Dokter Hantu yang Mempesona

Situasinya Kritis!



Situasinya Kritis!

0"Nona!"     

Para penjaga berlutut dengan hormat.     

Feng Jiu melirik halaman yang sedang dijaga ketat. Dia lalu menatap para penjaga dan memberikan instruksi. "Tidak ada yang boleh mendekati halaman tanpa seizinku!" Feng Jiu segera masuk setelah berbicara.     

"Baik!" jawab para penjaga. Mereka menunggu Feng Jiu masuk ke kamar sebelum berdiri.     

Beberapa orang yang ada di dalam kamar mendengar suara keributan dan langsung keluar untuk menyambut Feng Jiu. Kepala Keluarga Feng hampir menangis saat dia melihat cucunya.     

"Feng Kecil, Feng Kecil... akhirnya kamu kembali... Ayahmu... dia... dia..."     

Sikap tangguh yang biasa ditunjukkan oleh Kepala Keluarga Feng langsung hilang saat dia melihat Feng Jiu. Suaranya menunjukkan ketakutan dan kekhawatiran yang tersembunyi. Kedua matanya terlihat merah saat air mata berlinang di pipinya.     

Feng Jiu maju untuk membantu Kepala Keluarga Feng. Suaranya terdengar menyesal.      

"Kakek, semua salah Feng Kecil karena datang terlambat."     

"Tidak, kepulanganmu adalah kabar baik... Feng Kecil, cepat periksa Ayahmu."      

Kepala Keluarga Feng menyeka air matanya dan mengajak Feng Jiu masuk ke kamar.     

Setelah masuk ke kamar, raut wajah Feng Jiu langsung berubah saat melihat Feng Xiao berbaring dengan posisi menyamping. Dia segera menghampiri tempat tidur dan memeriksa keadaan Feng Xiao. Semakin dia memeriksanya, maka Feng Jiu semakin terkejut dan cemas.     

Kepala Keluarga Feng yang dibantu oleh Guan Xi Lin melihat raut wajah Feng Jiu yang serius. Dia segera bertanya. "Bagaimana? Apakah dia bisa disembuhkan?" Hati Kepala Keluarga merasa takut. Dia khawatir jika dia terpaksa harus merelakan anaknya.      

"Kondisinya sangat kritis!"     

Feng Jiu tidak menoleh ke belakang saat menjawabnya. Dia segera mengeluarkan beberapa alat dari ruang dimensi dan berkata. "Kakak, kemarilah dan bantu aku. Aku harus melepaskan anak panahnya."     

"Baik!" Guan Xi Lin menjawabnya sambil melangkah maju untuk membantunya.     

"Leng Hua, bantu aku mengambil baskom air!"     

"Baik!" Leng Hua langsung menjawab. Dia segera membalikkan badan dan keluar untuk mengambil satu baskom air.     

Kepala Keluarga Feng tidak bisa membantu terlalu banyak. Dia hanya bisa berdiri di samping dan menyaksikan semuanya dengan raut wajah yang gugup.      

Dia melihat Feng Jiu mencuci kedua tangannya lalu memotong bagian punggung pada pakaian Feng Xiao. Dia lalu memeriksa panah yang menancap sambil mengerutkan alisnya.     

Itu adalah panah berduri. Jika dia langsung mencabutnya, maka segumpal daging akan ikut tertarik keluar. Menghentikan pendarahan akan membutuhkan waktu lama. Oleh karena itu, Feng Jiu hanya bisa mengambil pisau kecil dan memotong daging yang ada di sekitar anak panah secara perlahan sambil menggerakkan panahnya. Darah segar berwarna kehitaman mulai mengalir keluar.     

Guan Xi Lin melihat anak panah berduri yang keluar dan mengaitkan beberapa daging. Saat Feng Jiu selesai menarik seluruh anak panah, dia langsung menuangkan obat hemostatik ke dalam lubang yang ada di punggung Feng Xiao. Satu botol obat hemostatik dituangkan ke dalam luka itu untuk menghentikan pendarahan.     

Feng Jiu membalut luka itu dengan sederhana. Setelah itu, dia mengambil alat yang kecil dan tajam seperti pipa baja. Dia lalu memberikan instruksi.      

"Baringkanlah tubuh Ayah dan potong bagian depan bajunya."     

Guan Xi Lin langsung mengikuti instruksi yang diberikan oleh Feng Jiu. Setelah merobek bagian depan baju Feng Xiao, dia minggir ke samping dan melihat Feng Jiu menancapkan alat itu tepat di dada Feng Xiao. Guan Xi Lin tertegun dan hampir menjerit     

Darah terciprat dari pipa baja sehingga sekujur tubuh Feng Jiu ternoda.     

Guan Xi Lin melihat Feng Jiu menambahkan kekuatan Qi ke dalam dada Ayahnya. Setelah Ayahnya memuntahkan darah segar, Feng Jiu menyumbat pipa baja itu dan menariknya dengan cepat agar dia bisa mengobati lukanya.     

Kepala Keluarga Feng merasa bahwa pemandangan yang ada di depannya penuh dengan warna merah. Bau darah menyebar di seluruh ruangan. Dengan kondisi Feng Xiao saat ini, Kepala Keluarga Feng tiba-tiba merasa tidak kuat berdiri. Namun dia mendengar suara dari luar saat itu juga...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.