Dokter Hantu yang Mempesona

Pemurnian Pil yang Mendatangkan Petir



Pemurnian Pil yang Mendatangkan Petir

0"Ayah, katakan padaku. Qing Ge sudah di sana selama tiga hari tiga malam. Mungkinkah ada sesuatu yang terjadi padanya? Bagaimana kalau aku masuk dan memeriksa keadaannya?"     

Feng Xiao khawatir. Dia berdiri di luar pintu halaman namun dia dihentikan ketika dia ingin. Itulah mengapa dia mulai penasaran dengan situasi di dalam.     

Kepala Keluarga melirik Feng Xiao dan berkata.      

"Apakah kamu tidak lihat kalau aku menunggu di sini? Feng Kecil sudah bilang tidak ada yang boleh mengganggunya. Dia akan keluar jika dia memang ingin keluar. Jangan khawatir. Tidak akan terjadi apa-apa."     

Meskipun Kepala Keluarga mengatakan hal itu, tapi matanya sesekali melirik ke arah halaman.     

Dia sebenarnya juga merasa cemas. Sudah tiga hari tiga malam berlalu. Selain Leng Shuang yang masuk dan mengantar makanan, Feng Jiu bahkan tidak beristirahat sama sekali. Apakah tidak apa-apa kalau dia bekerja sekeras itu?     

Setelah memikirkannya sejenak, Kepala Keluarga melirik Leng Shuang yang sedang berjaga di luar halaman. Dia pun bertanya.      

"Maukah kamu masuk untuk memeriksanya lagi? Apakah dia akan segera keluar?"     

Namun Leng Shuang terus berdiri di sana. Dia menjawab.      

"Nona memerintahkan saya untuk tetap berjaga di sini. Tanpa panggilan dari Nona, saya tidak boleh masuk dan mengganggunya." Dia berhenti sejenak, lalu melanjutkan ucapannya.      

"Tuan Besar, Ketua Keluarga, sebaiknya anda kembali dulu. Saya tidak apa-apa jika harus berjaga di sini sendirian."     

"Huh! Baiklah kalau begitu! Jika terjadi sesuatu, kamu harus segera memberi tahu kami."      

Kepala Keluarga berbicara sambil berbalik badan dan pergi. Tapi saat melihat Feng Xiao berdiri di sana, dia berseru.      

"Bukankah kita akan pergi? Kenapa kamu berdiri di sana? Apa yang perlu dikhawatirkan di dalam rumah kita sendiri?"     

Feng Xiao menatap ayahnya sambil terdiam. Dia berpikir dalam hati.      

[Dia jelas-jelas sangat khawatir tapi malah menegurku.]     

Feng Xiao kemudian mengikuti Kepala Keluarga pergi dari sana.     

Setelah melihat kedua pria itu pergi, Leng Shuang mengalihkan pandangannya dan terus berjaga. Dia tidak akan membiarkan siapapun mendekat ke sana.     

Sekitar dua jam kemudian, Leng Shuang mendeteksi aroma tanaman obat yang sangat kuat. Dia terkejut dan segera berbalik badan untuk menatap ke arah Ruang Alkimia.      

[Apakah Nona telah berhasil?]     

Jika itu adalah kegiatan meracik obat, maka aroma tanaman obat tidak akan terlalu kuat dan segar. Selain itu, aroma tanaman obat membuat seseorang kembali bersemangat seolah-olah rasa lelahnya telah benar-benar menghilang.     

Leng Shuang sangat penasaran dengan efek pil yang dibuat oleh Nona.     

Di Ruang Alkimia, Feng Jiu yang terlihat kotor dan berkeringat sedang menahan nafas untuk mengendalikan nyala api agar eliksir bisa terbentuk. Meskipun dia bisa mencium aroma tanaman obat yang menyebar di udara, dia tidak berani bertindak ceroboh.     

Sampai pil akhirnya terbentuk pada langkah terakhir, Feng Jiu bisa menghela nafas lega. Tetapi dia terkejut dengan sambaran petir yang mendadak turun dari langit.     

'Ctarrr!'     

Petir menyambar dari langit diikuti dengan suara dentuman yang keras. Petir itu menembus atap dan menimpa Tungku Pil. Feng Jiu sangat terkejut sehingga dia melompat ke belakang dan menatap petir itu dengan mata terbelalak.     

"Ini... Ini... Apakah formasi Pil Mendatangkan Petir?"     

Hati Feng Jiu sangat terguncang. Dia merasa gugup ketika melihat lubang di atap akibat sambaran petir. Lewat lubang itu, Feng Jiu bisa melihat cahaya matahari dan langit biru dengan awan yang mengambang. Suara petir masih bergemuruh.     

"Sialan! Sambaran petir pada hari yang cerah akan menimbulkan keributan! Ini pasti akan menarik perhatian orang-orang dari seluruh penjuru!" Feng Jiu bergumam sambil berpikir.     

'Ctarrr!'     

Petir kedua menyambar. Persis seperti dugaan Feng Jiu, suara sambaran petir pada hari yang cerah membuat berbagai penguasa Kota Cloudy Moon menjadi waspada. Penguasa di Istana bahkan juga menyadarinya. Mereka tidak mengirimkan orang untuk mencari tahu tapi justru mencari tahu sendiri. Mereka segera mengumpulkan energi Qi lalu berlari menuju ke arah sambaran petir.     

Ketika Kepala Keluarga mendengar dentuman petir, raut wajahnya berubah seketika. Dia termasuk orang yang sudah cukup berpengalaman dalam hidup. Dia tahu betapa pentingnya suatu hal yang bisa menimbulkan petir dari Surga.     

Kepala Keluarga segera pergi menuju Ruang Alkimia sambil berteriak dengan cemas.      

"Feng Xiao! Feng Xiao! Jagalah pintu utama Kediaman Feng! Jangan ragu membunuh siapapun yang berusaha menerobos masuk!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.