Dokter Hantu yang Mempesona

Tugas Penting



Tugas Penting

0Tuan Neraka mengenakan topeng dan meninggalkan Kediaman Feng. Serigala Abu-abu dan Bayangan Satu mengikutinya. Sedangkan Feng Jiu hanya diikuti oleh Leng Hua karena Leng Shuang harus tinggal di dalam kediaman. Banyak orang yang ada di jalan. Mereka tertarik dengan pembawaan Tuan Neraka yang luar biasa. Beberapa wanita yang ada di jalan terus meliriknya.      

Namun, beberapa orang mengenali Tuan Neraka yang sedang memakai topeng. Mereka tahu bahwa dia teah membunuh Monster Tua Nascent Soul di depan gerbang Kediaman Feng pada hari itu. Mereka tidak berani terlalu dekat dengannya. Mereka hanya memandangnya dari jauh sambil bergosip.      

Feng Jiu tidak memperhatikan pandangan para penduduk kota. Dia tersenyum dan bertanya pada Tuan Neraka yang sedang berjalan di sampingnya. "Kota ini memiliki kedai bubur yang cukup enak. Bagaimana kalau kita ke sana sebelum berjalan-jalan?"     

Setelah mendengarnya, Tuan Neraka baru ingat bahwa dia belum sarapan. Dia pun mengangguk. "Tunjukkan jalannya."     

"Tepat di depan sana." Feng Jiu tersenyum dan mengantar mereka ke sebuah kedai bubur.     

Kedai itu terletak di sudut jalan.     

Pemilik kedai itu adalah pasangan tua.     

Biasanya, ada sekitar tiga hingga lima pelanggan di dalam kedai itu. Tapi saat ini sedang tidak ada pelanggan di sana, mungkin karena sudah hampir siang.     

Tuan Neraka dan Feng Jiu duduk di satu meja sedangkan Serigala Abu-abu, Bayangan Satu dan Leng Hua duduk di meja lainnya. Mereka memesan satu panci yang berisi bubur teratai segar. Ketika pemilik kedai melihat pelanggan datang, mereka pun tersenyum. Kemudian, mereka membawakan beberapa lauk untuk mereka.      

"Cobalah." Pemilik kedai meletakkan mangkuk di depan Tuan Neraka.      

"Rasanya lebih enak kalau ditambah dengan lauk."     

Tuan Neraka melihat Feng Jiu mengambilkan bubur untuknya.      

Lalu, dia melakukan hal yang sama untuk Feng Jiu.     

"Makanlah. Jika masih kurang, kita bisa memesan satu panci lagi."     

Mata Feng Jiu berbinar ketika melihat Tuan Neraka memberinya semangkuk bubur. Tapi dia tidak bisa menahan tawa setelah mendengar kata-katanya. "Cukup baik jika dua orang bisa menghabiskan satu panci bubur. Selain itu, ada banyak makanan ringan di kota. Kita bisa berjalan-jalan tanpa perlu mengkhawatirkan makanan."     

Feng Jiu mencampur lauk di buburnya dan mulai makan. Pagi ini, perutnya masih kosong. Dia sibuk mengurus Penjaga Feng dan ingin makan setelah pulang. Dia tidak menduga akan bertemu dengan Tuan Neraka di jalan. Karena Tuan Neraka mengajaknya jalan-jalan, maka kita akan pergi jalan-jalan sambil makan!     

Tuan Neraka melihat Feng Jiu makan dengan lahap. Kemudian, dia menelan beberapa suap sambil menumpuk lauk ke dalam mangkuk Feng Jiu. Satu panci bubur bisa dibagi menjadi empat sampai lima mangkuk. Selain satu mangkuk yang dimakan Tuan Neraka, Feng Jiu menghabiskan semua bubur yang masih sisa.      

"Apakah kamu sudah kenyang?"     

"Mm, aku kenyang." Feng Jiu mengelus perutnya. Satu panci bubur memang sangat mengenyangkan. Selain itu, makan sampai kenyang membuat dia menjadi malas bergerak. Apa yang harus dia lakukan sekarang?     

"Ughh!"     

Feng Jiu bersendawa dan tampak malu-malu.      

"Ayo berjalan. Setelah itu, kita bisa mencari tempat untuk mendengarkan musik dan menikmati pemandangan."     

Tuan Neraka tidak keberatan. Dia hanya ingin menghabiskan waktunya dengan Feng Jiu. Pada akhirnya, dia mengikuti Feng Jiu kemanapun dia pergi dan menemaninya dari pagi sampai matahari terbenam. Ketika Leng Hua datang, topik pembicaraan mereka berubah. Leng Hua memberitahu Feng Jiu bahwa dia akan pergi dulu untuk mempersiapkan venue.     

Mata Tuan Neraka tertuju pada Feng Jiu. Dia benar-benar menemaninya seharian. Langit sudah mulai gelap sejak tadi. Apakah Feng Jiu mempersiapkan sebuah acara untuknya?     

Hati Tuan Neraka terenyuh saat memikirkannya. Dia mulai menantikan hal itu.     

"Nona, sudah siap." Leng Hua kembali dan melapor. Dia berdiri di belakang Feng Jiu seperti biasa.     

"Tuan Neraka, ayo pergi! Pertunjukkan untuk hari ini akan mulai. Aku sudah menyiapkan ini untukmu." Feng Jiu tersenyum licik. Matanya tampak misterius. Dia mengajak Tuan Neraka ke sebuah gedung. Ada dua lentera merah yang tergantung di depan pintu...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.