Dokter Hantu yang Mempesona

Menyerang Titik Lemah Di Saat-saat Terakhir!



Menyerang Titik Lemah Di Saat-saat Terakhir!

0Feng Jiu berjalan menghampiri meja. Dia duduk di sana dan tersenyum.      

"Aku punya kabar baik untuk Ayah."     

"Silahkan diminum tehnya, Nona." Leng Hua sedang menjaga Feng Xiao sambil menuangkan secangkir teh. Kemudian, dia meletakkan teh itu di hadapan Feng Jiu.     

"Mm, terima kasih," ucap Feng Jiu sambil menatap Leng Hua. Dia mengangguk sambil tersenyum.     

Feng Xiao sedang makan bubur. Dia menyeka mulutnya dan meletakkan mangkuk bubur di atas meja. "Jadi, kabar baik apa yang akan kamu sampaikan?"      

Dia bertanya sambil menatap Feng Jiu.     

Feng Jiu minum teh lalu berkata. "Orang-orang itu sudah mati."     

Feng Xiao terkejut. Matanya terlihat berbinar ketika berkedip. Kemudian, menurunkan volume suaranya dan bertanya dengan penasaran. "Maksudmu, dua bajingan tua itu?"     

"Mm, mereka sudah diurus," ucap Feng Jiu sambil tersenyum polos. "Mulai sekarang..." Dia berbicara dengan santai. "Ayah tidak usah khawatir kalau mereka akan datang ke sini untuk menipu kita. Saat ini, kita sudah membuat Murong Bo terkejut. Kita sudah membunuh dua burung dengan menggunakan satu batu."     

Meskipun keadaan mereka cukup mengerikan, tapi Feng Jiu bisa menyelesaikan masalah itu tanpa berpikir panjang. Feng Xiao mendengar kata-katanya dan melihat matanya yang bersemangat. Saat itu, dia tertawa. "Luar biasa! Hebat sekali! Haha. Ini hebat sekali!"     

Feng Xiao terlalu gembira sehingga melupakan luka di tubuhnya. Dia tiba-tiba gemetar saat dadanya terasa sakit.     

"Ayah, kamu masih belum sembuh!" Feng Jiu memutar bola matanya. Sebenarnya, dia merasa sedih saat Ayahnya lupa dengan luka di tubuhnya.      

Feng Xiao menggosok dadanya dengan menggunakan satu tangan. Dia menarik nafas kemudian dia menghela nafas panjang. "Uhh! Jika Kakekmu sedang ada di sini, kabar itu pasti akan lebih menggembirakan!"     

"Jangan khawatir, Ayah." Feng Jiu menghiburnya dengan lembut. "Untuk saat ini, tidak ada kabar bisa dianggap sebagai kabar baik." Dia berpikir sejenak lalu berkata. "Oh! Ayah, aku ingin memeriksa kamar Kakek. Aku merasa bahwa Kakek kenal dengan penculik itu. Mungkin ada petunjuk di sekitarnya."     

Feng Xiao mengangguk dan berkata. "Ya, lakukan saja. Aku belum benar-benar pulih jadi aku menyerahkan masalah ini padamu." Dia sudah melihat bagaimana Feng Jiu mengatasi masalah dengan cepat dan tegas. Meskipun mereka sedang menghadapi masalah, Feng Xiao tahu bahwa Feng Jiu bisa menertibkan Kediaman Feng. Hal itu membuat hatinya merasa tenang.      

"Aku akan mengurus masalah ini. Ayah bisa istirahat dan memulihkan luka." Feng Jiu berbicara sambil tersenyum ramah. Dia menoleh pada Leng Hua dan bertanya.      

"Apakah salep yang aku siapkan masih tersisa? Kalau tidak, aku bisa mengambil dan membawakan lebih banyak."     

"Baik." Leng Hua menjawab. "Masih ada sisa, Nona."     

"Bagus. Kalau begitu, aku akan kembali ke kamarku," ucap Feng Jiu. Dia berdiri kemudian pergi dari sana.     

Sementara itu, di Istana...     

"Penguasa, Penguasa! Berita buruk! Berita buruk!" Seorang pria tua segera datang ke istana. Dia terlalu tergesa-gesa sehingga tersandung di ambang pintu.     

"Apa yang terjadi?" tanya Murong Bo dengan penuh wibawa.      

Murong Bo sedang memegang secangkir teh. Di kedua sisinya, ada dua pelayan wanita yang berlutut sambil memijat kakinya. Sedangkan di belakangnya, ada dua pria yang mengipasinya dengan pelan. Murong Bo sangat menikmati waktu luangnya.     

Menghilangnya Kepala Keluarga Feng dan kesialan Feng Xiao membuat dia merasa senang. Walaupun Kediaman Feng belum tumbang, namun mereka sudah bukan ancaman baginya. Jika dia ingin meruntuhkan Kediaman Feng, maka dia bisa melakukannya dengan sangat mudah.      

Nona Muda dari Kediaman Feng, Feng Qing Ge, bahkan akan segera menikah. Murong Bo akan segera menjalin hubungan dengan Negeri Green Gallop tingkat enam. Negeri Sun Glory akan segera menjadi negara unggul di antara negeri tingkat sembilan lainnya. Dengan dukungan Negeri Green Gallop, tidak akan ada yang bisa menentangnya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.