakang dan menendang pada saat yang bersamaan. Tanpa diduga, Feng Jiu tiba-tiba bergerak mundur. Ujung belati yang melesat menuju lehernya langsung berputar dan ditusukkan ke dalam betis yang sedang dalam posisi menendang.     

Kekuatan tusukan itu dan kekuatan tendangan si pria tua berbenturan sehingga mendorong belati itu menembus kakinya. Pria tua itu bisa mendengar saat ujung belati yang tajam menusuk tulang dan dagingnya. Rasa sakit yang luar biasa itu membuat seluruh kekuatan dalam tubuhnya meledak ke udara.     

"Urgh!"     

Sebuah ledakan yang kuat dari aura Grand Master Warrior memancar dari tubuh orang tua itu. Gelombang energi mistik yang kejam menyerang Feng Jiu sehingga dia terlempar ke belakang.     

"Aduh!"     

Setelah terlempar beberapa meter, Feng Jiu merasakan kesakitan yang luar biasa saat darah keluar lewat mulutnya. Meridian jantungnya telah terluka sehingga seluruh aura di tubuhnya menjadi lemah.     

Melihat pria tua itu menarik belati dari betisnya, lalu melemparnya ke kobaran api, si pria tua akhirnya mendekati Feng Jiu selangkah demi selangkah. Kedua matanya menyipit saat menatapnya. Feng Jiu menahan rasa sakit yang luar biasa dalam jantungnya. Tapi dia berdiri tanpa merasa ketakutan maupun panik.     

Dengan mengangkat salah satu tangannya, Feng Jiu mengoleskan darah dari sudut bibirnya kemudian mengikat tangannya untuk membentuk segel tangan kuno yang rumit. Suara dinginnya saat itu merapalkan mantra rendah yang terdengar sangat kuno dan asing. Memberikan kesan merdu serta misterius...     

"Dengan darahku, aku membebaskan kamu dari pengekangan!"     

"Dengan namaku, saya perintahkan kamu, berubahlah ke dalam wujud yang sebenarnya!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.