Dokter Hantu yang Mempesona

Apakah Kematian Sudah Dekat?



Apakah Kematian Sudah Dekat?

0Saat aura Kultivator Bela Diri keluar, Feng Xiao yang telah mengalami luka dalam merasa bahwa darahnya naik ke tenggorokan. Lidahnya terasa asin ketika memuntahkan banyak darah. Dia bersikeras menahan diri agar tidak muntah.     

Tapi dua pria yang mengumpulkan kekuatan Qi di tangan mereka segera berlari mendekati Feng Xiao. Kecepatan Kultivator Bela Diri sangat tinggi sehingga Feng Xiao tidak bisa melihat serangan mereka. Kemudian, tubuhnya terlempar ke belakang.      

Duakk!     

Dua pukulan keras mendarat di dada Feng Xiao. Salah satu pria menggunakan kepalan tangannya untuk menyerang. Sedangkan pria lainnya menggunakan telapak tangannya untuk menyerang. Kedua serangan itu penuh dengan kekuatan Qi yang sangat mengerikan!     

"Huff!"     

Feng Xiao mengerang sambil memuntahkan darah saat tubuhnya terlempar ke belakang. Dadanya terasa sangat sakit sehingga dia tidak tahan lagi. Sebelum Feng Xiao bisa berpikir, dua pria itu kembali muncul di hadapannya. Feng Xiao segera merasakan hembusan angin kencang yang melesat menuju kepalanya.     

"Ngiiihhh!"     

Pak Tua Putih meringkik. Dia sepertinya terlihat marah. Saat itu juga, dia melihat telapak tangan salah satu pria berjubah hitam mengarah pada kepala Feng Xiao. Dia langsung berlari ke arah pria berjubah hitam itu dan menendangnya.     

"Sialan!"     

Pria berjubah hitam itu terlempar ke belakang sebelum bisa menyerang. Kekuatan kuda itu sangat besar. Bahkan seorang Kultivator Bela Diri tidak bisa menahan serangannya. Pria tua itu terlempar lalu mendarat dengan posisi berbaring.     

"Dasar binatang brengsek!"     

Pria tua lainnya berteriak dengan penuh amarah saat melihat kuda aneh itu ikut campur dalam pertarungan mereka. Dia menendang pedang dari tanah lalu menangkapnya. Dia menambahkan kekuatan Qi ke dalam pedang itu lalu menyerang Pak Tua Putih.     

Awalnya, mereka berdua tidak berniat membunuh Pak Tua Putih. Namun kuda itu berkali-kali ikut campur sehingga merusak rencana mereka. Kuda itu tidak boleh dibiarkan hidup!     

"Buuuu–"     

Kepulan asap kuning kecoklatan tiba-tiba keluar dari pantat Pak Tua Putih. Asap kuning kecoklatan itu seperti kabut beracun yang mengeluarkan bau tidak sedap dan mengarah pada wajah pria tua itu. Pak Tua Putih bahkan sempat menampar wajah pria itu dengan ekornya sehingga dia pingsan.     

Pria berjubah hitam lainnya serta pemimpin bertopeng itu langsung mundur untuk menghindari asap beracun itu. Pemimpin bertopeng itu melihat Pak Tua Putih meringkik lalu berjongkok agar Feng Xiao menaiki punggungnya. Dalam sekejap, Pak Tua Putih berlari dengan sangat kencang.     

Pemimpin bertopeng itu langsung bereaksi. Dia mengangkat tangannya untuk mengarahkan anak panah ke punggung Feng Xiao, tepat di jantungnya. Kedua matanya terlihat memancarkan kilatan jahat saat menembakkan anak panah itu.     

'Woooshhh!'     

"Ahhh!"     

Feng Xiao yang sudah terluka parah berteriak kesakitan ketika panah itu menancap di punggungnya. Darahnya langsung berubah warna menjadi hitam. Awalnya, dia masih berusaha untuk duduk. Tapi dia langsung terjatuh pada punggung Pak Tua Putih. Setidaknya dia berhasil mencengkram tali kendali selama perjalanan...     

Saat pria bertopeng itu akan mengejar, dia mendengar bala bantuan yang datang. Dia langsung berteriak: "Berpencar!"     

Pria berjubah hitam lainnya mematuhi perintah dan segera berpencar. Pria bertopeng itu menoleh ke belakang dan merasa menyesal. Walaupun dia tidak bisa melihat Feng Xiao menghembuskan nafas terakhirnya, setidaknya Feng Xiao sudah mendapat serangan langsung dari Kultivator Bela Diri. Selain itu, dia juga berhasil menembak Feng Xiao dengan panah beracun. Sekalipun Feng Xiao adalah manusia abadi, dia pasti tidak akan bisa diselamatkan!     

Saat memikirkannya, kekhawatirannya langsung menghilang. Dia segera meninggalkan tempat itu menuju ke jalanan pegunungan...     

"Feng Xiao!"     

Suara Kepala Keluarga Feng terdengar gelisah saat melihat putranya berbaring pada punggung Pak Tua Putih. Dari apa yang terlihat, nyawa Feng Xiao seperti hampir melayang. Kepala Keluarga langsung merasa tegang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.