Dokter Hantu yang Mempesona

Memilukan



Memilukan

0Setelah berhenti sebentar, Tuan Neraka membuka pintu dan berjalan keluar. Dia meninggalkan halaman sambil berbicara pada dua orang bawahannya.      

"Suruh orang-orang yang ada di dapur menyiapkan beberapa makanan, dua mangkuk nasi dan satu mangkuk sup. Antarkan ke halamannya."     

Tuan Neraka sudah berjalan menuju halaman Feng Jiu ketika memberikan perintah itu. Kedua bawahannya saling memandang dengan raut wajah kebingungan.     

"Tuan mengunjungi Dokter Hantu lagi? Bukankah Tuan sedang marah padanya?" Serigala Abu-abu tertegun. Bagaimana bisa Tuan tidak marah ketika bertemu dengan Dokter Hantu? Ketika Tuan pulang, dia marah. Tapi ketika Tuan mendengar bahwa Nona belum makan malam, dia justru pergi ke sana.     

"Itu namanya suami yang dikuasai oleh istri. Setelah Tuan menikah dengan Dokter Hantu, maka dia pasti akan dimakan sampai mati," ucap Bayangan Satu.      

"Aku akan ke dapur untuk menyiapkan makanan."     

"Huff! Benar juga." Serigala Abu-abu menggeleng dan mengikuti Bayangan Satu. Dia ingin tahu apakah Tuan bisa masuk ke halaman Dokter Hantu atau tidak.     

Di halaman Feng Jiu.     

Ketika Leng Shuang melihat Tuan Neraka datang, dia merasa agak terkejut. Tapi dia tetap menghampiri Tuan Neraka dan menghadang jalannya. "Nona sudah tidur. Silahkan datang kembali besok, Tuan Neraka."     

Tuan Neraka hanya melirik Leng Shuang sebelum pergi ke halaman. Dia mendorong pintu kamar dan masuk ke dalam. Meskipun demikian, dia tidak pergi ke kamar bagian dalam tetapi dia duduk di meja kamar bagian luar.     

"Tuan ini datang untuk minum denganmu."     

Tuan Neraka berbicara dengan suara yang kaku. Saat itu, Feng Jiu sedang berbaring di tempat tidur. Dia tiba-tiba tertegun ketika mendengarnya. Raut wajahnya juga tampak aneh.     

Leng Shuang sadar bahwa dia tidak bisa menghentikan Tuan Neraka. Akhirnya, dia memutuskan untuk masuk dan melapor pada Feng Jiu. Setelah Feng Jiu memerintahkan Leng Shuang agar dia keluar, Feng Jiu berdiri dan mengenakan jubah luar sebelum meninggalkan kamar.     

Feng Jiu melihat Tuan Neraka yang sedang duduk di meja. Saat itu, Tuan Neraka sedang memandangnya dengan tajam. Dia membenahi jubah luarnya dan menghampiri Tuan Neraka. "Apakah kamu punya anggur?"     

Tuan Neraka meliriknya dan mengambil kendi tanah liat dari ruang dimensi.      

"Anggur spirit yang paling enak."      

Dia juga mengeluarkan dua gelas anggur kecil yang terbuat dari giok hijau.     

Feng Jiu tersenyum dan memberi perintah. "Leng Shuang, ambilkan dua mangkok."     

Tuan Neraka meliriknya lagi kemudian dia menyimpan dua gelas anggurnya.     

Serigala Abu-abu menyaksikan kejadian itu dengan perasaan yang terkejut. Itu adalah anggur merah terbaik! Satu tetesnya bisa seharga seribu emas. Kenapa Dokter Hantu ingin minum dengan menggunakan mangkok? Bukankah itu sama seperti menyia-nyiakannya?     

Leng Shuang meletakkan dua mangkok kecil kemudian berjalan mundur. Dia berdiri di depan pintu dan menyaksikan mereka.     

"Tuangkan anggurnya!" Feng Jiu memberi isyarat kepada Tuan Neraka karena dia tidak bergerak meskipun sudah memegang kendi anggur.     

"Tidak perlu terburu-buru. Makanannya belum datang." Tuan Neraka menjawabnya dengan suara yang dalam.      

"Makanan seperti apa yang cocok dihidangkan dengan minuman itu? Jika kamu tidak minum, maka aku akan menuangkannya lebih dulu. Aku ingin merasakan anggur spirit terbaik ini." Feng Jiu mengulurkan tangan untuk mengambil kendi anggur. Tanpa diduga, Tuan Neraka memegang tangan Feng Jiu.      

Feng Jiu mendongak. Dia tiba-tiba tersenyum. "Bisakah kamu berhenti mengambil kesempatan? Walaupun ini hanya tangan, namun ini adalah tangan wanita!"     

Bibir Tuan Neraka berkedut. Dia menatap Feng Jiu dengan kedua matanya yang dalam. Dia merasa bahwa ada yang aneh pada Feng Jiu malam ini. Mengapa? Feng Jiu jelas tersenyum, tapi sepasang matanya tampak kesepian dan menderita. Tuan Neraka merasa kasihan.     

Tuan Neraka jelas-jelas sedang marah, tapi kenapa justru Feng Jiu yang tampak tersakiti?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.