Dokter Hantu yang Mempesona

Hadiah



Hadiah

0"Hehe, aku tidak bilang begitu."     

Feng Jiu tersenyum malu-malu. Saat melihat raut wajah Tuan Neraka yang semakin suram, Feng Jiu segera berkata. "Cepat bangun. Jika orang lain melihat dua pria dewasa dalam keadaan seperti ini, maka akan sangat memalukan!"     

Setelah mendengarnya, Tuan Neraka hampir tertawa karena marah. Tapi dia justru mengeluarkan benda dari ruang dimensinya. Dia meletakkan benda itu di tangan Feng Jiu dan langsung meninggalkan kamar itu dengan wajah murung.     

Feng Jiu terkejut. Sebelum dia bereaksi, dia merasakan sesuatu yang kecil dan berbulu. Saat dia menunduk dan melihat benda itu, kedua matanya berbinar. "Wah! Darimana anak anjing ini berasal?! Indah sekali!"     

Anjing berbulu putih itu sangat bulat seperti bakso. Bulunya yang putih terlihat sangat lembut. Dia menatap Feng Jiu dengan kedua matanya yang biru. Binatang itu membuat Feng Jiu gemas sehingga dia mengacak-acak bulunya.     

"Anak anjing kecil!"     

Feng Jiu berteriak dengan sangat gembira. Namun dia tiba-tiba mengingat Tuan Neraka yang baru saja meninggalkan kamarnya. Dia pun mendongak. Dia tidak lagi melihat Tuan Neraka di sana.      

"Aku tidak menyangka kalau ia akan memberikan hadiah berupa anak anjing kecil." Feng Jiu bergumam. Dia tidak terlalu mempedulikan Tuan Neraka, tapi justru sibuk mengacak-acak bulu putih anak anjing itu. Dia memicingkan matanya sambil berkata.      

"Aku sudah punya Pak Tua Putih. Apakah aku harus memanggilmu Putih Kecil?"     

Setelah mengatakannya, Feng Jiu teringat dengan sesuatu. Dia pun berkata.      

"Sepertinya Putih Kecil bukan panggilan yang cocok. Pemilik Pak Tua Putih yang sebelumnya juga dipanggil dengan sebutan Putih Kecil (Xiao Bai)!"     

"Hmm. Aku sepertinya harus memanggilmu dengan sebutan Bola Bola." Feng Jiu menepuk kepala anak anjing itu dan memberikan nama untuknya.      

Karena dia memeluk Bola Bola di tangannya, dia tidak melihat kalau raut wajah anjing itu terlihat marah. Tapi anak anjing itu tidak berani melakukan apa-apa dan tetap menjadi 'anjing kecil' yang penurut.     

Keesokan harinya, Leng Shuang melihat Nona-nya membawa bakso saat keluar dari kamar. Dia agak terkejut tapi tidak menanyakan hal itu kepada Feng Jiu. Dia hanya berkata.      

"Nona, sarapan sudah disiapkan."     

Di aula utama.     

"Hahaha! Dokter Hantu kawanku, akhirnya kamu datang juga. Silahkan duduk!"     

Ketua Ke menyajikan beberapa makanan ringan. Setelah Feng Jiu duduk, dia berkata.      

"Pasar Gelap sangat berterima kasih kepadamu kali ini. Jika bukan karena kamu, kami tidak akan mendapatkan peringkat pertama. Tapi yang membuatku sangat menyesal adalah orang-orang dari Istana Neraka berhasil menculik Dokter Hantu... Itu pasti membuatmu sangat terkejut."     

Ketua Ke kemudian tersenyum. Dia menatap Feng Jiu sambil terus berbicara.      

"Aku membawa hadiah istimewa sebagai ungkapan terima kasih kepada Dokter Hantu."      

Dia menepuk tangannya, lalu dua penjaga muncul sambil membawa nampan.     

Feng Jiu menoleh ke arah dua penjaga itu. Dia melihat nampan yang ditutupi oleh kain merah sehingga isinya tidak bisa dilihat. Feng Jiu hanya terdiam tapi sudut bibirnya terangkat saat menatapnya dengan tenang.     

Ketua Ke berdiri untuk membuka kain merah itu. Dia tersenyum pada Feng Jiu.      

"Ini adalah Karang Giok Merah, sebuah karang yang paling langka. Karang ini bisa digunakan sebagai hiasan serta mempunyai efek menenangkan. Selain itu, Karang Giok Merah memiliki kekuatan spirit yang melimpah. Hanya dengan meletakkannya di tempat tidur, karang ini bisa membantu meningkatkan kekuatan kultivasi seseorang."     

"Indah dilihat oleh mata dan hati. Hadiah yang luar biasa." Feng Jiu mengangguk. Tatapannya tertuju pada karang merah yang sangat indah itu, lalu tertuju pada benda kedua.     

"Hoho, benda kedua ini... Ini adalah Jubah Sutera Salju Surgawi yang ditemukan secara khusus untuk kawanku." Ketua Ke mengangkat kain merah dan memperlihatkan pakaian putih perak yang seperti lapisan baja lembut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.