Dokter Hantu yang Mempesona

Pengakuan Rahasia



Pengakuan Rahasia

0Ketika sosok hitam itu menyelinap masuk ke dalam kamar melalui jendela, kamar yang semula gelap menjadi lebih terang. Suara yang malas terdengar dari dalam.     

"Tuan Neraka, sekarang sudah larut malam. Kenapa kamu tidak tidur di kamarmu tapi justru datang ke kamarku?"     

Setelah mendengar kata-kata itu, kedua mata Tuan Neraka berkilau. Sudut bibirnya melengkung ke atas ketika seseorang berkata.     

"Apakah kamu sudah tahu bahwa aku akan datang?"     

Dia berjalan semakin dekat menuju ke bagian dalam kamar.     

"Tuan Neraka, aku tidak memakai baju saat tidur!"     

Langkah kakinya terhenti. Senyuman di bibirnya semakin lebar. Suaranya terdengar sangat memabukkan seperti anggur. "Tidak masalah. Tuan ini tidak akan merasa keberatan."     

Sudut bibir Feng Jiu berkedut. Dia membalikkan tubuhnya untuk bersandar pada tempat tidur. Saat itu, dia melihat sosok yang diselimuti kegelapan sedang berjalan menuju ke arahnya. Tatapannya sangat menusuk. Kedua matanya yang gelap terlihat mengkilat. Sosok itu mengangkat alisnya seolah-olah dia sedang bertanya.     

[Bukankah kamu bilang bahwa kamu tidak memakai baju saat tidur?]     

Feng Jiu tersenyum sambil memicingkan kedua matanya. Dia terlihat seperti rubah licik yang angkuh dan percaya diri.     

"Karena aku tahu Tuan Neraka akan datang, bagaimana mungkin aku terlihat lusuh? Itulah mengapa aku tidur sambil memakai baju malam ini."     

"Apakah kamu menungguku?"     

Langkah Tuan Neraka berhenti ketika dia sampai di samping tempat tidur. Dia berdiri dengan tenang sambil menatap wanita yang sedang duduk di tempat tidur sambil memeluk selimut. Meskipun wanita itu masih memakai pakaian pria, tapi rambut hitamnya yang panjang tergerai di pundaknya.     

Rambut hitamnya yang selembut sutra terurai di belakang punggungnya. Beberapa helai rambut menempel di wajahnya sehingga menambah daya tariknya. Hal itu membuat tatapan Tuan Neraka semakin dalam.     

Saat menyadari tatapan Tuan Neraka yang terlihat menusuk, Feng Jiu yang sedang memeluk selimut tiba-tiba merasa tidak nyaman. Dia segera bertanya sambil tersenyum malu-malu.     

"Tuan Neraka, kenapa Tuan yang terhormat datang ke sini dan mencari saya?"     

Tuan Neraka mengangkat alisnya setelah mendengar panggilan yang sopan itu. Dia pun bertanya.     

"Apakah Tuan ini memang sudah setua itu?"     

"..."     

Feng Jiu terdiam. Dia ingin berkata.     

[Tuan Neraka, kenapa kamu selalu gagal fokus?]     

"Apakah Tuan ini memang sudah setua itu?"     

Tuan Neraka kembali bertanya. Pertanyaan itu sepertinya sangat sensitif. Tatapannya menunjukkan seolah-olah dia tidak akan menyerah jika Feng Jiu tidak memberikan jawaban yang memuaskan.     

"Heheh, tidak... Kamu tidak tua. Sama sekali tidak tua." Feng Jiu menjawab sambil tertawa canggung. Tuan Neraka sepertinya agak gila karena mempermasalahkan hal sepele seperti itu dengannya.     

Tuan Neraka menatap Feng Jiu dengan tajam. Kedua matanya terlihat mengkilat saat tertuju pada wajah Feng Jiu yang lembut. Raut wajahnya menjadi tegas dan serius saat berkata.     

"Tuan ini masih berusia 25 tahun. Aku masih belum menikah."     

"Pfft!"     

Saat melihat Tuan Neraka berbicara dengan raut wajah serius, Feng Jiu ingin tertawa terbahak-bahak. Dia segera menutup mulutnya dengan tangan agar dia tidak tertawa terbahak-bahak. Dia pun berdehem dan berkata.     

"Kenapa... Tuan Neraka! Dengan penampilan anda yang tampan... Eh, tidak, aku sebenarnya hanya ingin bilang..."     

"Apakah kamu tidak memahami apa maksudku?"     

Tuan Neraka menyela kata-kata Feng jiu. Dia sudah berbicara terus terang dan membuatnya terdengar jelas tetapi kenapa wanita itu masih belum paham?     

Feng Jiu agak kaget setelah mendengarnya. Dia mengedipkan mata dan bertanya dengan bingung.     

"Bukankah maksudmu adalah... Kamu masih berusia 25 tahun dan belum menikah? Aku sudah paham!"     

Raut wajah Tuan Neraka menjadi suram. Entah apakah dia merasa kesal karena Feng Jiu yang tidak terlalu pintar atau karena dirinya yang tidak pandai mengakui perasaannya.     

Tatapan Feng Jiu yang polos menunjukkan bahwa dia tidak tahu apa yang membuat Tuan Neraka kesal. Tuan Neraka pun merasa agak terhina dan marah. Dia tiba-tiba mencodongkan tubuhnya ke depan dan mendorong Feng Jiu ke atas tempat tidur...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.