Dokter Hantu yang Mempesona

Bawa Dia Untuk Dipotong-potong!



Bawa Dia Untuk Dipotong-potong!

0"Hehe..." Feng Jiu terkekeh dengan lembut. Dia menatap Pangeran Nie Teng yang terlihat menyedihkan. Feng Jiu berbicara dengan gembira. "Meskipun demikian, aku sedang menganggur belakangan ini. Kamu masih bisa lolos tanpa kekurangan suatu apapun."     

Feng Jiu berdiri sambil mengibaskan jubahnya. Dia berbicara pada Qi Kang serta penjaga lainnya. "Bawa penyusup mesum ini ke istana agar Penguasa yang mengurusnya sendiri!"     

"Baik, Nona!" jawab mereka. Mereka menarik Nie Teng agar dia berdiri, memasangkan kantong di kepalanya, kemudian membawanya ke istana.     

Guan Xi Lin berdiri di samping sejak tadi. Setelah melihat mereka pergi, dia akhirnya berkata. "Jiu Kecil, dia adalah Putra Mahkota Negeri Green Gallop, kan? Apakah kamu pernah bertemu dengannya?"     

Kalau tidak, bagaimana Putra Mahkota Negeri Green Gallop bisa mengenal Feng Jiu? Jika mereka pernah bertemu ketika Feng Jiu bepergian, wajar jika dia berkunjung ke kediaman.     

"Kami kebetulan bertemu ketika aku sedang berada dalam perjalanan pulang."     

Feng Jiu tersenyum tidak berdaya. "Waktu itu, aku hanya tahu kalau dia adalah pria yang membingungkan. Aku tidak tahu kalau dia adalah Putra Mahkota Negeri Green Gallop. Jika dia ingin membunuhku waktu itu, maka aku pasti sudah membunuhnya."     

Raut wajah Feng Jiu terlihat rumit. Dia tidak pernah menyangka bahwa pria yang dia temui di jalan ternyata adalah Putra Mahkota Negeri Green Gallop. Tapi, dia berpikir apakah ada yang salah dengan kepala pria itu?... Feng Jiu menghajarnya tapi dia masih berani mencari tahu tentang dirinya! Dia bahkan ingin menjadikan Feng Jiu sebagainya selirnya! Apakah dia tidak takut dikebiri oleh Feng Jiu?     

"Karena kita sudah memukulinya, entah apa yang akan dia lakukan kepada Kediaman Feng setelah efek ramuanmu menghilang." Guan Xi Lin berbicara dengan agak cemas sambil mengangkat alisnya. Dia sangat yakin siapapun yang datang pasti merupakan anak buah pangeran. Tapi dia terkejut karena yang datang adalah sang pangeran itu sendiri! Apakah mereka akan lolos begitu saja setelah memukuli pangeran Negeri Green Gallop?     

Feng Jiu terkekeh dengan lembut. Dia melihat kekhawatiran kakaknya. Saat itu, dia menepuk pundaknya dan berkata. "Santai saja, Kak. Apapun yang akan terjadi, kita akan bertarung lebih dulu baru kemudian bertanya. Kita pasti akan baik-baik saja. Sekarang, kamu bisa istirahat dulu! Tidak akan terjadi apa-apa malam ini."      

Feng Jiu berbicara sambil meminta Guan Xi Lin kembali ke kamarnya.     

"Mm, panggil aku jika ada apa-apa," ucap Guan Xi Lin. Dia mengangguk kemudian pergi dari sana. Setelah memikirkannya kembali, dia tidak jadi pergi ke Pasar Gelap dan akan memeriksa masalah ini keesokan harinya.      

Sementara itu, di istana.     

Banyak tamu yang pergi setelah Nie Teng meninggalkan tempat itu. Murong Bo juga kembali ke kamarnya untuk beristirahat. Namun seorang penjaga tiba-tiba datang.     

"Penguasa! Beberapa orang dari Kediaman Feng membawa seorang pria. Mereka mengatakan bahwa pria itu berusaha menyelinap ke Kediaman Feng dan berpura-pura menjadi Putra Mahkota Negeri Green Gallop. Mereka membawanya ke sini agar Penguasa bisa mengatasinya."     

Murong Bo sudah merasa kesal sejak tadi. Ketika mendengar laporan penjaga, dia langsung berteriak. "Bawa dia untuk dipotong-potong tubuhnya!" Setelah itu, dia mengibaskan lengan jubahnya dan berjalan kembali ke kamar. Ketika berjalan beberapa langkah, dia tiba-tiba berhenti dan menoleh.     

"Kamu bilang bahwa pria itu berusaha menyelinap ke Kediaman Feng malam ini? Dia berpura-pura menjadi Putra Mahkota Negeri Green Gallop?"     

"I-iya, Tuan." Penjaga yang hendak keluar langsung tertegun karena pertanyaan Murong Bo. Dia pun menjawab dengan terbata-bata.     

"Tunggu! Dimana dia? Tunjukkan jalannya!" Murong Bo berteriak dan memerintahkan penjaga agar menunjukkan jalan.     

Penjaga itu tidak punya pilihan selain mengajak Murong Bo keluar.     

Pria yang semula ditahan oleh penjaga sudah berdiri sekarang. Mereka melihat dia membersihkan kotoran dari pakaiannya. Di sampingnya, ada beberapa penjaga yang sedang tidak sadarkan diri.     

"Berani-beraninya! Kamu..." Penjaga itu membentak. Dia menghunuskan pedangnya dan siap bertarung. Namun saat itu, teriakan Penguasa terdengar dari belakangnya.     

"Tenang! I-itu adalah Putra Mahkota Negeri Green Gallop!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.