Dokter Hantu yang Mempesona

Semuanya Akan Sia-sia!



Semuanya Akan Sia-sia!

0Saat mendengarnya, Murong Yi Xuan mendongak untuk melihat ayahnya. Dia pun berbicara dengan suara serak. "Tidak ada yang sebanding dengan dia!" Setelah itu, dia berbalik badan dan keluar dari kamar.     

Murong Bo mengerutkan kening saat melihat putranya pergi. Dia khawatir jika Murong Yi Xuan akan menghampiri Putra Mahkota Negeri Green Gallop. Oleh karena itu, dia mengikuti putranya dari belakang.     

Hubungan antara anggota keluarga kerajaan setipis kertas. Tapi Murong Bo sangat perhatian kepada Murong Yi Xuan. Di antara banyak keturunan Murong Bo, hanya Murong Yi Xuan yang terlihat sangat berbakat. Murong Bo berharap bahwa Murong Yi Xuan bisa melakukan hal yang besar. Meskipun demikian, Murong Bo tidak ingin goyah akibat harapan dan keinginan anak-anaknya.     

Entah Feng Qing Ge bersedia atau tidak, dia akan menjadi milik Putra Mahkota Negeri Green Gallop! Selain itu, Murong Bo bisa membawa putranya kembali ke jalan yang benar yaitu fokus berlatih kultivasi!     

Seperti dugaan Murong Bo, Murong Yi Xuan langsung pergi ke kamar Putra Mahkota Negeri Green Gallop. Karena ada kultivator kuat yang sedang berjaga di luar, dia tidak akan bisa masuk dengan mudah.     

"Saya meminta anda mengirimkan pesan bahwa Murong Yi Xuan ingin masuk ke dalam." Murong Yi Xuan berbicara dengan berat hati. Dia memperhatikan kultivator berjubah abu-abu yang punya energi sangat kuat.      

Baginya, para penjaga itu terperangkap dalam negeri yang kuat. Tingkat kultivasi sehebat itu bisa menjadikan mereka sebagai Kepala Keluarga Klan di Negeri Sun Glory.     

Pria paruh baya berjubah abu-abu memandang rendah Murong Yi Xuan. Dia akhirnya menjawabnya. "Putra Mahkota sedang beristirahat. Tidak ada yang boleh masuk."     

Saat mendengarnya, wajah Murong Yi Xuan menjadi suram. Dia hendak melangkah maju, tapi ada tangan yang tiba-tiba mencengkram bahunya. Murong Yi Xuan menoleh ke belakang dan melihat ayahnya. Murong Bo berbicara pada pria paruh baya itu sambil tersenyum dengan hormat. "Hehe! Putra saya sudah lama mengagumi Putra Mahkota. Dia tidak sabar ingin segera bertemu dengan Putra Mahkota ketika mendengar kabar kedatangan beliau. Itulah mengapa dia tidak sadar telah mengganggu waktu istirahat Yang Mulia."     

Murong Bo menoleh pada Murong Yi Xuan dengan kesal. Dia pun berteriak      

"Apa yang kamu lakukan di sini?!"     

"Saya perlu berbicara dengan Putra Mahkota. Saya meminta anda memberi tahu beliau tentang hal ini." Murong Yi Xuan berbicara sambil menatap pria paruh baya itu. Dia benar-benar mengabaikan perkataan ayahnya.     

Pria paruh baya itu mendengarnya kemudian melihat wajah Murong Bo. Dia menatap Murong Yi Xuan dan berbicara tanpa basa basi. "Beliau akan hadir di pesta perjamuan malam ini. Kamu bisa menyampaikan pesanmu nanti. Untuk saat ini, silahkan pergi dari sini!"     

"Penjaga! Usir Pangeran Ketiga dari Halaman istana!" Murong Bo berteriak dan para penjaga segera pergi ke sana. Tapi karena mereka tidak mau mengusir Murong Yi Xuan secara paksa, mereka akhirnya berbicara dengan hormat. "Pangeran Ketiga, silahkan lewat sini!"     

Wajah Murong Yi Xuan terlihat kesal. Dia memperhatikan kamar di depannya dan berbicara dengan pelan. "Karena saya tidak bisa menyampaikan pesan ini kepada Putra Mahkota, saya akan menyampaikannya kepada anda: Feng Qing Ge, Nona Muda Feng, belum menyetujui pernikahan ini. Semua usaha anda akan sia-sia!" Setelah itu, Murong Yi Xuan mengibaskan lengan jubahnya dan pergi dengan penuh amarah. Dia mengabaikan raut wajah ayahnya yang tampak menderita.     

Murong Bo benar-benar ingin mengamuk. Kesepakatannya dengan Negeri Green Gallop tinggal selangkah lagi. Tapi putranya justru mengacaukannya. Anak itu akan membayar semua ini!     

"Hehe! Jangan dengarkan omong kosong itu! Tolong sampaikan kepada Putra Mahkota: Yang Mulia, pernikahan ini akan berjalan sesuai dengan rencana," ucap Murong Bo dengan sedikit malu. Dia pun segera pergi dari sana.     

Setelah mereka berdua pergi, pria paruh baya berjubah abu-abu masuk ke dalam kamar. Dia melaporkan apa yang baru saja terjadi kepada Nie Teng kemudian dia kembali keluar.     

Seorang pria paruh baya berjubah hitam berdiri di samping Nie Teng. Ketika mendengar laporan itu, dia memandang tuannya yang sedang merenung. Dia pun berbicara dengan ragu.      

"Nona Muda Feng sangat bodoh jika dia ingin menjadikan Negeri Green Gallop sebagai musuh. Selain itu, dia harus tahu bahwa perhatian anda padanya adalah sebuah berkah. Entah dia suka atau tidak, dia pasti akan menjadi milik anda."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.