Dokter Hantu yang Mempesona

Penguasa Pergi



Penguasa Pergi

0Saat mendengar ucapan Penguasa, dua Kepala Klan Keluarga itu melirik Kepala Keluarga Feng. Mereka ingat bahwa Penguasa telah mengatur pernikahan untuk Feng Qing Ge...     

Menurut mereka, menjadi selir Putra Mahkota Negeri Green Gallop adalah keberuntungan bagi Feng Qing Ge. Namun Feng Xiao menentangnya. Bagi Feng Xiao, menjadi selir adalah kerugian besar bagi putrinya. Dia bahkan berani menyerbu istana! Dia jelas menentang pernikahan ini. Dia bahkan sampai berani menarik kerah baju Tuan Xiang.     

Sekarang, Feng Xiao sedang koma dan Feng Qing Ge belum kembali ke rumah. Bagaimana pernikahan ini bisa berlangsung?     

Saat memikirkan hal itu, mereka berdua melirik Penguasa dan Kepala Keluarga Feng. Raut wajah Kepala Keluarga Feng masih terlihat muram. Dia menjawabnya dengan sedih.      

"Saya hanya mengirim surat untuk mendesaknya agar segera pulang. Saya tidak memberi tahu bahwa sesuatu sedang terjadi pada Ayahnya... Jika dia tahu, bukankah dia akan merasa sangat khawatir? Saya tidak ingin membuatnya cemas."     

Murong Bo tidak bertanya lagi setelah mendengarnya. Dia justru menghiburnya dan berkata.      

"Jangan terlalu khawatir, Kepala Keluarga Feng. Feng Xiao memang sulit bertahan hidup, tapi Penguasa ini percaya bahwa dia pasti dapat diselamatkan setelah kita bertemu dengan Dokter Hantu."     

"Terima kasih atas doa anda, Penguasa."     

Kepala Keluarga Feng menunduk dan menangkupkan kedua telapak tangan saat bicara. Tidak ada kesedihan di matanya sama sekali. Yang ada hanya kemarahan berapi-api yang langsung menghilang ketika dia mendongak. Emosi itu hanya muncul sekilas seolah-olah tidak pernah ada.     

Mereka saling mengobrol cukup. Setelah Murong Bo pergi, kedua Kepala Klan Keluarga juga mengucapkan selamat tinggal.     

Setelah mengantar mereka keluar, Kepala Keluarga Feng kembali ke halaman Feng Xiao. Dia duduk di bangku batu tanpa mengucapkan apa-apa. Semua penjaga bayangan merasa bingung dan saling memandang.      

"Katakan padaku... Nona Muda sudah kembali, kenapa kita harus memberi tahu orang lain bahwa dia belum kembali?"     

"Kepala Keluarga pasti punya niat tersembunyi."     

"Kenapa aku merasa kalau ini adalah ide Nona?"     

"Berbicara soal Nona.. aku tidak menyangka wajahnya bisa pulih. Tidak ada bekas luka yang tersisa sama sekali."     

Ketika mendengar rekan mereka memanggil Feng Jiu dengan sebutan 'Nona', rekan lainnya menggodanya dan berkata.      

"Sepertinya setelah bertanding dengan Nona, kamu sudah benar-benar tunduk padanya!"     

Pemuda berjubah biru itu membalas ejekan mereka dengan cibiran.      

"Hei, jangan bilang bahwa aku tidak memberi peringatan! Kalau kalian tidak mendengar kata-kata orang berpengalaman, kalian yang akan rugi..." Saat itu, dia tiba-tiba melihat Feng Jiu berjalan ke arah mereka.     

"Lihat, itu adalah Nona!"     

Pemuda berjubah biru tersenyum. Dia berjalan maju tanpa mengucapkan apa-apa dan menunduk dengan hormat. "Luo Yu menyapa Nona."     

Feng Jiu berhenti berjalan. Dia menatap pemuda itu dan tersenyum tipis. "Oh, ternyata kamu!"     

Pemuda itu tersenyum cerah dan menjawab. "Hehe, apakah Nona masih mengingat bawahan ini?"     

"Bukankah kamu yang aku pukuli sampai babak belur waktu itu?" Feng Jiu mengedipkan mata padanya. Dia berjalan melewati pemuda itu menuju ke tengah halaman tanpa mempedulikannya.     

"Kakek." Kepala Keluarga Feng mendongak saat mendengar panggilan Feng Jiu.     

"Feng Kecil, kamu ada di sini? Penguasa baru saja pergi." Dia berdiri dan bertanya.      

"Apakah kamu ingin mengunjungi Ayahmu? Ayo, Kakek akan menemanimu."     

"Baiklah." Feng Jiu menjawabnya sambil mengikuti Kakeknya masuk kamar. Dia meninggalkan Leng Shuang untuk berjaga-jaga di luar.     

Setelah pintu ditutup, tidak ada yang tahu apa yang dilakukan oleh Feng Jiu di dalam kamar. Sekelompok orang yang dihalangi oleh Leng Shuang hanya bisa berjaga di luar. Sedangkan Luo Yu yang tidak tahu malu mulai mengganggu Leng Shuang dan memberikan banyak pertanyaan.     

"Leng Shuang, aku Luo Yu. Kamu masih ingat aku, kan?" Dia tersenyum dengan cerah. Sayangnya, senyuman itu dibalas dengan tatapan tajam Leng Shuang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.