Dokter Hantu yang Mempesona

Wanita Pemberani



Wanita Pemberani

0Raut wajah Feng Jiu terlihat datar. Dia melihat sekelilingnya dan berpura-pura tidak mendengar ucapan Tuan Neraka. Lalu, dia menatap Leng Shuang dan Leng Hua.      

"Mm, kita sudah keluar cukup lama. Mari kita kembali ke penginapan untuk beristirahat. Setelah itu, kita bisa memesan makanan untuk merayakan keberhasilanku mendapatkan lencana peringkat Saint Alchemist."     

Leng Hua pun tersenyum. "Tuan, saya pernah mendengar ada restoran yang khusus membuat kaki babi asin di kota. Saya akan membelikannya beberapa dan membawanya ke penginapan untuk makan malam kita nanti."     

Feng Jiu menghampiri Leng Hua dan menepuk pundaknya. Dia akhirnya tersenyum dan berkata. "Kamu tidak perlu pergi. Biarkan Serigala Abu-abu yang saja membelinya. Dia bisa berlari dengan cepat."     

Dia menoleh pada Serigala Abu-abu. Saat itu, Serigala Abu-abu menjawabnya dengan nada mengejek. "Tuan Muda Jiu, tenang saja. Saya pasti akan melakukannya. Saya sangat ahli menjalankan tugas." Hanya Dokter Hantu yang bisa menyuruh dia, seorang Kultivator Golden Core, untuk pergi membeli masakan kaki babi.     

"Mm, aku tahu bahwa kamu adalah pria yang paling cocok melakukan tugas ini. Aku akan memberikan beberapa barang untukmu lain kali." Feng Jiu berbicara kepada Serigala Abu-abu sambil tersenyum. Setelah itu, dia segera pergi ke lantai dasar dan kembali ke penginapan.     

"Hmph! Dasar wanita pemberani!" Ling Mo Han mendengus sambil memperhatikan Feng Jiu melarikan diri. Dia tahu bahwa Feng Jiu sama sekali tidak peduli. Meskipun dia sudah memberitahu semuanya, Feng Jiu masih belum berani memberikan jawaban.     

Serigala Abu-abu berdiri dengan hormat sambil menunduk. Mereka berpura-pura tidak mendengar apa-apa.      

Ling Mo Han berdiri lalu berjalan melewati mereka berdua. Dia tiba-tiba berhenti berjalan dan melirik Serigala Abu-abu. "Serahkan barang yang dia berikan kepadamu."      

Serigala Abu-abu berani menerima barang dari wanita milik Tuan Neraka? Dia pasti sudah bosan hidup.     

Serigala Abu-abu enang karena Dokter Hantu akan memberikan barang-barang kepadanya. Tapi ketika dia mendengar perintah dari Tuannya, dia segera menjawabnya dengan patuh. "Baik, bawahan anda pasti akan menyerahkannya."     

"Hmph!" Ling Mo Han mendengus.      

Dia berjalan sambil menekuk kedua tangan di belakang punggungnya.     

Serigala Abu-abu menghembuskan nafas dan menyeka keringat dingin. Dia memandang Bayangan Satu sambil cemberut.      

"Katakan padaku, kenapa Dokter Hantu suka menyuruhku untuk melakukan tugas ini? Kenapa dia tidak menyuruh kamu?"     

Feng Jiu sudah sangat baik terhadap Serigala Abu-abu, tapi Tuannya tidak menyukai hal ini. Bayangan Satu melirik Serigala Abu-abu dan menjawab. "Bukankah kamu yang bilang bahwa kamu ahli dalam melakukan tugas? Siapa yang akan dia suruh kalau bukan kamu?" Setelah itu, dia segera mengikuti Tuannya.     

Serigala Abu-abu tersenyum. Karena dia telah mengatakannya, maka dia harus membeli kaki babi.      

Di penginapan, pemilik penginapan sedang mengeluarkan keringat dingin setelah menyaksikan Ketua Pasar Gelap sedang duduk di lantai satu selama berjam-jam.     

Apakah orang-orang di lantai dua sama sekali tidak berpikir panjang ketika mereka memprovokasi Pasar Gelap? Kalau tidak, kenapa Ketua Pasar Gelap duduk di sini selama berjam-jam?     

Pemilik penginapan hanya bisa menunduk sambil ketakutan.      

Saat itu, dia akhirnya mendengar Ketua Pasar Gelap berbicara.     

"Pemilik penginapan."     

"Ketua, Ketua Ke, apakah anda ingin memberikan perintah?" Pemilik penginapan segera berdiri. Suaranya terdengar gemetar karena ketakutan.     

Ketua Ke meliriknya dan bertanya. "Pikirkan lagi. Apakah tuan muda berjubah merah itu tidak memberitahumu kemana dia akan pergi?"     

"Dia tidak memberitahu saya."     

Pemilik penginapan itu menyeka keringat di dahinya. Dia lanjut berkata."Mereka tidak akan lari karena kuda mereka masih ada di sini. Ketika pelayan masuk ke kamar mereka untuk bersih-bersih, pelayan melihat binatang peliharaan mereka. Mereka pasti sedang keluar untuk mengurus sesuatu."     

Setelah pemilik penginapan berbicara, dia melihat sosok berbaju merah yang datang dari jauh. Dia sangat senang ketika melihatnya. Dia segera menunjuk mereka sambil berteriak. "Mereka ada di sini! Mereka ada di sini! Ketua Ke, lihatlah, tuan muda berjubah merah sudah kembali!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.