Dokter Hantu yang Mempesona

Kunjungan Tengah Malam



Kunjungan Tengah Malam

0Setelah mereka pergi, suasana Serambi Awan Termahsyur menjadi sunyi. Tidak ada orang yang berbicara untuk sementara waktu. Semua orang hanya saling memandang lalu bergegas pergi dari sana...     
0

Sementara itu, Feng Jiu telah tiba di rumah yang telah disiapkan oleh Pasar Gelap. Setelah mandi, dia mengganti baju yang terkena noda darah lalu berjalan keluar halaman.     

"Nona, ada seseorang yang sedang menyiapkan sesuatu untuk anda. Silahkan makan lebih dulu!"     

Leng Shuang memandang wajah Feng Jiu yang sudah pulih. Dia sangat gembira saat berbicara.     

"Jika Tuan Besar dan yang lainnya melihat bahwa wajah Nona sudah pulih, mereka pasti akan merasa sangat bahagia."     

"Meskipun aku diculik oleh orang-orang dari Istana Neraka, aku mendapatkan banyak hal selama berada di sana," ucap Feng Jiu sambil tersenyum. Pakaian merahnya mengepul saat dia duduk di meja. Setelah Feng Jiu melihat makanan kesukaannya di atas meja, dia tersenyum pada Leng Shuang.     

"Leng Shuang, aku beruntung karena kamu telah berada di sisiku. Lihat, aku bahkan belum mengatakan apa-apa. Tapi kamu sudah tahu apa yang ingin aku makan." Feng Jiu mengambil sumpit dan mulai makan. Dia lalu berkata.     

"Duduklah dan mari makan! Aku tidak bisa menghabiskan semuanya sendirian."     

"Tidak apa-apa, Nona. Saya sudah menyisihkan sebagian makanan di dapur." Leng Shuang menjawab sambil berjalan ke samping meja. Dia mengambil semangkuk sup untuk Feng Jiu.     

"Oh, iya. Apa yang terjadi di Pertemuan Agung Obat Ajaib setelah insiden itu?" Feng Jiu bertanya sambil makan. Dia belum mencari tahu apa yang terjadi selajutnya. Dia ingin tahu apakah guildnya mendapatkan peringkat pertama.     

"Pasar Gelap mendapat peringkat pertama."     

Saat Leng Shuang mengatakannya, dia sadar bahwa Feng Jiu tiba-tiba berhenti makan. Dia terus berkata. "Tapi Nona. Selama anda diculik, obat anda dilelang dengan harga tinggi. Itulah sebabnya nama Dokter Hantu terkenal sampai ke berbagai kota besar."     

"Pasti Tuan Neraka yang melakukannya. Meskipun aku tidak tahu apa alasannya, tapi itu sama sekali tidak merugikanku." Saat mengingat Tuan Neraka, Feng Jiu tiba-tiba mengingat Binatang Pemakan Awan yang dipanggil oleh Ketua Keluarga Liu namun tidak muncul.     

"Leng Shuang, apakah ada yang melihat Binatang Sakral saat kalian semua sedang mencariku?"     

Leng Shuang memikirkannya sejenak. Dia hanya menggeleng.     

"Tidak. Tapi ketika kami sudah sampai di kota, kami mendengar suara raungan."     

"Oh, jadi begitu rupanya!" Feng Jiu mengangguk. Dia berpikir bahwa Binatang Sakral itu tidak akan menghilang tanpa alasan yang jelas.     

Tuan Neraka memiliki banyak mata-mata di Kota Six Path. Tuan Neraka tidak mungkin tidak menyadari insiden yang terjadi di depan Serambi Awan Termahsyur. Lagipula, masalah itu sudah menarik banyak perhatian.     

Instingnya mungkin benar. Tuan Neraka pasti sedang ada di sana saat insiden tengah berlangsung.     

Tapi, apa yang ingin dia dapatkan? Jika Tuan Neraka ingin menangkap Feng Jiu lagi, dia bisa melakukannya dengan leluasa. Tapi dia justru tidak melakukan apa-apa. Tentang Binatang Sakral itu... Feng Jiu bisa mendengarnya dengan jelas. Tapi, kenapa Tuan Neraka tidak muncul? Sepertinya Tuan Neraka terlibat di dalamnya.     

Karena terlalu banyak kejadian pada hari itu, Feng Jiu segera kembali ke kamar saat malam tiba. Leng Shuang ingin berjaga di halaman depan, tapi Feng Jiu memerintahkan Leng Shuang agar dia segera beristirahat.     

Di sisi lain, Ketua Ke merasa ada sesuatu yang aneh. Setelah mengantar Feng Jiu ke halaman, dia meminta seseorang menceritakan semua kejadian di Serambi Awan Termahsyur pada hari itu.     

Setelah mengetahui keseluruhan cerita, Ketua Ke terdiam cukup lama. Dia sulit mempercayai bahwa Dokter Hantu bisa melawan Klan Keluarga tingkat menengah sendirian. Dia bahkan bisa menang...     

Malam semakin larut. Seluruh halaman rumah menjadi hening. Saat itu, sosok gelap melintasi halaman belakang seperti sedang berada di rumahnya sendiri. Dia melompat ke atap bagakani hembusan angin dan diam-diam masuk ke kamar melalui jendela...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.