Dokter Hantu yang Mempesona

Kesopanan Api Kecil!



Kesopanan Api Kecil!

0"Baiklah kalau begitu. Aku akan keluar dari halaman." Feng Jiu berbicara sambil tersenyum. Dia merasa tenang saat tahu bahwa Kakeknya tidak berada dalam bahaya. Menurut Feng Jiu, melindungi Keluarga Feng sudah menjadi tugasnya. Dia harus tahu siapa yang menculik Kakeknya.     

Feng Jiu merasa bahwa masalah ini terlalu mendadak. Seharusnya ada tanda-tanda sebelum masalah ini terjadi. Dia mungkin bisa menemukan petunjuk di dalam kamar Kakeknya. Setelah petunjuk itu ditemukan, maka semuanya pasti akan terbongkar...     

Setelah tiba di kamarnya, Feng Jiu melihat Leng Shuang sedang memanaskan air. Dia melepaskan pakaiannya, mencuci mukanya, lalu masuk ke dalam bak mandi. Tubuhnya terasa rileks setelah berendam.     

Feng Jiu tidak ingin ada orang yang menunggu dia mandi sehingga Leng Shuang berjaga di luar pintu.     

Walaupun badannya terasa rileks namun pikiran Feng Jiu masih terus berjalan. Penculikan terhadap kakeknya berdampak buruk bagi Kediaman Feng. Kalau Kakeknya ada di kediaman, maka orang-orang itu akan gemetar ketakutan. Tapi Kakek yang hilang memberikan kesempatan untuk mereka. Sekarang, mereka bisa mengacaukan Kediaman Feng.     

Delapan Penjaga Feng yang melayani Ayahnya adalah Kultivator Martial. Dengan keberadaan mereka ditambah dengan Ayah dan Kakeknya, wajar jika Kediaman Feng dianggap sebagai kekuatan besar di Kota Cloudy Moon. Bagaimanapun juga, kekuatan mereka akan dipuji sekalipun mereka tinggal di negara lain.      

Bagi orang-orang awam, dua penguasa Kediaman Feng sudah hilang dan berhasil dijatuhkan. Tapi masih ada delapan penjaga Feng yang patut ditakuti.     

Ssetengah jam kemudian, Feng Jiu berdiri dari bak mandi. Dia memeras rambutnya lalu mengenakan pakaian. Leng Shuang membawakan semangkuk bubur sarang burung untuk Feng Jiu. Setelah itu, Feng Jiu memerintahkan agar tidak ada orang yang boleh masuk ke halaman. Dia lalu membawa bubur itu ke Cincin Spasial.     

"Api Kecil."     

Feng Jiu menghampiri Phoenix Api yang melamun sejak tadi. Dia terkejut karena anak itu tidak senang melihatnya datang. Karena Phoenix Api hanya menatapnya, Feng Jiu mengangkat alis dan tersenyum.      

"Setelah sekian lama, aku pikir kamu akan menerkamku ketika bertemu denganku!"     

Phoenix Api langsung mengamuk. "Dasar tidak sopan!" Dia menatap Feng Jiu dengan raut wajah malu sekaligus marah. Feng Jiu sadar bahwa Phoenix Api terlihat menggemaskan saat wajahnya nampak malu.      

"Bagaimana mungkin aku tidak sopan?" tanya Feng Jiu sambil tersenyum.      

"Lihatlah dirimu. Kamu datang kesini sambil mengenakan pakaian seperti itu. Kamu... kamu bahkan belum mengikat jubahmu!"     

Phoenix Api tidak tahu harus berkata apa. Wajahnya mulai menjadi merah. Dia menatap mata Feng Jiu. Tapi matanya mulai bergerak ketika melihat pakaian Feng Jiu yang agak terbuka. Meskipun dia adalah binatang sakral, tapi dia juga memiliki naluri lelaki. Meskipun Feng Jiu datang ke sini tanpa merasa malu sedikitpun, namun Phoenix Api justru merasa malu ketika melihat Feng Jiu datang dengan baju seperti itu.      

Saat mendengarnya, Feng Jiu terlihat agak pucat. Dia melihat pakaiannya sendiri dan tertawa terbahak-bahak. "Dasar anak nakal!" ucapnya. "Kamu hanya binatang buas! Tidak masalah jika kamu melihatnya." Feng Jiu mengedipkan mata untuk menggodanya. Setelah melihat wajah Phoenix Api menjadi merah, Feng Jiu sepertinya tidak bisa menggoyahkan hatinya.      

"Hmph!"     

Phoenix Api malu. Dia melipat kedua tangannya dan mengabaikan Feng Jiu.     

"Baiklah, baiklah. Aku hanya sedang bermain-main denganmu. Aku baru keluar dari bak mandi dan masih mengeringkan badanku. Tidak ada yang salah menggunakan pakaian ini."     

Feng Jiu duduk di depan Phoenix Api dan berkata. "Lihatlah apa yang aku bawa." Dia mengangkat semangkuk bubur sarang burung sambil menyeringai.     

Phoenix Api mendengus. Dia berbicara dengan angkuh dan jijik.      

"Hanya kamu yang senang makan air liur burung seperti itu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.