Dokter Hantu yang Mempesona

Kegagalan Dalam Percobaan Pertama



Kegagalan Dalam Percobaan Pertama

0Gumpalan asap hitam dan bau menyengat yang menyebar di udara datang dari halaman rumah. Hal itu membuat semua orang menjadi waspada.     

"Sepertinya itu adalah halaman Nona Sulung yang dikosongkan!"     

"Nona pergi ke sana pagi ini. Dia masih belum keluar sejak tadi!"     

"Demi Surga! Mungkinkah sesuatu terjadi pada Nona?"     

Ketika pemikiran itu muncul dalam benak mereka, para pelayan wanita dan seluruh penjaga berlari menuju halaman. Mereka sangat khawatir jika ada sesuatu yang terjadi pada Nona mereka.     

"Apa yang terjadi? Apakah ada sesuatu yang terjadi?"     

Saat Kepala Keluarga Feng mendengar keributan itu, dia juga berlari ke luar dan memeriksa sekelilingnya. Dia melihat gumpalan asap hitam keluar dari salah satu halaman. Dia tampak khawatir saat bertanya. "Apa yang terjadi di sana?"     

"Tuan Besar, itu adalah halaman yang diminta oleh Nona Sulung untuk dikosongkan. Nona pergi ke sana pagi ini. Dia masih belum keluar sejak tadi. Suara keras sebelumnya terdengar dari arah halaman itu. Sepertinya ada yang meledak di sana."     

Pelayan yang baru datang sambil berlari segera menjelaskan dengan tergesa-gesa. Dia baru selesai bicara saat Kepala Keluarga mengangkat jubahnya dan melesat menuju halaman tersebut. Pelayan yang melihatnya tertegun. Lalu, dia juga ikut berlari mengikuti Kepala Keluarga.     

Semua orang bergegas menuju halaman. Ketika mereka melihat apa yang ada di dalam, mereka hanya bisa menatapnya sambil terperangah.     

Mereka melihat Nona Sulung sedang duduk di lantai. Seluruh tubuhnya terlihat hitam dan sangat kacau sehingga sangat sulit untuk menebak apa warna pakaian yang sedang dia kenakan. Rambutnya yang hitam pekat kotor akibat terkena sisa-sisa tanaman obat. Rambutnya tampak sedikit keriting karena terkena suhu tinggi. Wajahnya juga terkena noda yang berwarna hitam dan putih. Dia terlihat sangat berantakan ketika duduk di atas lantai sambil terbatuk-batuk. Sedangkan kamar di depannya terus mengeluarkan asap hitam.     

[Apa.... Situasi macam apa ini?]     

Semua orang hanya bisa berdiri dan menatap dengan raut wajah yang terkejut. Seseorang segera tersadar dan berteriak.      

"Nona Sulung, apakah anda baik-baik saja?"     

"Uhuk! ...Uhuk!" Sebelumnya, Feng Jiu terlempar akibat ledakan itu sehingga dia terjatuh dengan posisi duduk di lantai. Dia terbatuk sambil melambaikan tangannya untuk menyingkirkan asap yang keluar dari kamar serta menutupi hidung dan mulut dengan tangannya yang lain. Dia berdiri secara perlahan dan menoleh pada orang-orang yang sedang berkumpul di luar halaman. Dia pun melambaikan tangan kepada mereka.     

"Aku baik-baik saja. Kalian tidak perlu berkumpul di sekitar sini. Lanjutkan saja apa yang kalian lakukan sebelumnya."     

Setelah berbicara, Feng Jiu berjalan menuju Ruang Alkimia yang masih memuntahkan asap hitam. Percobaan pertamanya untuk mempelajari alkimia menyebabkan tungku meledak. Ledakan dari tungku telah menyemburkan lebih dari sepuluh jenis tanaman obat ajaib yang digunakan olehnya. Feng Jiu bahkan tidak bisa menghindari ledakan itu. Dia terlempar keluar sehingga penampilannya terlihat berantakan.     

Feng Jiu membuka jendela untuk menyingkirkan asap hitam yang menyebar. Ketika dia melihat sisa-sisa tanaman obat yang berceceran di lantai, raut wajahnya terlihat kesakitan karena semuanya terbuang sia-sia.     

"Sungguh sia-sia! Aku butuh banyak uang untuk membeli semua ini."     

"Feng Kecil? Apakah kamu baik-baik saja? Feng Kecil?"     

Kepala Keluarga Feng datang dari luar. Dia bergegas memasuki Ruang Alkimia setelah masuk ke dalam halaman. Sementara itu, pelayan itu berdiri tepat di luar pintu dengan patuh saat orang-orang mulai pergi dari sana.     

Feng Jiu menoleh. Saat menyadari bahwa yang datang adalah Kakeknya, Feng Jiu mengusap hidungnya dan berbicara sambil tersenyum. "Kakek, aku baik-baik saja. Tapi aku menghancurkan satu tungku penuh berisi tanaman obat yang bagus."     

"Selama kamu baik-baik saja, itu tidak masalah. Aku mendengar suara ledakan keras dan melihat gumpalan asap. Aku pikir ada masalah serius yang sedang terjadi."     

Setelah memastikan bahwa Feng Jiu baik-baik saja, meskipun dia terlihat cukup berantakan, namun Kepala Keluarga merasa lega. Dia memperhatikan kekacauan di dalam ruangan. Saat menemukan Tungku Pil, Kepala Keluarga terkejut. Dia pun bertanya. "Kamu... Apakah kamu sedang memurnikan pil?"     

"Aku baru saja mempelajarinya! Dan aku... telah menghancurkan satu tungku." Feng Jiu menjawab sambil mengangkat bahunya dengan pasrah. "Membaca instruksi di dalam buku terasa lebih mudah. Aku baru menyadari bahwa ada hambatan setelah mencoba mempraktikannya."     

Kepala Keluarga Feng berkata dengan penuh kasih sayang.      

"Jangan berkecil hati. Kakek percaya bahwa kamu pasti akan berhasil."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.