Dokter Hantu yang Mempesona

Menentang Perintah?



Menentang Perintah?

0Kuda aneh itu pasti merupakan Binatang Roh, tapi mereka tidak bisa memastikan jenis dan garis keturunannya. Meskipun demikian, mereka tahu bahwa kuda yang bisa melarikan diri dari aura mereka yang mengintimidasi pastilah kuda hebat. Mereka yakin bahwa kuda itu bukanlah binatang sembarangan.      

Jika mereka bisa mendapatkan kuda itu, mereka pasti akan menjinakkannya dan menjadikan kuda itu sebagai tumpangan. Bagaimanapun juga, mereka tidak pernah bertemu dengan Binatang Roh yang punya kesadaran spiritual dan kemampuan bertarung yang tinggi. Setelah pertarungan mereka hari itu, mereka sudah bertekad memilikinya.     

Saat mendengarkan ucapan mereka berdua, Murong Bo terkejut. Dia pun berseru.      

"Jadi, kalian menginginkan kuda itu? Menurut kabar yang beredar, kuda yang bernama Pak Tua Putih itu dibawa pulang oleh Feng Qing Ge setelah berlatih di luar. Jika kalian ingin dia menyerahkan kuda itu, aku khawatir itu tidak mungkin terjadi."     

Pada pertarungan hari itu, Murong Bo juga tahu bahwa kuda itu bukan kuda biasa. Bagaimanapun juga, kuda itu bisa menendang dua Kultivator Bela Diri sampai mereka terlempar. Dimana ada kuda biasa yang sehebat itu?     

"Feng Xiao telah koma sedangkan Kediaman Feng hanya memiliki Kepala Keluarga dan Feng Qing Ge. Yang satu adalah lansia sedangkan yang lain masih kecil. Pak tua itu menderita demensia dan hilang ingatan jangka pendek. Anak kecil itu juga lemah. Aku khawatir Kediaman Feng tidak akan bisa bertahan jangankan demi seekor kuda biasa."     

"Jika Penguasa tidak bisa meminta hal itu, kenapa anda tidak menunggunya sebentar saja? Saya rasa setelah Penguasa mengajukan permintaan, maka Feng Qing Ge tidak akan berani menentangnya. Lagipula, Feng Xiao sudah tumbang dan masa depan pasti berbeda dengan masa lalu."     

Jantung Murong Bo berdetak dengan kencang setelah mendengarnya. Dia pun tersenyum dan berkata.      

"Baiklah kalau begitu kita tunggu sebentar lagi. Saat ada kesempatan, maka Penguasa ini akan menghadiahkan kuda itu untuk kalian berdua."     

"Kami berterima kasih kepada Penguasa." Mereka berdua menangkupkan kedua telapak tangan lalu membungkuk sambil tersenyum.     

Menurut mereka, masalah ini tidaklah sulit. Setelah Feng Xiao tumbang, bukankah Kediaman Feng hanyalah domba gemuk yang menunggu untuk disembelih? Bahkan jika Feng Qing Ge ingin melindungi kuda itu, maka dia tidak akan sanggup!     

Pada saat yang sama, meskipun delapan Penjaga Feng sedang berkumpul di halaman Feng Xiao, namun hati mereka tertuju pada pintu yang tertutup itu.     

"Bagaimana menurutmu? Apakah menurutmu Tuan benar-benar koma?"      

Salah satu penjaga bertanya. Wajahnya nampak sangat penasaran.     

"Bukankah Penguasa sudah menyuruh dua dokter untuk memeriksanya? Terlebih lagi, aku dengar Tuan terluka parah kali ini. Dia beruntung bisa bertahan hidup."     

"Tapi kenapa aku merasa ada yang aneh? Bagaimana kalau kita memeriksanya saja?" Salah satu dari mereka memberikan saran. Suaranya terdengar agak menggoda.     

"Kamu sebaiknya tidak memikirkan hal itu. Nona sudah memberikan perintah sebelumnya. Tanpa seizin Nona, maka tidak ada yang boleh masuk ke dalam kamar." Luo Yu bersandar pada pohon sambil menatap mereka. Meskipun suaranya pelan, namun wajahnya tidak terlihat ceria sama sekali.     

"Tapi kita bahkan tidak tahu bagaimana kondisi Tuan kita sendiri. Hatiku merasa sangat cemas! Selain itu, kemampuan medis Fan Lin cukup bagus. Bagaimana kalau dia saja yang masuk untuk memeriksa kondisi Tuan?"     

Fan Lin adalah pria berjubah putih yang nampak sopan. Dia berpikir sejenak lalu berkata. "Tidak baik masuk tanpa izin Nona dan Tuan Besar. Kita sebaiknya melupakan hal itu. Kalau kita harus tahu, maka mereka pasti sudah memberitahu. Kalau kita tidak perlu tahu, maka kita sebaiknya tetap tidak tahu dan tidak perlu mencari tahu."     

Beberapa penjaga itu mengangguk setuju. Namun salah satu pria yang bersemangat terlihat tidak puas.      

"Apa-apaan kalian? Bukankah kita hanya akan mengintip? Kalau kalian tidak berani, maka aku saja yang pergi sendiri. Bagaimana? Lagipula Nona Muda tidak akan tahu selama kalian tidak mengatakannya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.