Dokter Hantu yang Mempesona

Bertemu dengan Seorang Pria di Jalan



Bertemu dengan Seorang Pria di Jalan

0Dengan setelan jubah putih dan wajah yang luar biasa cantik, kemanapun Feng Jiu berjalan, maka dia pasti menarik perhatian banyak orang. Apalagi ditambah dengan tubuh indah dan sikap yang anggun. Jangankan di kota yang terpencil dan jauh di perbatasan. Penampilannya bahkan jarang terlihat di tempat yang paling makmur dan kalangan bangsawan.      

Leng Shuang masih memakai setelan hitam yang menonjolkan lekuk tubuhnya. Meskipun wajahnya sangat cantik, namun sikapnya yang dingin membuat orang lain tidak berani mendekat.     

Mereka memasuki kota sambil menunggang kuda secara perlahan. Sunny duduk di depan Feng Jiu sambil melihat sekelilingnya dengan penasaran. Raut wajahnya juga terlihat takjub.     

Feng Jiu menoleh ke samping dan berkata. "Leng Shuang, kita akan pergi ke kedai yang ada di depan dan menunggumu. Kamu pergi saja membeli makanan kering agar kita bisa makan dalam perjalanan. Kamu bisa membeli beberapa kue kecil untuk Sunny di sepanjang jalan."     

"Baik." Leng Shuang menjawabnya dengan patuh. Kakinya menendang tubuh kuda agar kuda itu melaju dengan lebih cepat.     

Sementara itu, Feng Jiu dan Sunny mengunjungi kedai kecil di depan. Mereka memesan dua mangkuk wonton[1][1] untuk dimakan sambil menunggu.     

"Kakak Feng, kota ini ternyata sangat indah. Ada banyak hal yang belum pernah dilihat oleh Sunny sebelumnya." Kedua mata Sunny tampak berbinar saat menatap Feng Jiu. Seluruh tubuhnya memancarkan aura kegembiraan.     

"Rumah Kakak bahkan lebih indah," ucap Feng Jiu. Dia tersenyum sambil mengusap kepala Sunny dan lanjut berkata. "Makanlah lebih cepat! Segera selesaikan makanmu dan kita akan melanjutkan perjalanan."     

"Mm, mm." Bocah itu mengangguk dengan penuh semangat. Dia mengambil sendok dan segera makan.      

Selama perjalanan, sikap Sunny yang patuh membuat Feng Jiu sangat menyukainya. Wajahnya yang mungil sedang menunduk ke dalam mangkuk besar untuk memakan wonton. Itu membuatnya terlihat sangat lucu dan menggemaskan sehingga Feng Jiu tersenyum.     

Tepat di seberang kedai, di lantai dua sebuah restoran, seorang pria berjubah biru berdiri di samping jendela sambil menekuk tangannya ke belakang punggung. Tatapannya tanpa sengaja tertuju pada wanita muda berpakaian putih di sebuah kedai kecil. Wanita cantik itu sedikit memalingkan wajah sambil tersenyum lembut. Hanya dengan melihatnya sekilas, pria itu tidak bisa mengalihkan pandangannya.     

Wanita itu sangat cantik!     

Bahkan bagi seorang pria yang telah melihat banyak wanita cantik sebelumnya, dia harus mengakui bahwa wanita berpakaian putih itu membuatnya terpesona. Wanita itu duduk di tempat yang begitu sederhana dengan sikap yang gemulai dan riang, namun ketenangan dan keanggunan memancar dari tubuhnya.     

Wanita itu sepertinya menyadari ada orang yang sedang memperhatikannya. Senyuman di wajahnya menghilang ketika menatap ke arah pria itu.     

Saat pandangan mereka bertemu, hati pria itu agak gemetar.     

Sepasang mata yang sungguh indah!     

Sepasang mata yang jernih dan begitu dalam namun juga menyembunyikan ketajaman yang mengerikan. Awalnya, pria itu mengira dia adalah wanita lemah dengan kecantikan tak terbatas. Namun setelah melihat matanya, pria itu menyadari bahwa dia bukanlah orang biasa.     

Tatapannya mempesona dan terlihat tidak peduli. Wanita itu sama sekali tidak memalingkan pandangan dan tidak malu saat saling berpandangan dengannya.     

Setelah melihatnya, sudut bibir pria itu sedikit terangkat. Kedua matanya dipenuhi dengan hasrat.      

Pria paruh baya yang sedang berdiri di belakang pria itu melihat raut wajahnya. Matanya mengikuti arah pandangan pria itu dan tertuju pada seorang wanita berpakaian putih di kedai kecil. Dia hanya melihat wanita itu dengan tenang lalu mengalihkan kembali pandangannya. Kemudian, dia terus berada di belakang pria itu dengan sikap penuh hormat.     

Feng Jiu berbalik dan mulai memakan wonton. Pria yang ada di sana juga punya aura luar biasa. Pria itu sepertinya bukan orang biasa. Namun Feng Jiu hanya melewati kota ini. Dia tidak ingin ada sesuatu yang terjadi selama perjalanan. Oleh karena itu, dia tidak memperhatikan pria itu lagi.     

Namun saat itu, ada cukup banyak orang yang pergi ke sebuah lokasi di jalan. Feng Jiu bisa mendengar suara perdebatan di sekelilingnya…     

[1] Wonton: Salah satu jenis pangsit yang berasal dari Tiongkok, biasa disajikan dengan kuah dan digoreng kering.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.