Dokter Hantu yang Mempesona

Menyerahkan Hadiah



Menyerahkan Hadiah

0Setelah melihatnya, Kepala Keluarga Feng mengusap jenggotnya sambil melambaikan tangan.      

"Hahaha! Baiklah, baiklah. Aku menyerah. Pergilah, Feng Kecil. Istirahatlah. Tapi kamu harus minum bersama Kakek malam ini."     

"Boleh saja. Kalau begitu, aku akan beristirahat lebih dulu."     

Feng Jiu terkekeh. Dia baru berjalan dua langkah namun tiba-tiba berhenti. Dia berbalik dan menatap mereka sambil tersenyum.      

"Aku belum memberikan hadiah!"     

"Putriku, tidak perlu membawakan hadiah ketika kamu pergi berlatih."     

Feng Xiao tertawa sambil menggeleng. Feng Jiu bisa kembali dengan selamat saja sudah cukup. Feng Xiao tidak terlalu peduli apakah Feng Jiu membawa hadiah atau tidak. Tapi ketika dia melihat barang-barang yang dikeluarkan oleh Feng Jiu, kedua matanya langsung terbelalak dan merasa tidak percaya.     

"Ini... Ini... Karang Giok Merah? Darimana kamu mendapatkannya?"     

Berbagai macam pikiran langsung terbersit dalam benak Feng Xiao saat menatap Karang Giok Merah yang sangat indah dan berharga. Hadiah itu terlalu luar biasa!     

Karang Giok Merah tidak ternilai harganya. Selain bisa menjadi ornamen, benda itu juga bisa digunakan untuk melatih kultivasi. Bahkan sebagai bagian dari Pengadilan Kekaisaran, Feng Xiao hanya pernah melihat sebagian kecil saja. Dia tidak menyangka bahwa putrinya bisa membawa Karang Giok Merah sebesar itu. Feng Xiao bahkan sangat gembira ketika sedang memikirkannya.     

Feng Jiu menatap Feng Xiao dan berkata. "Ini untuk Ayah!"      

Setelah mengatakannya, dia menoleh pada Kakeknya yang sedang duduk di samping. Dia mengeluarkan kendi anggur merah sebelum menghampiri Kakeknya.     

"Kakek, ini adalah anggur merah spirit yang aku bawakan khusus untuk Kakek. Aku sudah pernah mencobanya. Rasanya sangat kuat dan sulit untuk dilupakan. Terlebih lagi, kendi anggur merah ini adalah artefak ajaib yang bisa menampung lima ratus kati anggur merah. Mulai sekarang, Kakek tidak perlu khawatir jika kendi Kakek tidak cukup untuk menampung anggur merah."     

"Hahaha, bagus sekali! Feng Kecil sangat memahami aku karena hal yang paling aku sukai adalah anggur merah!" Kepala Keluarga Feng menerima hadiah itu dengan senang hati. Dia ingin segera membuka tutup kendi itu dan menghirup aromanya.     

Kepala Keluarga Feng menghirupnya sambil memejamkan matanya dengan gembira. Dia lalu berkata.      

"Sungguh aroma yang luar biasa! Aura spirit yang kental juga tercium! Aku yakin anggur merah sebagus ini tidak akan bisa ditemukan di seluruh Negeri Sun Glory!"     

"Benarkah? Biarkan aku mencicipinya."     

Feng Xiao langsung menyelinap setelah mendengarnya. Siapa sangka Kepala Keluarga Feng bergegas memeluk kendi anggur merah itu dengan erat sambil melambaikan tangan untuk mengusir putranya. "Pergilah! Benda ini secara khusus dibawa oleh cucuku tersayang. Kamu sudah punya hadiahmu sendiri, jangan melirik hadiahku!"     

Saat melihat kedua pria itu saling berdebat, tatapan Feng Jiu menjadi lebih lembut. Keluarga sederhana dan hangat ini terasa sangat menyenangkan. Walaupun anggota keluarga mereka tidak banyak, tapi mereka sangat menghargai hubungan darah. Ini adalah hubungan darah yang tidak pernah dirasakan Feng Jiu di kehidupannya yang sebelumnya.     

"Kakak, ini untukmu." Feng Jiu tersenyum sambil mengeluarkan Piringan Delapan Trigram dan menyerahkannya kepada Guan Xi Lin.     

Guan Xi Lin agak terkejut dan langsung berseru.      

"Ada hadiah untukku juga?"     

Feng Jiu tidak bisa menahan tawanya setelah mendengar pertanyaan itu. Dia berkata.      

"Tentu saja! Kamu juga anggota keluargaku! Kakek dan Ayah sudah mendapat hadiah mereka, mana mungkin aku mengabaikan Kakak?"     

Feng Jiu berbicara sambil tertawa. Dia berusaha menjelaskan setelah melihat Guan Xi Lin memegang benda itu tanpa memahami kegunaannya. "Itu adalah artefak ajaib bernama Piringan Delapan Trigram. Kakak bisa memakainya untuk terbang ataupun melawan musuh."     

Ketika mendengarnya, Guan Xi Lin langsung memainkan Piringan Delapan Trigram itu di tangannya sambil menunjukkan wajah yang gembira.     

"Aku akan kembali ke halaman kamarku sekarang," ucap Feng Jiu sambil tersenyum lalu berjalan masuk.     

Leng Shuang dan Leng Hua kembali pada sore hari. Makan malam sudah disiapkan di kediaman. Para pelayan mondar-mandir sehingga membuat Kediaman Feng tampak ramai.      

Feng Xiao bermain dengan Sunny lalu berteriak ke seberang.      

"Leng Shuang, coba lihat apakah Qing Ge sudah bangun. Ajak dia ke sini karena semuanya hampir sudah disiapkan. Kami hanya tinggal menunggu kedatangannya!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.