Dokter Hantu yang Mempesona

Ledakan Keras!



Ledakan Keras!

0Feng Xiao masuk dan melihat Feng Jiu sedang membaca buku di halaman. Saat itu juga, wajahnya yang tegas memperlihatkan senyum yang penuh kasih sayang. Dia berkata, "Buku apa yang sedang kamu baca? Kamu sepertinya sangat asyik membacanya."     

"Ayah."     

Feng Jiu menutup bukunya. Dia berdiri sambil tersenyum licik pada Feng Xiao.      

"Hanya sedang meneliti sesuatu yang baru."     

"Misterius sekali... Baiklah, Ayah tidak akan mencari tahu. Aku datang ke sini hanya untuk melihat apa yang sedang kamu lakukan. Selain itu, Ayah juga ingin memberi tahu bahwa halaman kecil yang ingin kamu bersihkan sudah siap. Ngomong-ngomong, kamu gunakan untuk apa halaman itu? Apakah kamu membutuhkan sesuatu untuk ditambahkan di sana?"     

"Tidak perlu. Cukup kosongkan saja." Feng Jiu berbicara sambil tersenyum. Dia kemudian berkata, "Aku mungkin agak sibuk selama beberapa hari mendatang. Jadi, aku akan merepotkan Ayah untuk menjaga Sunny."     

"Jangan khawatir! Anak itu sangat penurut. Aku sudah meminta seseorang untuk mengajarinya cara menulis dan membaca. Aku juga akan mengajarinya naik kuda. Ayo , biarkan Ayah menemani kamu melihat halaman itu. Jika ada sesuatu yang tidak membuatmu puas, katakan saja pada ayah. Aku akan meminta seseorang untuk membereskannya."     

"Baiklah." Feng Jiu menjawabnya sambil tersenyum. Kemudian, dia berjalan keluar bersama Feng Xiao. Ketika mereka melewati miniatur pegunungan, mereka bisa mendengar suara tawa dari jarak yang cukup jauh. Feng Jiu mendongak dan melihat tubuh Pak Tua Putih yang gemuk sedang menggoda beberapa pelayan wanita.     

Feng Xiao tertawa saat melihatnya. "Pak Tua Putih semula dikurung di kandang oleh para pelayan. Tetapi ia menolak tinggal di sana. Akhirnya, aku menyuruh mereka melepaskan Pak Tua Putih dari kandang dan membiarkan dia berkeliaran di dalam kediaman."     

Pak Tua Putih sedang berbaring telentang sambil mengangkat keempat kakinya. Sedangkan para pelayan wanita menggosok-gosok perutnya. Feng Xiao hanya bisa menggelengkan kepala. Dia berbicara sambil tertawa. "Pak Tua Putih cukup cerdas. Aku lihat dia suka menempel pada pelayan wanita, tapi ia memperlakukan para penjaga pria dengan jijik. Itu sangat aneh. Kepala Keluarga bahkan mengaku belum pernah melihat Kuda Naga seperti Pak Tua Putih."     

Ketika Feng Jiu melirik Pak Tua Putih yang sedang berbaring dan memperlihatkan perutnya, dia langsung terdiam.     

"Pak Tua Putih memang bejat. Saat pertama kali aku bertemu dengannya, ia tidak mau bergerak meskipun pemiliknya susah payah menariknya. Siapa sangka ketika bertemu denganku, Pak Tua Putih mengejarku di sepanjang jalan. Akhirnya, pemilik Pak Tua Putih yang lama memberikannya kepadaku sebagai hadiah."     

Ketika ayah dan putrinya semakin mendekat, para pelayan bergegas memberi hormat dan menyapa dengan suara yang lembut.      

"Tuan, Nona Muda."     

"Ngiiihhh!"     

Pak Tua Putih segera berbalik dan berdiri. Ia ingin mendekati Feng Jiu namun dihentikan oleh Feng Xiao.     

"Aihh, Kuda Naga ini... Jangan terus menempel pada putriku."     

Feng Jiu yang berdiri di belakang melihat ayahnya yang sedang menghadang Pak Tua Putih. Dia pun tidak bisa menahan tawanya.     

"Ayah, cukup temani aku sampai sini saja. Aku akan pergi ke halamanku sendiri." Feng Jiu berbicara sambil melangkah pergi. Saat melewati Pak Tua Putih, dia memperhatikan perut Pak Tua Putih yang gemuk karena penuh lemak. Feng Jiu berbalik badan dan berkata sambil tersenyum.      

"Jangan biarkan Pak Tua Putih kekenyangan supaya daging di tubuhnya agak berkurang."     

"Jangan mencemaskan hal itu. Serahkan saja pada Ayahmu. Semuanya pasti akan baik-baik saja. Nanti aku akan membawanya berlari beberapa putaran."     

Feng Xiao berbicara sambil tertawa terbahak-bahak. Dia memberi isyarat agar Feng Jiu pergi lebih dulu. Sedangkan dia membawa Pak Tua Putih pergi ke arah lain.     

Setelah Feng Jiu memasuki halaman, dia mengeluarkan tungku pil dan beberapa tanaman obat ajaib yang dia curi dari Tuan Neraka. Dia ingin mempelajari tentang pil. Pada kunjungan pertamanya di halaman, Feng Jiu menghabiskan waktu enam jam lamanya.     

Karena semua pintu menuju halaman ditutup dan pintu Ruang Alkimia yang telah dikosongkan juga ditutup, tidak ada yang tahu apa yang sedang dilakukan oleh Feng Jiu di dalam sampai akhirnya ledakan keras terdengar dari dalam Kediaman Feng. Suara itu menggema sehingga lantai di seluruh Kediaman Feng bergetar. Kejadian itu membuat semua orang yang ada di dalam berlari keluar untuk memeriksanya karena merasa terkejut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.