Dokter Hantu yang Mempesona

Menggegerkan Semuanya



Menggegerkan Semuanya

0"Argh!"     

Jeritan kesakitan terdengar dan bisa terlihat di atas atap. Pedang panjang di tangan Tetua Kedua telah terlempar karena tendangan Feng Jiu. Pedang panjang itu terbang di udara, kemudian jatuh ke dalam kobaran api di bawahnya.     

Setelah ditendang dengan sangat keras, tangan di antara ibu jari dan jari telunjuknya tiba-tiba mati rasa. Rasanya benar-benar sakit. Seolah-olah tulang di pergelangan tangannya patah karena tendangan itu. Rasa sakit menyebar ke seluruh lengan dan dia tidak bisa mengangkat tangannya yang terkulai lemas di samping tubuhnya. Dengan badan yang agak gemetar, wajahnya menjadi pucat ketika menatap sosok berwarna merah yang ada di hadapannya.     

Dengan cahaya yang terang dari kobaran api di bawah, sosok berwarna merah itu terlihat lebih menyilaukan mata. Rambut hitamnya tertiup angin malam seolah-olah ada sepasang tangan lembut yang membelai rambutnya. Rambut yang tersebar di belakang punggungnya itu seperti terbang melawan kegelapan malam.     

Aura haus darah dan hasrat ingin membunuh terpancar dari tubuh Feng Jiu. Auranya begitu kuat sehingga Tetua Kedua ketakutan.     

Tetua Kedua sudah menduganya. Jika musuh itu bukan siapa-siapa, beberapa Tetua tidak akan mati di tangan yang sama. Ketua Keluarga bahkan telah membayarnya dengan nyawa seluruh anggota Keluarga Xu karena orang itu...     

Ketika pikiran itu muncul di benaknya, dia menggertakkan giginya. Tetua Kedua mengumpulkan seluruh energi mistik di dalam tubuhnya agar mencapai titik puncak dimana jubahnya terbelah karena kekuatannya yang tiba-tiba membesar. Itu menyebabkan tubuh kurus di balik jubah itu terlihat.     

Tapi pada saat itu, tubuh yang terlihat layu dan kurus itu masih terus membengkak. Karena energinya membesar dengan luar biasa, itu meregangkan kulitnya hingga pembuluh nadinya terlihat jelas. Tetua Kedua terlihat bisa meledak kapan saja.     

"Aku sudah bilang sebelumnya. Bahkan kalau aku harus mati, aku akan menyeretmu menuju kematian bersamaku!"     

Tetua Kedua berteriak histeris seperti orang gila. Rambut putihnya benar-benar berantakan ketika kekuatan Qi berputar di sekelilingnya. Tangannya terlentang lebar. Tiba-tiba, dia melompat ke arah Feng Jiu. Kecepatannya ketikabergerak dua kali lipat dibandingkan dengan kecepatannya saat melawan Feng Jiu tadi.     

Ketika pria tua yang berada di bawah melihat Tetua Kedua ingin meledakkan tubuhnya sendiri agar dia dan gadis itu mati bersama, ekspresinya segera berubah. Dia berteriak dengan cemas dan putus asa. "Sialan! Aku bilang aku menginginkan dia hidup-hidup! Hidup!!"     

Pria tua itu menendang kakinya ke tanah dan langsung melompat dengan kecepatan yang lebih besar dari Tetua Kedua. Feng Jiu segera meningkatkan kewaspadaannya ketika melihat ekspresi menggila pada wajah Tetua Kedua. Tapi, ketika dia sadar bahwa pria itu akan meledakkan kekuatan mistiknya untuk membawa Feng Jiu mati bersama, kedua mata Feng Jiu tampak terkejut. Dia tidak pernah menduga bahwa Tetua Kedua akan melakukan hal ini demi Keluarga Xu.     

Feng Jiu mundur ke belakang dengan cepat. Dia mencoba menghindarinya secepat mungkin. Lagipula, peledakan diri dari Master Warrior di level puncak bukanlah masalah kecil. Feng Jiu tidak siap membayar kesalahan yang dia lakukan sedikit pun dengan nyawanya     

Tapi, ketika Feng Jiu telah mundur. Sosok berjubah abu-abu melompat cepat seperti iblis yang masuk ke medan perang. Dia bahkan belum sempat melihat sosok itu dengan jelas ketika dia tiba-tiba melihat sosok berjubah abu-abu itu menendang Tetua Kedua dengan kuat. Sehingga Tetua Kedua langsung terlempar menuju ke langit.     

"Argh! Aku tidak ingin menyerah..."     

"Boom! Boom!'     

Suara Tetua Kedua yang dipenuhi kebencian menggema di langit malam. Sebelum suara itu berakhir, suara ledakan terdengar dan tubuh Tetua Kedua yang meledak menjadi berkeping-keping di langit. Suara ledakan besar itu memekakkan telinga. Cahaya terang yang menyinari langit dan dentuman keras benar-benar merusak keheningan malam. Hal itu langsung membangunkan seluruh penduduk di kota Cloudy Moon.     

Ketika para kultivator di kota Cloudy Moon dari berbagai daerah sedang melaju ke tempat itu, di atas atap, pria tua berjubah abu-abu sedang menghadap Feng Jiu sambil tersenyum ramah. Tapi pada sepasang matanya, ada tatapan yang diwarnai dengan kegembiraan, sekaligus kilatan aneh seolah dia sedang menatap mangsanya...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.