Gairah Nona

Zayn, Ikutlah denganku



Zayn, Ikutlah denganku

0Hari ini bertepatan dengan hari liburnya, Zayn pergi menuju rumah dari Mbok Inem. Ada perasaan yang menggebu yang dia ingin tanyakan berkenaan dengan Hantu Noni Belanda itu. Apakah wanita yang pernah menjadi ibu kosnya itu mengetahui sesuatu?     

Zayn masih belum memahami alasan kenapa Mbok Iyem menyuruhnya untuk datang tepat di hari malam jum'at kliwon seperti ini. Terlebih malam hari seperti ini. Memang semenjak kejadian semalam, entah kenapa dia menjadi sangat mengantuk sampai baru bangun di petang hari     

Dan pada saat itu yang ada dipikiran Zayn adalah segera pergi ke rumah Bu Inem. Seolah ada sesuatu yang kuat yang mendorongnya ke sana.     

Begitu masuk ke desa sukolilo, Zayn tertegun karena melihat suasana desa yang sangat sepi. Tidak ada terlihat orang yang lalu lalang di jalan raya padahal hari masih sekitar jam tujuh malam. Tapi Zayn tidak berpikir macam-macam. Dia lantas kembali memacu motornya ke rumah Mbok Inem.     

Seperti yang telah di ketahui kalau rumah Mbaok Inem itu letaknya cukup memisah dengan ruma penduduk disekitarnya. Ada tanah kosong yang mengelilinginya. Sehingga kesan ngeri terpancar kuat. terlebih di sebelah rumah Bu Inem adalah rumah kos yang sepertinya tidak ada orang yang ngekos disitu.     

Motornya berhenti tepat di depan rumah Mbok Inem, sejenak dia tercenung karena rumah itu gelap tapi pintu rumahnya terbuka lebar. Zayn pun beringsut menuju rumah itu dan mengetuk pintunya. Beberapa kali dia mengucapkan salam tapi tidak ada sahutan dari dalam.     

Zayn yang penasaran pun menyalakan flash ponselnya dan masuk ke dalam rumah tersebut. Bukannya tidak punya tatakrama karena masuk ke dalam rumah orang tanpa permisi, tapi karena dia khawatir kalau terjadi apa-apa dengan mbok inem. Terlebih wanita setengah baya itu tinggal sendirian di rumah ini.     

Sebenernya, Zayn merasa ada sesuatu yang ganjal dengan Mbok Inem selama yang dia tahu. Setiap jam tujuh malam, Pasti wanita itu sudah menutup rumahnya dan mematikan semua lampunya. Zayn sebenernya sangat penasaran tentang apa sebenernya alasannnya melakukan hal itu. Tapi Zayn selalu mengurungkan niatnya. Terlebih setelah pintu ditutup jam tujuh malam, dia maerasa rumah Mbok Inem itu dipenuhi oleh aura-aura negarif.     

"Mbok, Mbok," panggil Zayn dengan langkah mengendap-endap. Memang kali ini dia terhitung sangat nekad. Tapi apa mau di kata, rasa penasaranlah yang mendorongnya untuk memeriksa rumah itu. Berbagai pertanyaan muncul di benaknya.     

Brak!     

Zayn terkesiap mendengar suara pintu utama yang di banting. Hampir saja dia melompat saking kagetnya. Dahinya berkerut, kok bisa pintunya tertutup sendiri? padahal dia yakin kalau tidak hembusan angin yang kuat tadi. apa jangan-jangan.     

Perasaan takut mulai menyelimuti tubuhnya. Dengan pandangan nanar, dia melihat ke segala arah degan menggunakan cahaya ponselnya. Memeriksa apakah ada yang sedang melihatnya di kegelapan rumah itu?     

Sudah kepalang tanggung, Zayn sudah masuk ke rumah ini dan rasa penasarannya masih mencuat. Tidak mungkin dia keluar dengan tidak mengetahui sesuatu hal apapun itu berkenaan dengan Mbok Inem.     

