Dokter Hantu yang Mempesona

Pemikiran yang Tidak Murni



Pemikiran yang Tidak Murni

0"Tetua Ketiga!"     

Tetua Kedua berteriak kaget. Suaranya pun terdengar gemetar. Melihat Tetua Ketiga yang sudah terbunuh dengan leher tersayat belati. Darah yang memancar keluar dari tubuh Tetua Ketiga membuat hati Tetua Kedua teriris. Kedua matanya terbakar amarah. Bagaimanapun, Tetua Ketiga sangat dekat dengan Tetua Kedua selayaknya saudara.     

Sepasang tangan Tetua Kedua mengepal. Kepalan tangannya mengeluarkan bunyi retakan saat kebencian mendidih di dalam dadanya. Itu bagaikan lava panas yang berdesir dan akan keluar dari dadanya.     

Kepala Keluarga Xu sudah mati. Di antara empat Tetua, hanya dialah orang yang tersisa. Kediaman Xu juga terbakar ketika api menyala. Tempat itu akhirnya akan hancur. Keluarga Xu telah tumbang...     

Semua karena orang yang berada di hadapannya!     

[Dia harus dibunuh! Hanya dengan membunuhnya, pria itu bisa melampiaskan amarah dalam dirinya! Hanya dengan membunuhnya, pria itu akan membuat jiwa dari 134 nyawa di Kediaman Xu bisa beristirahat dengan tenang!]     

'Swish!'     

Dengan kilatan baja yang tajam, sebuah pedang panjang tiba-tiba keluar dari dalam lengan bajunya. Ujung pedang itu miring ke tanah. Tatapan mata Tetua Kedua yang jahat dan mematikan tertuju pada sosok berwarna merah yang ada di hadapannya. Energi mistik yang berpadu dengan hasrat membunuh terpancar dari tubuhnya. Dia mengumpulkan semua kekuatan di dalam tubuhnya dan bertekad berjuang dalam pertempuran ini sampai mati!     

Ketika mereka melihat Tetua Ketiga terbunuh, tubuh keempat Ketua Tim menjadi tegang. Dia ingin melarikan diri. Tapi ketika tubuh mereka sedang bersiap untuk lari, beberapa jarum perak menembak bagian belakang leher mereka. Keempat pria itu mengerang. Tubuh mereka membeku sejenak, sebelum akhirnya terjatuh ke atas tanah, tepat masuk ke dalam kobaran api.     

"AAAHH!! AH..."     

Teriakan keluar dari dalam api ketika keempat orang itu berguling. Tubuh mereka terbakar sehingga mereka berjuang agar bisa melarikan diri. Tapi akhirnya, mereka ditelan oleh kobaran api tanpa ampun...     

"Pria tua ini mempertaruhkan reputasinya sebagai Tetua Keluarga Xu untuk bersumpah! Bahkan jika aku harus mati, aku akan menyeretmu menuju kematian bersama denganku!"     

Suara ancaman Tetua Kedua terdengar. Energi mistiknya pun berkobar. Kekuatan Qi keluar dari ujung pedangnya. Kekuatan Qi dari pedang itu terlihat seperti ular berbisa. Dia terbang dengan kecepatan yang tinggi menuju musuhnya. Kecepatan saat dia bergerak, kekejaman serangannya, semuanya karena tekadnya yang kuat untuk membunuh lawannya!     

Melihat kejadian itu, Feng Jiu tidak berani bersikap ceroboh saat dia menanamkan energi mistik ke dalam belati yang dia pegang. Saat pedang panjang dan belati saling berbenturan, bunyi yang nyaring terdengar. Hembusan Qi yang tajam keluar, bersiul keras saat serangan itu mengiris udara.     

Tatapan mata pria tua berjubah abu-abu itu semakin dalam ketika melihat serangan Tetua Kedua yang kejam. Wajahnya terlihat tidak senang saat dia memandangi dua orang yang berada di atas.     

Baginya, gadis itu sia-sia untuk dibunuh begitu saja.     

Tapi, dia melihat gadis itu masih tidak terluka sama sekali setelah menerima begitu banyak serangan dari Tetua Kedua. Mata pria tua itu tanpa sadar menatap Feng Jiu dengan rasa tidak percaya. Lagipula, menurut apa yang pria itu lihat, karena Feng Jiu sudah menunjukan bahwa dia memiliki kemampuan dalam bidang pembatas dan dalam bidang medis, dia berpikir bahwa Feng Jiu jelas tidak akan mengetahui pertarungan kultivasi. Tapi, Feng Jiu membuatnya terkejut sekali lagi.     

Benar. Kejutan.     

Pria tua itu mengira bahwa Feng Jiu tidak akan bisa menemukan pembatas yang dia buat. Ketika, dia melangkah ke sana, dia pasti akan terjebak. Tapi gadis itu bisa melewatinya tanpa terluka sedikitpun. Bahkan tanpa diketahui oleh orang membuat pembatas itu. Padahal pria itu mengatakan bahwa kultivasi pembatas miliknya lebih dalam daripada yang dibayangkan oleh pria tua itu.     

Dan pria tua itu bahkan lebih yakin, bahwa dalam diri gadis itu, pasti ada tulisan-tulisan kuno tentang pembatas yang belum pernah dia ketahui sebelumnya!     

Ketika pikiran itu muncul di benaknya, kedua matanya berbinar. Tulisan-tulisan pembatas kuno!     

Pria tua itu tidak pernah berpikir bahwa dia akan bertemu dengan harta karun seperti itu di negeri kecil kelas sembilan ini.     

Tapi karena pria itu sudah menemukannya, dia tidak akan pernah membiarkannya lolos!     

Dia menginginkan semuanya!     

Dia menyembunyikan antusiasmenya dan menatap sosok yang sangat memikat itu. Dia membayangkan keindahan seperti apa yang bersembunyi di balik topeng emas. Hatinya menyimpan niat tersembunyi. Setelah dia berhasil mendapatkan tulisan-tulisan pembatas kuno, gadis yang memikat itu akan menjadi sumber penyimpanan untuk kultivasinya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.