Dokter Hantu yang Mempesona

Sapi Tua dan Rumput Muda Segar



Sapi Tua dan Rumput Muda Segar

0"Apa yang sedang kamu lakukan?!"     

Sikap Tuan Neraka telah membuat Feng Jiu terkejut. Kedua matanya menatap Tuan Neraka sambil mendorong dadanya agar dia tidak mendekat. Namun Tuan Neraka tiba-tiba menjadi begitu dekat. Wajahnya yang tampan terlihat besar di depan mata Feng Jiu. Hal itu membuat jantung Feng Jiu berdebar dengan sangat kencang.     

Tatapan Tuan Neraka tertuju pada Feng Jiu. Kedua tangannya menopang tubuhnya sambil menjebak Feng Jiu agar tidak melarikan diri.     

Saat melihat raut wajah Feng Jiu yang sedang tertegun serta mencium aroma rempah-rempah yang khas, kedua mata Tuan Neraka menjadi lebih suram. Dia pun menelan ludah. Suaranya terdengar sangat memikat saat berkata: "Apakah kamu sama sekali tidak tahu apa yang ingin aku lakukan?"     

Feng Jiu menatap wajah tampan yang sedang mendekati wajahnya. Dia menelan ludah dan suaranya terdengar jauh lebih pelan.      

"Soal itu... Tuan Neraka, kita berdua sama-sama pria. Tidak panatas rasanya jika kamu mendorongku ke tempat tidur seperti ini. Orang-orang bisa salah paham jika melihatnya..."     

Meskipun Feng Jiu merasa bahwa dia memang menarik, tapi seluruh tubuh pria itu memancarkan aura yang berbahaya. Feng Jiu tidak ingin membuat masalah untuk dirinya. Selain itu, kekuatan Tuan Neraka yang luar biasa tidak mudah ditebak. Feng Jiu mungkin tidak akan bisa mengalahkannya jika mereka bertarung. Itulah mengapa dia tidak ingin punya hubungan apapun dengan Tuan Neraka.     

"Apakah kamu benar-benar seorang pria?"     

Kedua mata Tuan Neraka yang tajam terlihat berkilat.      

"Tentu saja!"     

Feng Jiu menjawabnya dengan enteng. Tapi suara Feng Jiu terdengar agak pelan dan kurang meyakinkan akibat tatapan Tuan Neraka.      

Tuan Neraka menatap wajah cantik di hadapannya. Kecantikan itu sama sekali tidak tertandingi. Nafasnya semakin terengah-engah. Dengan jarak yang begitu dekat, dia bahkan hampir bisa mendengar suara jantungnya yang berdebar. Saat melihat bibir mungil Feng Jiu yang membuka dan menutup saat bicara, Tuan Neraka tidak fokus dengan perkataannya karena perhatiannya tertuju pada bibir merah berkilau itu.     

[Aku benar-benar ingin menciumnya agar aku tahu bagaimana rasanya...]     

Saat Tuan Neraka memikirkannya, ada sebuah dorongan yang timbul di dalam hatinya. Dia mengikuti dorongan itu dan menekan tubuhnya ke bawah secara perlahan. Kedua matanya tampak lebih suram. Tubuhnya terasa sangat hangat ketika dia ingin mencium bibir merah yang mempesona itu.     

Feng Jiu tertegun!     

Wajah Tuan Neraka semakin dekat. Kedua mata Feng Jiu terbelalak. Dia terkejut dengan sikap Tuan Neraka.      

[Apakah dia benar-benar paman berjenggot di Hutan Sembilan Jebakan yang pingsan saat aku tidak sengaja menciumnya?]     

[Kapan dia bersikap tak tahu malu seperti ini?]     

Ketika bibir seksi Tuan Neraka akan mencium bibirnya, tangan Feng Jiu yang ada di dada Tuan Neraka sulit mendorongnya meskipun dia sudah berusaha sekeras mungkin. Tatapan Feng Jiu berubah. Dia langsung memanggil nama Tuan Neraka.     

"Paman!"     

Panggilan itu membuat Tuan Neraka tertegun. Mata yang semula fokus pada bibir merah itu mendongak. Dia melihat wanita kecil itu sedang menatapnya dengan raut wajah yang sangat sedih seolah-olah Tuan Neraka baru melakukan dosa besar. Meskipun Tuan Neraka bersikap tidak tahu malu, tetapi dia merasa malu untuk melanjutkan aksinya.      

"Paman. Meskipun kamu tertarik pada lelaki, tetapi kamu tidak seharusnya menyentuhku. Aku masih berusia... sekitar 15 atau 16 tahun? Aku masih seperti rumput kecil yang baru tumbuh. Apakah kamu tidak malu memakan rumput kecil sepertiku?"     

Sudut bibir Tuan Neraka berkedut saat mendengar ucapannya. Wajahnya yang tampan menjadi lebih suram. Dia menatap Feng Jiu yang sedang menunjukkan wajah polos. Saat itu juga, amarah dalam dadanya sulit dilampiaskan.     

"Maksudmu, sapi tua ini tidak boleh memakan rumput kecil sepertimu?"     

Tuan Neraka ingin menggertakkan giginya. Kalau bisa, dia ingin mencekik gadis itu sampai mati untuk menyelesaikan masalah ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.