Dokter Hantu yang Mempesona

Dia Ternyata Adalah Dokter Hantu!?



Dia Ternyata Adalah Dokter Hantu!?

0Ketua Ke datang dengan langkah sigap sambil tertawa. Ketika dia melihat kejadian yang ada di depan Serambi Awan Termahsyur, dia merasa agak terkejut.     

"Hmmm? Apa yang sedang terjadi? Ada apa?"     

Kedua mata Ketua Ke tertuju pada beberapa mayat yang ada di atas tanah. Lalu dia menoleh pada orang-orang yang sedang berlutut di tanah.     

Namun, suasana di sekelilingnya sangat sepi. Tidak ada yang menjawab pertanyaan Ketua Ke karena mereka tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya. Apakah mereka harus memberi tahu bahwa Dokter Hantu sudah mati, kedua matanya dicongkel, lalu dia meledakkan diri? Orang yang mencongkel mata Dokter Hantu sampai dia tewas sedang berdiri di hadapan semua orang?     

Walaupun itu memang benar dan semua orang sedang menyaksikannya, tapi tidak ada yang berani berbicara. Itulah mengapa suasana menjadi lebih sesak dan aneh.     

"Eh? Ini..."     

Tatapan Ketua Ke tertuju pada pemuda berpakaian merah itu. Dia langsung mengingat Dokter Hantu saat melihatnya karena mereka tampak mirip. Namun wajah pemuda berpakaian merah itu terlihat tampan. Karena Ketua Ke belum pernah melihat wajah asli Dokter Hantu, maka dia tidak tahu apakah pemuda berpakaian merah itu adalah orang yang sedang dia cari.     

[Dia adalah orang yang membunuh Dokter Hantu!]     

Banyak orang yang ingin mengatakannya dengan lantang tapi mereka tidak berani.     

Teriakan yang penuh kegembiraan tiba-tiba terdengar.     

"Tuan!"     

Leng Shuang yang sedang memakai pakaian serba hitam berlari dari belakang tim penjaga. Walaupun dia mengenakan setelan hitam, tapi bentuk tubuhnya tidak disamarkan. Lekuk tubuhnya yang indah terlihat jelas.     

Ketua Ke tertegun ketika mendengar teriakan Leng Shuang. Dia segera mencari-cari ke sekelilingnya dan bertanya. "Di mana? Di mana Dokter Hantu?"     

Dia baru selesai bertanya saat hembusan angin melesat dari samping. Itu adalah Leng Shuang. Dia segera berlari menuju pemuda berpakaian merah.     

"Tuan, bagaimana kabar anda? Apakah anda baik-baik saja?" Leng Shuang bertanya sambil memegang tangan Feng Jiu. Dia memperhatikan Feng Jiu mulai dari atas sampai bawah. Saat melihat pakaian Feng Jiu yang sobek, raut wajahnya yang cantik langsung berubah menjadi dingin.     

"Siapa? Siapa yang sudah membuat Tuan menjadi seperti ini?"     

"Hahaha! Dokter Hantu ternyata sangat tampan! Ini adalah pertama kalinya saya melihat wajah anda. Ini adalah kejutan."     

Setelah Ketua Ke melihat Leng Shuang maju dan mengenali Dokter Hantu, dia berjalan ke depan sambil tertawa. "Dokter Hantu, bagaimana kabarmu? Kami segera datang setelah mendapat kabar mengenai keberadaanmu di Kota Six Path. Kami takut jika kami melewatkan kesempatan untuk bertemu denganmu."     

Orang-orang yang ada di sekeliling mereka tertegun dengan kejadian itu.     

[Apa yang sedang terjadi?]     

[Dokter Hantu?]     

[Bukankah Dokter Hantu sudah dibunuh oleh pemuda berpakaian merah itu? Kenapa Ketua Ke mengira bahwa pemuda itu adalah Dokter Hantu? Selain itu, darimana datangnya wanita berpakaian hitam itu? Kenapa Ketua Ke langsung menyapa pemuda berpakaian merah itu sambil tersenyum setelah wanita berpakaian hitam itu memanggilnya dengan sebutan Tuan? Bahkan dia memanggilnya sebagai Dokter Hantu?!]     

Saat itu, raut wajah Penguasa Kota berubah drastis. Dahinya dipenuhi oleh keringat. Bibirnya agak gemetar.     

[Ini.... Ini tidak mungkin seperti apa yang sedang dia pikirkan, kan? Apakah dia... pemuda berpakaian merah itu benar-benar Dokter Hantu yang asli?]     

[Demi Surga! Tindakan bodoh apa yang sudah aku lakukan?!]     

Saat kerumunan orang melihat kejadian itu, mereka menatapnya dengan tidak percaya. Mata mereka terbelalak dan wajah mereka terlihat ragu.     

[Dokter... Dokter Hantu? Apakah dia adalah Dokter Hantu? Lalu siapa yang sudah mati itu?!]     

"Ketua Ke, kamu masih terlihat sehat seperti biasa."     

Sudut bibir Feng Jiu sedikit terangkat dan memperlihatkan senyuman tipis. Dia hanya perlu mengatakan satu kalimat untuk membenarkan identitasnya. Itu membuat lutut semua orang yang ada di sana menjadi lemas. Mereka pun terduduk di atas tanah...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.