Dokter Hantu yang Mempesona

Kayu Jiwa Dewa



Kayu Jiwa Dewa

0Feng Jiu menyeka Pedang Ujung Biru yang sedang dipegang olehnya. Dia menyarungkannya kemudian menghampiri pendeta itu. Dia mengosongkan semua barang yang ada di tubuh sang pendeta. Dia bahkan tidak menyisihkan pecutnya. Bagaimanapun juga, itu adalah artefak ajaib. Meskipun dia tidak bisa menggunakannya, tetapi benda itu masih bisa dijual.     

"Terima kasih banyak, Tuan Muda! Terima kasih banyak, Tuan Muda!"     

Ucapan terima kasih terdengar dari belakang Feng Jiu. Dia menoleh dan melihat empat hantu yang sedang berlutut di tanah dengan raut wajah yang penuh emosi.      

"Berdirilah! Aku ingin bertanya pada kalian." Feng Jiu menjentikkan bola api dari tangannya dan membakar tubuh pendeta itu.     

"Apa yang ingin Tuan Muda tanyakan kepada kami?" Mereka saling membantu untuk berdiri. Tubuh hantu mereka agak transparan. Jiwa mereka sepertinya mulai tidak stabil.     

Feng Jiu melirik mereka dan berkata. "Hantu tetaplah hantu. Aku ingin tahu, bagaimana kalian bisa menjaga jiwa roh kalian supaya tidak hilang? Jika hanya salah satu dari kalian yang mampu menjadi hantu, maka itu masih bisa dijelaskan. Tapi kalian berempat adalah keluarga, kan? Bagaimana kalian bisa menjaga jiwa kalian?"     

"Silahkan ikut kami, Tuan Muda." Mereka berempat berbicara bersamaan lalu membawa Feng Jiu ke bagian belakang rumah. Mereka kemudian menggali balok kayu yang berwarna coklat kemerahan.     

"Sejujurnya, kami mampu menjaga jiwa dan tidak menghilang karena pertemuan kami dua tahun lalu. Saat itu, seorang Guru Besar datang ke sini untuk meminta segelas air minum. Kami menyiapkan makanan vegetarian untuk beliau. Beliau berkata bahwa hati kami tidak menyimpan kejahatan tetapi hanya menyimpan kebaikan. Saat itu cucu saya, Sunny, masih dalam masa pertumbuhan. Beliau memberikan Kayu Jiwa Dewa kepada kami sehingga kami bisa tetap di sini dan menjaga roh kami. Beliau berulang kali mengingatkan agar kami tidak menyakiti manusia. Selama dua tahun terakhir, kami terus mengingat kata-kata beliau dan tidak berani memiliki pemikiran jahat. Tanpa diduga, kami menarik perhatian pendeta itu. Jika bukan karena Tuan Muda, maka kami tidak akan bisa menjadi hantu lagi."     

Setelah mendengar penjelasannya, Feng Jiu melihat Kayu Jiwa Dewa dan menyadari bahwa hal seperti itu ternyata bisa terjadi.     

Namun, Feng Jiu bertanya. "Karena Guru Besar itu sangat baik dan kalian semua sudah menjadi hantu, kenapa kalian tidak menitipkan Sunny padanya?"     

"Kami sudah melakukannya."     

Saat ini, orang yang sedang berbicara adalah pria muda. Dia melihat Feng Jiu dan berkata: "Kami telah memohon kepada Guru Besar agar dia membawa Sunny bersamanya. Bagaimanapun juga, tubuh kami telah tercemar oleh energi Yin setelah menjadi hantu. Kami khawatir hal itu bisa berdampak buruk pada Sunny jika dia tetap tinggal bersama kami. Tetapi Guru Besar menolak. Beliau hanya berkata bahwa ketika waktunya tiba, maka seorang dermawan akan datang. Malam ini, kami sadar bahwa dermawan yang disebutkan oleh Guru Besar adalah Tuan Muda."     

Feng Jiu mengusap dagunya sambil berpikir dalam hati.      

[Ternyata di dunia ini, ada seorang Master Tertutup yang bisa meramal masa depan?]     

"Pendeta itu sudah mati. Jadi apa yang akan kalian lakukan sekarang?" Feng Jiu bertanya dan menatap mereka.     

"Kami memohon Tuan Muda untuk membawa Sunny pergi dari sini! Kami... Kami adalah hantu. Kami tidak bisa terus bersamanya." Wanita itu terisak. Meskipun dia tidak tahan, namun dia tidak punya cara lain.     

"Saya mohon kepada Tuan Muda, tolong bawa cucu kami pergi! Dengan kebaikan Tuan Muda yang telah diberikan kepada kami, kami hanya bisa membalasnya dalam kehidupan kami selanjutnya." Pria dan wanita tua itu bersujud di hadapan Feng Jiu.     

Pria yang lebih muda memeluk istrinya sambil berkata.      

"Selama Sunny bisa hidup, itulah yang terpenting. Tuan Muda, kami akan meninggalkan Sunny kepada anda. Kami tidak punya banyak hal untuk dihadiahkan kepada Tuan Muda. Tapi Kayu Jiwa Dewa adalah artefak roh tingkat tinggi. Silahkan Tuan Muda membawanya!"     

Setelah mendengarnya, Feng Jiu mengangkat alis sambil menatap mereka. Kayu Jiwa Dewa memang bagus. Itu adalah kayu surgawi dari para Leluhur. Guru Besar yang meninggalkan Kayu Jiwa Dewa sangat murah hati.     

Tetapi, Feng Jiu adalah orang yang punya prinsip. Dia tidak bisa menerima apapun atau menginginkan apapun.     

"Bahkan hantu bisa berlatih menjadi kultivator iblis. Aku punya buku yang bisa mengajarkan cara berlatih kultivasi kepada kalian. Apakah kalian mau ikut bersamaku?"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.