Dokter Hantu yang Mempesona

Memeluk Pahanya Dengan Sia-sia?



Memeluk Pahanya Dengan Sia-sia?

0Orang-orang di sana mengamati pria berjubah hitam itu. Mereka harus mengakui bahwa dia memang luar biasa. Entah tubuhnya atau rahangnya yang tirus, penampilannya menunjukkan bahwa dia bukan orang biasa. Terlebih lagi, aura dominannya tidak bisa diabaikan sama sekali. Sikapnya sangat mengesankan sehingga Putra Mahkota dari Negeri Green Gallop, Nie Teng, tidak bisa sebanding dengannya. Meskipun mereka tidak tahu identitas pria itu, namun mereka tahu bahwa dia adalah orang yang luar biasa!     

Saat ini, raut wajah Monster Tua tingkat Nascent Soul tampak murung. Ketika dia melihat Nona Muda Feng menghampiri pria itu sambil tersenyum akrab, kedua matanya hampir keluar.     

Apakah dia tidak salah dengar? Nona Muda Feng memanggilnya dengan sebutan Tuan Neraka? Dia tahu hanya ada satu orang yang dipanggil Tuan Neraka. Dia adalah orang yang sulit ditemui. Apakah pria itu benar-benar Tuan Neraka?     

Raut wajah Nie Teng juga terlihat suram. Dia menyaksikan Feng Jiu mendekati pria berjubah hitam sambil tersenyum. Wajahnya terlihat senang sekaligus bersalah. Nie Teng memperhatikan mereka sambil mengepalkan kedua tangannya dengan erat.      

Sebagai Putra Mahkota dari Negeri Green Gallop, dia tentu pernah mendengar kekuatan Istana Neraka dan orang yang bernama Tuan Neraka. Tapi, apakah pria itu benar-benar Tuan Neraka? Pria itu terlihat sudah melampaui para dewa dan sangat misterius. Kenapa dia muncul di negeri kecil seperti ini? Kecuali Tuan Neraka itu berbeda dengan Tuan Neraka yang dia pikirkan.      

Di sisi lain, Tuan Neraka memperhatikan Feng Jiu yang sedang menyambutnya sambil tersenyum. Dia juga ikut tersenyum. Kedua matanya memancarkan kegembiraan. Pada saat itu, dia ingin menyentuh kepala Feng Jiu lalu mencium bibirnya yang merah. Feng Jiu mungkin tidak akan berani menyelinap pergi setelah ini.     

Tuan Neraka tentu akan mengendalikan diri di depan banyak orang.     

Setelah dia berurusan dengan orang-orang dari Negeri Green Gallop, dia akan menunjukkan sifat aslinya di depan Feng Jiu. Berani-beraninya Feng Jiu pura-pura tidak mengenalnya!     

"Hei, Tuan Neraka. Kenapa kamu datang jauh-jauh ke sini, Pak Tua? Apakah ada hal yang perlu kamu lakukan di sini?" Feng Jiu berdiri di depan Tuan Neraka sambil tersenyum.     

Sebenarnya, dia ingin bertanya kenapa Tuan Neraka bisa tahu rumahnya? Bagaimana dia tahu bahwa Feng Jiu adalah seorang wanita? Kenapa dia datang ke negeri tingkat sembilan? Apakah dia sedang tidak punya kesibukan?      

Kedatangannya yang mendadak bisa membuat orang-orang mati ketakutan...     

"Pak tua."     

Setelah mendengar panggilan Feng Jiu, Tuan Neraka mengerutkan alisnya.     

Dia pun berbicara dengan serius. "Apakah Tuan ini terlalu tua?"     

"Hehe, aku hanya bersikap hormat padamu." Feng Jiu tersenyum canggung. Dia penasaran kenapa dia tidak bisa marah kepada Tuan Neraka. Apakah karena dia merasa bersalah setelah memanfaatkannya?     

"Hmph! Apa yang sedang kamu lakukan? Kamu dipaksa menikah tapi tidak berani menyebut namaku. Apakah aku membiarkanmu memeluk pahaku begitu saja?"     

Tuan Neraka menahan nada bicaranya agar tidak terlalu emosional. Sebaliknya, suaranya justru terdengar tidak berdaya. Feng Jiu menatap Tuan Neraka sambil terkejut.     

Jadi, Tuan Neraka ingin agar Feng Jiu meminjam nama dan kekuatannya? Kenapa Feng Jiu tidak tahu kalau dia pernah memeluk pahanya? Sejak kapan Tuan Neraka membelanya?     

Feng Jiu menenangkan pikirannya. Setelah itu, jarinya yang lentik menunjuk Monster Tua tingkat Nascent Soul. Dia berbicara dengan sedih.      

"Aku tidak bisa mengalahkannya. Dia bilang bahwa dia ingin melumpuhkan kakiku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.