Dokter Hantu yang Mempesona

Apakah Kamu Pikir Aku Khawatir?



Apakah Kamu Pikir Aku Khawatir?

Ketika Serigala Abu-abu mendengarnya, dia segera memadamkan api unggun dan berkata.      

"Mm, benar Tuan. Kita seharusnya tidak membuang waktu untuk berada di perjalanan. Kalau tidak, maka Putra Mahkota Negeri Green Gallop akan pergi dengan Dokter Hantu sebelum kita sampai di sana. Saya dengar Putra Negeri Green Gallop tidak hanya tampan, tapi juga merupakan seorang pejuang yang terampil..." Serigala Abu-Abu diam sejenak. Dia menelan ludah ketika melihat Bayangan Satu menatapnya dengan tajam.      

Ucapan Serigala Abu-abu memang ada benarnya. Tapi ucapan itu tidak ingin didengar oleh Tuan. Bayangan Satu, si rubah licik itu, hanya mengatakan apa yang ingin didengar oleh Tuan. Sedangkan Serigala Abu-abu adalah orang jujur yang berani mengungkapkan kebenaran. Namun kejujuran memang terkadang pahit.      

Ketika Tuan Neraka mendengar Serigala Abu-abu berkata 'tampan', telinganya seperti tertusuk. Dia menatap Serigala Abu-abu dan mencibir.      

"Tampan? Apakah kamu pikir bahwa penampilanku lebih buruk dibandingkan dengan pria lain?"     

"Hehe! Bukan itu maksud saya!" Serigala Abu-abu tertawa canggung. Dia segera mencairkan situasi ini dan berkata. "Tuan! Anda adalah pemimpin yang tangguh dan tidak tertandingi! Anda adalah pria yang paling mengagumkan! Anda seperti dewa! Di seluruh daratan, hamba anda belum pernah melihat pria sehebat anda! Mata anda memancarkan cahaya seperti matahari! Bahkan jika Putra Mahkota Negeri Green Gallop terlihat menonjol di mata publik, dia tidak lebih dari setitik debu kalau dibandingkan dengan Tuan! Jika dibandingkan dengan Tuan, dia terlihat seperti orang biasa. Bagaimana mungkin Dokter Hantu tertarik padanya? Anda tidak perlu khawatir."     

"Apakah kamu pikir aku khawatir?" Tuan Neraka berkata dengan nada bicara yang dingin.      

Serigala Abu-abu menyeka keringat di alisnya. Dia segera menoleh pada Bayangan Satu untuk meminta bantuan.     

Kenapa dia tidak mau bicara!     

Setelah apa yang dikatakan oleh Serigala Abu-abu, hanya itu yang bisa dikatakan oleh Tuan Neraka?     

Lagipula, Tuan Neraka jelas merasa khawatir! Kalau tidak, kenapa dia segera pergi ke Negeri Sun Glory setelah mendengar laporan tentang Putra Mahkota Negeri Green Gallop?     

Apa yang bisa dikatakan oleh Serigala Abu-abu?     

Jika dia tidak hati-hati, maka Tuan Neraka bisa memenggal kepalanya!     

Bayangan Satu melirik Serigala Abu-abu. Dia berjalan maju dan memberikan saran.      

"Tuan, kita masih punya cara lain sebelum sampai di Negeri Sun Glory. Kenapa kita tidak melanjutkan perjalanan sekarang? Kita mungkin bisa sampai di Kediaman Feng lebih cepat dan mengetahui rencana Dokter Hantu."     

Saat itu, Tuan Neraka memikirkan Feng Jiu. Kedua matanya terlihat berbinar. Jantungnya berdetak dengan kencang. Tidak ada gunanya berdebat dengan Serigala Abu-abu. Mereka segera mengeluarkan kapal terbang dan melanjutkan perjalanan ke Negeri Sun Glory.     

...     

Saat ini, ada keributan di Kediaman Feng.     

"Pembunuh!" Seseorang berteriak dari dalam Kediaman Feng. Suara beberapa orang yang sedang berlari menangkap penyusup dan suara pertarungan juga terdengar. Suasana kembali menjadi hening. Yang terdengar hanya suara pukulan dan erangan.      

Ketika Guan Xi Lin sedang minum dengan Feng Jiu di paviliun, dia mendengar keributan itu. Kedua matanya berbinar dan terlihat kagum ketika menatap Feng Jiu.      

"Jiu Kecil, kamu benar! Seseorang benar-benar datang sore ini. Ramuan yang kamu buat juga berhasil! Dia kalah hanya dengan beberapa pukulan!"     

"Yah... mereka menunggu di sana untuk memukuli orang yang datang. Bukankah membiarkannya begitu saja membuat kita merasa tidak nyaman? Kita bisa menginterogasi orang-orang itu setelah memukulinya sebentar."     

Feng Jiu meneguk anggur di dalam gelasnya. Wajahnya yang cantik terlihat merah karena minum alkohol. Dia memperlihatkan pesonanya. Senyuman nakalnya menunjukkan daya pikatnya yang luar biasa.      

"Tapi..." Guan Xi Lin merasa agak ragu. "Apakah itu tidak masalah? Setelah mendengar keributan itu, mereka sepertinya bertindak agak kasar!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.