Dokter Hantu yang Mempesona

Berhenti Disini



Berhenti Disini

0Ketika mendengar ucapan Feng Jiu, senyuman di wajah Ketua Ke semakin lebar. Tapi ketika mereka melihat raut wajah orang-orang yang ada di kerumunan dan terduduk di atas tanah, maka dia tidak bisa menahan penasaran.     

"Ada apa dengan orang-orang itu?"     

Feng Jiu melirik kerumunan orang-orang itu. Bibirnya tersenyum ramah saat menjawab.     

"Mungkin... Mereka terlalu terkejut."     

Saat itu, Penguasa Kota baru sadar. Dia segera berjalan maju untuk meminta maaf.     

"Dokter Hantu yang terhormat, saya telah salah karena menyangka bahwa penipu itu adalah Dokter Hantu... Huff!"     

"Salah menyangka bahwa dia adalah Dokter Hantu? Apa yang terjadi?" Ketua Ke menatap Penguasa Kota dan Feng Jiu sambil merasa kebingungan. Dia pun berpikir dalam hati.     

[Apakah ada sesuatu yang terjadi sebelum aku datang?]     

"Masalah itu sudah berlalu. Kamu tidak perlu mengungkitnya lagi."     

Setelah mengatakannya, Feng Jiu menoleh pada beberapa pria tua yang sedang gemetaran. Kedua matanya terlihat suram. Dia melangkah ke hadapan mereka lalu berkata.     

"Masalah sudah selesai sampai di sini. Kalian bisa kembali."     

Beberapa pria yang berlutut di tanah merasa sangat lega sehingga hampir menangis saat mendengarnya. Ketika mereka mengetahui bahwa pemuda berpakaian merah adalah Dokter Hantu, mereka berpikir bahwa nasib Keluarga Liu akan berakhir. Mereka tidak menyangka bahwa Dokter Hantu akan membebaskan mereka dan tidak mengungkit masalah ini lagi.     

"Terima kasih Dokter Hantu... Terima kasih..."     

Mereka segera menunduk dengan penuh rasa syukur. Karena kemurahan hati Dokter hantu, Keluarga Liu terhindar dari kehancuran.     

Mereka langsung pergi dengan anak buah mereka secara tergesa-gesa. Mereka sepertinya takut jika pemuda itu akan berubah pikiran.     

"Dokter Hantu yang terhormat, silahkan datang ke Kediaman Penguasa Kota untuk beristirahat. Tolong berikan kesempatan agar saya bisa menebus kesalahan." Penguasa Kota yang sedang berdiri kembali berbicara. Dia mencari kesempatan untuk menebus kesalahannya.     

Ketua Ke melirik Penguasa Kota Chang. Kedua matanya terlihat berkilau.     

[Menebus kesalahan?]     

"Tidak perlu." Feng Jiu menjawabnya dengan acuh tak acuh. Dia segera berbicara pada Leng Shuang yang sedang berada di sampingnya.     

"Bawalah tali kendali Pak Tua Putih."     

Leng Shuang mengikuti arah pandangan Feng Jiu. Dia pun melihat kuda gemuk yang sedang berbaring di atas tanah sambil mendengkur. Walaupun Leng Shuang bingung kenapa Nona Muda bisa mendapatkan kuda semacam itu, tapi dia tetap berjalan maju untuk mengambil tali kendali.     

Pak Tua Putih terbangun akibat tarikan tali itu. Saat dia melihat Leng Shuang yang cantik, Pak Tua Putih meneteskan air liur dan langsung mendekati Leng Shuang.     

"Aku sudah memberi perintah untuk menyiapkan tempat beristirahat. Kita bisa pergi kesana lebih dulu, lalu baru membahas masalah lain," ucap Ketua Ke. Dia seperti sedang mengundang Dokter Hantu.     

"Mm." Feng Jiu terlihat setuju dan segera berjalan ke depan. Namun, dia tiba-tiba berhenti saat baru saja berjalan. Dia melirik ke suatu tempat sambil berpikir.     

Ketua Ke melihat Feng Jiu yang tiba-tiba berhenti. Dia pun bertanya.     

"Ada masalah apa?"     

"Tidak ada apa-apa." Feng Jiu menggeleng dan terus berjalan.     

Leng Shuang menuntun Pak Tua Putih dan mengikuti Feng Jiu dari belakang. Mereka berjalan menuju Pasar Gelap dan segera menghilang dari Serambi Awan Termahsyur...     

Serigala Abu-abu dan Bayangan Satu yang sedang bersembunyi dalam bayangan saling melirik. Mereka segera menoleh pada Tuan Neraka dan bertanya.     

"Tuan, bukankah kita akan menangkap Dokter Hantu dan membawanya ke Istana Neraka?"     

"Siapa bilang kalau Tuanmu ini akan menangkap Dokter Hantu?" Tuan Neraka melirik kedua pria itu, lalu dia mengibaskan lengan jubahnya dan berbalik pergi.     

Ketika dia melihat kepergian Tuan Neraka, kedua pria itu tertegun. Serigala Abu-abu bertanya dengan suara pelan. "Bukankah Tuan datang ke sini untuk bertemu dengan Dokter Hantu? Jika bukan untuk menangkap bocah itu, kenapa kita harus datang ke sini? Jangan bilang kita datang ke sini hanya untuk melihat Dokter Hantu?"     

Bayangan Satu melirik Serigala Abu-abu. Dia berbicara dengan raut wajah datar.     

"Kamu sepertinya harus bertanya langsung pada Tuan." Dia juga langsung pergi setelah berbicara.     

"Bertanya pada Tuan? Apakah kamu mau melihatku dikuliti hidup-hidup oleh Tuan?!" Serigala Abu-abu menggerutu. Akhirnya, dia mengumpulkan energi Qi untuk mengejar mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.