Dokter Hantu yang Mempesona

Malam yang Penuh dengan Bayang-Bayang Darah



Malam yang Penuh dengan Bayang-Bayang Darah

0Dua Tetua berteriak kaget. Wajah keempat Ketua Tim Master Warrior menjadi muram. Mata mereka terlihat kaget ketika melihat pria tua berjubah hitam itu tiba-tiba menyerang.     

Kedua mata pria tua itu agak menyipit dan aura kejam terpancar dari tubuhnya. Suaranya yang terdengar jijik keluar dari mulutnya.     

"Kamu pikir siapa dirimu? Kamu berani bertanya padaku?"     

Pandangan kejamnya berbalik sehingga dua Tetua di sampingnya tertegun dan tanpa sadar mundur dua langkah ke belakang.     

[Satu telapak tangan!]     

[Hanya dengan satu telapak tangan dan itu bisa membunuh Ketua Keluarga yang berada di puncak tingkat Master Warrior? Bahkan serangan itu tidak memberikan Ketua keluarga kesempatan untuk berdiri tapi nyawanya justru melayang?!]     

Di dalam bara api yang menyala, di bawah tumpukan puing, Ketua Keluarga Xu yang berusia seratus tahun tiba-tiba mati dengan cara yang tidak terhormat...     

Mengamati semuanya dari titik tertinggi, Feng Jiu mengangkat alisnya di balik topeng. Kedua matanya berkilau karena kebingungan.     

[Bukankah mereka berdua bekerja sama? Tapi pria itu menyerang Ketua Keluarga Xu dan membunuhnya?]     

[Membunuh dengan satu serangan telapak tangan...]     

Tatapan Feng Jiu mengarah pada pria tua berjubah abu-abu. Dia mengawasi energi mistik yang bisa dilihat oleh mata telanjang. Energi itu sedang berputar di sekitar telapak tangannya     

[Grand Master Warrior!]     

Kekuatan pria tua itu berada di atas Master Warrior, seorang Grand Master Warrior! Pasti seperti itu. Untuk bisa mengalahkan orang yang berada di puncak tingkat Master Warrior hanya dengan satu serangan, kekuatannya sudah pasti di atas level Ketua Keluarga Xu.     

[Tapi, seorang Grand Master Warrior...]     

Kekuatan kultivasi Feng Jiu yang sekarang akan mampu menghabisi orang yang berada pada level Ketua Keluarga Xu. Tapi untuk mengalahkan Grand Master Warrior, yang kekuatannya terlihat tidak hanya berada di level awal, dua orang seperti Feng Jiu bahkan tidak akan bisa mengalahkan lawan seperti itu.     

"Cepat tangkap dia untuk pria tua ini. Ingat, pria tua ini menginginkannya hidup-hidup."     

Pria tua berjubah abu-abu itu tetap berdiri di sana dan tidak bergerak dari tempatnya. Tangannya menyilang di dalam lengan bajunya. Kedua mata pria itu berbinar penuh semangat dan waspada sambil menatap sosok berwarna merah yang menawan itu. Tatapan pria itu benar-benar aneh sehingga membuat merinding.     

"Baik. Baik."     

Tidak peduli entah itu dua Tetua atau pun empat Ketua Tim Master Warrior, mereka tidak berani membalas dendam walaupun mereka telah menyaksikan Ketua Keluarga mereka dibunuh oleh pria tua itu. Karena jauh di dalam hati mereka, mereka tahu bahwa kekuatan musuh berada jauh di atas mereka. Jika mereka tidak mengikuti perintahnya, orang yang mati selanjutnya pasti adalah mereka!     

Ketika Feng Jiu melihat beberapa pria mengelilinginya untuk menyerang, kedua matanya berkilau dan dia mengeluarkan belatinya. Dia membalikkan belati itu dan memegangnyaterbalik. Feng Jiu mengumpulkan seluruh Qi-nya lalu melompat. Dia mendarat di atap yang tidak jauh dari sana.     

Para pria itu mengikuti Feng Jiu dari dekat dengan tangan kosong seolah mereka semua takut dengan pria tua itu. Mereka tidak berani menggunakan pedang tajam untuk melawannya. Tapi tanpa mereka sadari, hal itu malah membuat Feng Jiu lebih mudah membunuh mereka.     

"Kamu tidak akan bisa kabur!"     

Salah satu Tetua berteriak. Dia mengulurkan tangannya untuk meraih bahu Feng Jiu dengan kekuatan mistiknya yang bergejolak. Aura berat Master Warriornya yang terpancar siap menyerang Feng Jiu saat itu juga. Tetua itu berniat menahan musuhnya dulu sebelum melakukan penangkapan. Tapi tanpa sadar, tangannya tiba-tiba malah digenggam dan diputar ke belakang punggungnya. Gerakan musuhnya seperti hantu. Gerakan tangannya membuat pria itu tidak bisa menghindari serangan musuh.     

Sebelum Tetua itu mencoba mundur, belati yang dingin dan tajam telah ditekan di lehernya.     

Ketika pria lain melihat kejadian itu, jantung mereka hampir berhenti berdetak. Mereka menjadi terkejut dan tidak percaya. Mereka semua mengetahui kekuatan Tetua Ketiga, tapi dia dilawan dan ditahan dengan mudah? Bahkan dia terjatuh ke tangan musuh di mana hidupnya akan diputuskan oleh mangsanya sendiri?!     

"Jangan... Jangan bunuh aku..."     

Tetua Ketiga menjadi panik dan tidak percaya bahwa kejadian yang dia bayangkan langsung terjadi dalam sekejap. Tapi orang yang ditahan malah dirinya sendiri.     

"Sudah terlambat."     

Suara Feng Jiu terdengar dingin ketika menarik belati dengan tangannya. Luka yang dalam merobek lehernya, darah pun mengalir keluar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.