Dokter Hantu yang Mempesona

Kenapa Kamu Menutup Pintu Di Siang Bolong



Kenapa Kamu Menutup Pintu Di Siang Bolong

0Ketika mendengar suara yang datang dari kamar, Serigala Abu-abu menenangkan dirinya. Dia mundur beberapa langkah dari Feng Jiu.     

Feng Jiu mendengar suara Tuan Neraka yang sedang marah. Kulit kepalanya menjadi mati rasa. Dia tiba-tiba menoleh pada Serigala Abu-abu dan berkata. "Aku baru ingat ada sesuatu yang belum beres. Yah... beri tahu Tuanmu bahwa aku akan kembali nanti." Setelah itu, Feng Jiu langsung berbalik badan dan hendak menyelinap pergi. Tapi pintu kamar terbuka.     

"Apakah kamu takut jika Tuan ini akan memakanmu?"     

Tuan Neraka memandang Feng Jiu dengan kesal. Dia memperhatikan Feng Jiu yang sedang membungkuk dan berusaha menyelinap pergi. Dia berharap bisa menangkap dan memukuli pantatnya. Itu bisa memberikan pelajaran yang bagus untuk Feng Jiu.      

"Hei, hei... Bagaimana mungkin? Aku tidak mau mengganggu istirahatmu." Feng Jiu menoleh ke belakang. Dia berbicara dengan malu-malu.     

"Kemarilah." Tuan Neraka berdiri sambil melipat kedua tangannya.      

Matanya yang tenang tertuju pada Feng Jiu.     

"Ada apa?"     

Feng Jiu bertanya begitu tapi dia masih bergerak maju. Dia menghela nafas di dalam benaknya. Dia merasa bersalah karena terlalu banyak memanfaatkan Tuan Neraka.      

Tuan Neraka melirik Bayangan Satu dan Serigala Abu-abu. Mereka langsung paham dan membungkuk dengan hormat.     

Selama beberapa saat, hanya ada dua orang yang ada di halaman. Yang satu berdiri di pintu sedangkan yang satunya berdiri di tengah halaman.     

Feng Jiu baru sadar hanya ada dua orang di sana. Tuan Neraka ternyata tidak ingin keluar. Dia merasa bahwa wanita dan pria yang hanya berduaan akan berbahaya. Oleh karena itu, dia hanya berdiri di halaman.     

Mereka berdua punya ide yang berbeda. Feng Jiu tidak ingin berduaan dengan Tuan Neraka tapi Tuan Neraka ingin berduaan dengannya. Oleh karena itu, yang satu berdiri di depan pintu tanpa bergerak sedangkan yang lain berdiri di tengah lapangan dan tidak maju. Mereka saling memandang. Suasana menjadi sangat aneh.     

"Bukankah Tuan ini menyuruhmu ke sini?" Tuan Neraka berusaha menahan amarah. Dia berpikir bahwa Feng Jiu tidak bisa membedakan yang baik dan yang buruk.      

"Mm. Menurutku berdiri di sini sudah cukup bagus. Apakah ada sesuatu yang tidak bisa kamu katakan di halaman? Lihatlah. Cuaca sedang bagus." Feng Jiu memandang langit. Tapi, dia justru melihat awan gelap seolah-olah akan turun hujan. Akhirnya, dia menyeringai dan tertawa mengejek.     

Tuan Neraka memperhatikan raut wajah Feng Jiu yang waspada. Dia tersenyum dan langsung berjalan maju untuk menarik Feng Jiu ke dalam kamar.     

"Hei, hei, Tuan Neraka. Bisakah kamu tidak kasar! Sekarang masih siang hari, tidak baik bagi pria dan wanita untuk berduaan di dalam kamar." Feng Jiu diseret ke dalam kamar dengan cepat. Dia berteriak dan berusaha memberontak. Tapi kekuatannya tidak sebesar Tuan Neraka.     

"Jangan khawatir. Jika reputasimu hancur, maka Tuan ini akan bertanggung jawab!"     

Bibir Feng Jiu berkedut ketika mendengarnya. Dia segera berkata. "Itu bukan..." Sebelum dia selesai bicara, dia tertegun melihat Tuan Neraka menutup pintu dengan keras.     

Feng Jiu tiba-tiba merasa gugup. Dia segera bertanya. "Kenapa kamu menutup pintu di siang bolong begini?"     

"Bagaimana Tuan ini bisa melanjutkan apa yang harus dilakukan tanpa menutup pintu?"     

Suara Tuan Neraka terdengar berat. Suara itu maskulin dan menarik. Ketika Feng Jiu mendengarnya, dia gemetar. Dia pun bertanya secara refleks. "Apa yang belum selesai dilakukan?"     

Setelah Feng Jiu bertanya, sepasang tangan besar memegang pinggangnya yang ramping. Sepasang tangan itu menarik Feng Jiu ke dalam pelukan Tuan Neraka. Dia sangat kuat sehingga Feng Jiu mengenai dadanya yang kekar. Hidungnya langsung mati rasa sekaligus nyeri. Sebelum Feng Jiu bisa membuka mulut, kepalanya terasa berputar-putar. Tubuhnya dibaringkan di kasur sambil didekap oleh Tuan Neraka...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.