Dokter Hantu yang Mempesona

Hadiah Balasan



Hadiah Balasan

0"Kalau begitu, berdasarkan ucapanmu... Hadiah apa yang lebih cocok?"     

"Tentu saja..."     

Saat baru bicara, Serigala Abu-abu langsung menoleh pada Bayangan Satu yang sedang menunduk. Dia tidak punya pilihan selain membalikkan badan.      

"Tu... Tuan..."     

[Kenapa sial sekali?! Tuan selalu saja mendengar setiap aku menggosipkan dirinya!]     

"Bilang padaku. Berdasarkan ucapanmu sebelumnya, hadiah apa yang lebih cocok?" Tuan Neraka tidak marah. Dia hanya menatap Serigala Abu-abu saat bertanya. Sepertinya dia sedang memikirkan masalah yang sama.     

Serigala Abu-abu diam-diam menghela nafas saat melihatnya. Senyuman lebar terlihat di wajahnya saat berbicara.      

"Tuan, berdasarkan apa yang saya lihat, Dokter Hantu menyukai hal-hal yang bernilai tinggi. Bukankah Dokter Hantu pernah diam-diam melarikan diri sambil membawa Ginseng Seribu Tahun dari Menara Medis? Itulah mengapa saya merasa Tuan lebih baik memberikan beberapa artefak ajaib atau harta karun roh agar bisa digunakan Dokter Hantu dalam keadaan genting."     

Setelah mendengarnya, kedua mata Tuan Neraka terlihat berkilat.      

[Menyukai hal-hal yang bernilai tinggi? Kehidupan gadis itu sepertinya tidak kekurangan apapun. Bagaimanapun juga, satu botol obatnya bisa dijual dengan harga yang tinggi.]     

[Tapi artefak ajaib atau harta karun roh mungkin akan berguna.]     

Setelah melirik Serigala Abu-abu, Tuan Neraka berbalik dan pergi dari sana.     

Saat melihat Tuan Neraka kembali ke rumah, Bayangan Satu menghela nafas lega. Dia menepuk pundak Serigala Abu-abu sambil berkata.      

"Apakah kamu tahu binatang kecil apa yang diberikan Tuan kepada Dokter Hantu?"     

"Bukankah itu binatang peliharaan biasa?"     

"Itu adalah Binatang Pemakan Awan. Tuan tidak membunuhnya tetapi memberikannya kepada Dokter Hantu sebagai hadiah. Tuan mungkin berpikir bahwa binatang itu bisa melindungi Dokter Hantu jika dia berada di sisinya."     

"Bi... Binatang Pemakan Awan? Apakah itu dari Keluarga Liu?!"     

Mata Serigala Abu-abu terbelalak. Dia menatap Bayangan Satu dengan raut wajah yang sangat terkejut.     

"Benar. Aku dengar Tuan berkata bahwa itu adalah Binatang Sakral tingkat puncak. Suatu saat nanti, binatang itu bisa naik level menjadi Binatang Surgawi. Itu jelas bukanlah binatang peliharaan biasa."     

"Tuan sangat memperhatikan Dokter Hantu! Sayang sekali, kenapa Dokter Hantu tidak dilahirkan sebagai seorang gadis?" Serigala Abu-abu menggeleng sambil menghela nafas. Soal Tuan Neraka yang jatuh cinta dengan seorang pria... Serigala Abu-abu masih tidak bisa menerimanya.     

Mereka berada di dunia luar sekarang. Jika mereka kembali, maka identitas Tuan Neraka tidak akan membiarkan dia hidup bersama Dokter Hantu. Lagipula, Tuan Neraka adalah orang yang sangat kuat dan disegani. Bahkan jika Dokter Hantu adalah seorang gadis, dia mungkin masih belum layak bersanding dengan Tuan Neraka. Apalagi, Dokter Hantu adalah laki-laki.      

Namun faktanya, Serigala Abu-abu hanya berani memikirkannya dalam hati. Dia tidak akan berani membicarakan hal itu.     

Siang hari, di halaman rumah Feng Jiu.     

Feng Jiu sedang menuangkan produk penelitiannya ke dalam botol obat. Itu adalah pil yang dia kembangkan secara khusus untuk Paman alias Tuan Neraka. Pil itu bisa digunakan untuk menekan Racun Pembekuan Seribu Tahun. Dia ingin menjadikannya sebagai hadiah kepada Tuan Neraka.     

"Bukankah Nona hanya meracik obat?" Leng Shuang bertanya. Dia melihat Feng Jiu yang sedang memasukkan pil seukuran ibu jari ke dalam botol. Setelah bekerja keras pagi ini, Feng Jiu akhirnya menyelesaikan pekerjaannya.     

"Karena Nona telah berusaha sekeras itu, hubungan orang itu dengan Nona sepertinya cukup luar biasa."     

"Hubungan?" Feng Jiu mengangkat alisnya. Dia mengangkat satu jari dan menggoyangkan jarinya sambil berkata. "Salah. Kita tidak terlalu dekat. Tapi aku telah merampas banyak hal dari orang itu. Setidaknya aku harus membalasnya dengan sesuatu."     

Kemudian, Feng Jiu berdiri sambil mengayunkan jubahnya. Dia merenggangkan punggung lalu berkata.      

"Aku akan masuk dan istirahat sebentar. Jangan sampai ada yang menggangguku."     

"Baik." Leng Shuang menjawabnya dengan patuh. Dia tiba-tiba melihat sosok yang datang dengan cepat. Tubuhnya menjadi waspada saat mendengar suara dari sosok itu.     

"Dokter Hantu!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.