Dokter Hantu yang Mempesona

Kembali Ke Hutan Sembilan Jebakan!



Kembali Ke Hutan Sembilan Jebakan!

0Kepala Keluarga Feng tidak bisa menemukan jejak Feng Jiu padahal dia baru saja pergi. Saat melihat Leng Shuang masuk ke dalam kediaman, dia segera memanggilnya dan bertanya.      

"Leng Shuang, dimana Feng Kecil?"     

"Kepala Keluarga, Nona sudah pergi dengan Luo Yu."     

"Gadis itu... Apakah dia hanya mengajak Luo Yu? Bagaimana kalau mereka menghadapi bahaya di jalan? Tidak, aku harus memastikan agar penjaga lain juga ikut." Kepala Keluarga Feng bergumam dengan cemas. Dia segera berbalik badan untuk mencari Penjaga Feng lainnya.     

Leng Shuang ingin memberi saran tapi dia langsung menahan diri. Sebelum Feng Jiu pergi, dia memberikan perintah kepada Penjaga Feng untuk melindungi kediaman. Jika mereka mengikuti perintah Tuan dan mengabaikan Nona, maka Penjaga Feng tidak bisa tinggal di sini lagi.     

Kepala Keluarga Feng melihat tujuh penjaga lainnya sedang duduk di paviliun. Mereka dipanggil dulu tapi diberikan tugas-tugas yang berbeda. Ketika berpikir bahwa Nona hanya mengajak Luo Yu, raut wajah mereka terlihat kebingungan.     

"Hei, menurutmu kenapa dia hanya mengajak Luo Yu?"     

"Kekuatan Luo Yu hanya ada di peringkat menengah. Kenapa Nona mengajaknya?"     

Fan Lin tersenyum dan berkata. "Di antara kita, hanya Luo Yu yang sudah mengakui Nona. Jika dia tidak mengajak Luo Yu, coba katakan padaku, dia harus mengajak siapa?"     

"Tapi kita tidak bilang kalau kita tidak mengakuinya!"     

"Yah... sepertinya kita masih diuji." Penjaga lainnya tertawa dan menggeleng. "Tidak masalah. Karena kita telah diberi kepercayaan untuk menjaga kediaman, maka kita harus melakukannya dengan baik."     

"Kepala Keluarga ada di sini!" Salah satu mereka berseru. Semua orang langsung berdiri ketika mendengarnya.     

"Salam untuk Kepala Keluarga." Mereka bertujuh menyambutnya dengan hormat.     

Kepala Keluarga Feng melambaikan tangan dan berkata. "Kalian bersiaplah mengejarnya. Gadis itu mengajak Luo Yu pergi ke Hutan Sembilan Jebakan. Aku tidak bisa tenang karena mereka hanya pergi berdua!"     

"Hutan Sembilan Jebakan?" Mereka bertujuh bingung. Mereka hanya tahu bahwa Nona mengajak Luo Yu, tapi mereka tidak tahu bahwa tujuannya adalah Hutan Sembilan Jebakan! Tempat itu sangat berbahaya. Mengapa Nona pergi ke sana?     

Namun mereka hanya bisa menunduk dan tidak menanggapi perintah Kepala Keluarga Feng. Mereka akhirnya menjawab dengan suara yang menyesal. "Kepala Keluarga, maaf kalau kami tidak bisa mengikuti perintah anda."     

Kepala Keluarga Feng tertegun sejenak lalu bertanya. "Kenapa?"     

"Sebelum Nona pergi, dia telah memberikan perintah kepada kami agar kami menjaga Kediaman Feng dan melindungi Tuan dan Kepala Keluarga. Itulah mengapa sebelum Nona kembali, kami tidak bisa pergi seenaknya."     

Setelah mendengar penjelasan itu, Kepala Keluarga Feng melirik mereka tanpa mengatakan apa-apa. Saat itu, dia memahami tujuan Feng Jiu. Feng Jiu pasti ingin tahu sampai sejauh mana Penjaga Feng bisa mendengarkan perintahnya.     

Akhirnya, Kepala Keluarga Feng hanya bisa menghela nafas. Dia berkata. "Kalau begitu, lupakan saja!"Dia sedang banyak pikiran. Haruskah dia menyuruh orang lain agar mengikuti Feng Kecil?     

Para Penjaga Feng sepertinya memahami apa yang sedang dipikirkan oleh Kepala Keluarga Feng. Mereka saling memandang sebelum Fan Lin berbicara. "Kepala Keluarga."     

Fan Lin menangkupkan kedua tangannya dan berkata. "Sebenarnya, Kepala Keluarga tidak perlu mencemaskan Nona. Dari pemahaman kami akhir-akhir ini, Nona bukan orang yang melakukan sesuatu tanpa keyakinan. Karena dia hanya mengajak Luo Yu, maka itu artinya perjalanan ini tidak terlalu berbahaya. Selain itu, dia lebih mencemaskan keamanan di kediaman."     

Kepala Keluarga Feng memandang mereka dan tiba-tiba tersenyum. "Kalian adalah sekelompok orang luar biasa di antara Penjaga Feng. Mengikuti Feng Kecil adalah berkah terbesar bagi kalian."     

Ketika melihat wajah mereka yang nampak ragu, Kepala Keluarga Feng terkekeh. Dia lalu berbicara dengan sungguh-sungguh. "Untuk hal ini, kalian akan memahami maksud ucapanku nanti." Dia melambaikan tangannya dan pergi dari sana.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.