Dokter Hantu yang Mempesona

Tatapan Itu



Tatapan Itu

0Wajah Xuanyuan Mo Ze juga terpahat dengan halus seperti makhluk dari surga. Namun penampilannya yang tampan dan tegas, serta aura tirani yang melekat padanya menunjukan seolah-olah dia adalah penguasa segalanya di Surga Kesembilan.     

Pria berjubah putih yang duduk di atas pohon memiliki wajah cantik melebihi wanita-wanita paling cantik sekalipun. Tidak ada aura membunuh di tubuhnya. Sebaliknya, dia memancarkan aura keabadian yang terbebas dari duniawi. Seluruh tubuhnya memancarkan aura murni sehingga orang lain merasa tidak percaya diri.     

Mereka berdua saling menatap dengan tenang. Satu orang duduk di atas pohon, sedangkan yang satunya berdiri di bawah pohon. Tidak ada yang berbicara.     

Feng Jiu merasa aneh karena mereka hanya diam dan saling memandang. Pria berjubah putih tidak memalingkan pandangannya. Dia terus menatap Feng Jiu dengan tenang tanpa menunjukkan ekspresi apapun. Feng Jiu berdehem dengan pelan. Namun ketika dia hendak bicara, dia melihat pria berjubah putih menutup matanya dan tampak tak mau berbicara.     

Bibir Feng Jiu bergerak. Dalam waktu yang lama, dia hanya mengusap hidungnya karena merasa malu. Dia tiba-tiba mendengar teriakan penuh semangat dari belakang. Ketika dia menoleh ke belakang, dia melihat gerbang akademi terbuka. Semua orang segera masuk. Dalam sekejap, tidak ada orang yang tersisa di depan gerbang yang semula ramai. Hanya ada kereta yang menunggu kabar dan diparkir di pinggir jalan.     

Setelah Feng Jiu menyaksikannya, dia mendongak dan melihat pria cantik yang tampak seperti dewa keabadian sedang duduk di atas pohon. Feng Jiu akhirnya berbalik badan dan berjalan masuk ke akademi.     

Ketika Feng Jiu berbalik dan pergi ke akademi, pria berjubah putih membuka matanya secara perlahan. Matanya yang tenang dan dalam tertuju pada sosok berjubah merah dari balik dedaunan. Dia menyaksikan Feng Jiu dengan tenang hingga sosoknya menghilang di dalam gerbang akademi.     

Setelah Feng Jiu masuk ke dalam akademi, dia melihat bahwa tempat itu sangat luas. Kedua matanya berkedip. Wajahnya dipenuhi dengan rasa penasaran. "Tempat yang sangat luas! Apakah tempat ini adalah akademi? Orang yang tidak tahu pasti akan mengira bahwa tempat ini adalah kota!"     

Di dalam akademi, ada banyak siswa lama yang menjadi pemandu. Mereka menunjukkan jalan kepada siswa baru. Di depan setiap divisi, ada tanda yang menunjukkan nominasi dan penilaian poin. Feng Jiu bisa melihat antrian panjang di kedua sisinya.     

Feng Jiu berjalan maju untuk melihat-lihat. Kemudian, dia melihat dua antrian panjang di depan divisi energi spirit di sebelah kiri sedangkan antrian divisi energi mistik di sebelah kanan. Selain dua divisi tersebut, tidak ada divisi alkimia dan farmasi.     

"Kakak, dimana tempat pendaftaran untuk Divisi Alkimia?" Feng Jiu menghentikan seseorang yang mengenakan seragam siswa.     

"Apakah kamu ingin mendaftar ke Divisi Alkimia?" Pemuda itu memperhatikan Feng Jiu. Lalu, dia menunjuk ke sebuah tempat. "Lihat itu. Lurus saja melewati jalan ini sepanjang lima ratus meter. Titik pemeriksaan untuk Divisi Alkimia ada di sebelah kiri, sedangkan Divisi Farmasi ada di sebelah kanan."     

"Terima kasih atas arahan anda." Feng Jiu tersenyum. Dia menangkupkan kedua tangannya dengan hormat lalu mengikuti arahan dari pemuda itu.     

Pemuda itu hanya menggeleng dan melihat pemuda berjubah merah berjalan menuju Divisi Alkimia. Setelah itu, dia lanjut berjalan sambil bergumam. "Orang seperti itu juga ingin mendaftar ujian untuk Divisi Alkimia? Sungguh konyol."     

Pada saat yang sama, pada salah satu bagian di akademi.      

Tetua Guan, yaitu Wakil Kepala Akademi, berjalan mondar-mandir sambil memandang Kepala Akademi yang sedang duduk sambil minum teh. Dia akhirnya bertanya. "Menurut anda, apakah pemuda yang bernama Feng Jiu akan datang?"     

Ketika Kepala Akademi mendengarnya, dia menggeleng sambil tersenyum. "Tetua Guan, anda sudah menanyakan hal ini sepuluh kali sejak pagi tadi."     

"Saya juga khawatir. Dia adalah bibit unggul. Saya khawatir dia tidak akan datang!"     

"Anda sudah memberikan token bintang padanya. Dia bisa mendaftar di akademi tanpa harus mengikuti ujian. Saya pikir dia pasti datang." Kepala Akademi tersenyum tenang.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.