Zayn kembali melangkah dengan mengendap-endap. Sembari membuka pintu kamar satu persatu. Mulutnya yang bergetar itu terus memanggil nama Mbok inem. Tidak ada sahutan. Tapi dia sangat yakin kalau Mbok Inem ada di dalam rumah itu.     

Sampai dia tersentak tatkala melihat sosok Mbok Inem yang berada di dapur dengan posisi yang membelakanginya. Sosok itu terlihat dingin dan kaku. Terdengar suara sendok yang beradu dengan gelas, sepertinya dia sedang menyeduh sesuatu.     

Zayn kembali menata hatinya yang berantakan oleh ketakutannya sendiri. Dia tersenyum meski agak di paksakan.     

"Mbok." Panggil Zayn sambil mendekatinya. tapi sosok itu tidak bergeming. Dia agak keheranan dengan sikap dingin Mbok Inem yang tidak seperti biasanya yang selalu antusias dengan kedatangannya tapi kali ini.     

Zayn pun menggapai pundak Mbok Inem. Sososk itu tiba-tiba menoleh sembari menunjukan seringai yang menakutkan. Zayn terjungkal di lantai dengan posisi kedua tangan yang menopang di belakang. dia beringsut mundur saat menyadarai bahwa sosok itu bukanlah Mbok Inem. Sepertinya itu adalah hantu atau memang ada hantu yang sengaja memasuki tubuh Mbok inem.     

"Jangan-jangan." Zayn beringsut mundur karena Bu Inem yang melangkah mendekatinya dengan kepala yang bergoyang-goyang mengerikan. Bagaimana tidak ngeri di dalam situasi yang gelap itu tampak Kepala Bu inem menyala. Entah mendapatkan cahaya darimana, yang jelas itu menujukan raut wajahnya yang sangat menakutkan.     

"Kenapa kamu tidak mau ikut denganku?" tuturnya yang membuat pemuda itu menyadari sesuatu. Tidak salah lagi. Sesuatu yang merasuki tubuh Bu Inem itu adalah hantu noni Belanda yang selama ini menganggunya.     

Zayn pun berdiri. ketakutan perlahan sirna dari dalam dirinya. Dia sudah sangat menanti untuk berbicara dengan mahluk ini. Yang dia pikir akan sangat menakutkan tapi justru dia merasa bahwa Hantu itu telah banyak membantunya. Termasuk insiden dirinya yang di palak oleh Para Preman.     

Zayn melangkah lebih dekat ke arah hantu tersebut. Pemuda itu memegang tangan Bu Inem seolah-oleh merasakan bahwa itu adalah tangan dari hantu tersebut.     

"Akhirnya kamu mau berbicara denganku, Nona. Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih karena sudah menolongku. Dan maafkan akan sikapku yang telah mengacuhkannmu."     

"Aku ingin kamu ikut denganku." tukasnya dengan suara datar yang menggema. Namun untuk kali ini Zayn sudah mempersiapkan jawaban yang terbaik.     

"Bukannya aku tidak mau ikut denganmu Nona. Tapi kita sama sekali tidak diperkenankan untuk bersama karena kita beda alam. Aku harap kamu bisa mengerti." Jelas Zayn. Hantu itu hanya terdiam sambil mendelik ke arah Zayn. Seharusnya manusia normal akan ketakutan dengan hal itu. Tapi hal itu sepertinya tidak berlaku baginy. Entah kenapa hanya kepada hantu ini dia tidak merasa takut sama sekali. Mungkin kebaikan yang dia tunjukan tempo hari.     

"Tapi aku akan sangat menerima kalau kamu mau menampakkan dirimu di sekitarku. Kita berteman saja." imbuh Zayn yang tidak dia sadari berakibat fatal untuk kehidupannya kedepannya.     

Hantu itu melepaskan pegangan tangan Zayn dan berterika secara histeris sambil berteriak ikut denganku secara terus menerus. Zayn yang panik pun lantas memeluknya dengan sangat erat. Tapi apalah daya kekuatannya terlalu kuat sehingga dia terpental sampai ke tembok.     

Hantu itu membawa tubuh Mbok Inem terbang ke langit-langit. Sungguh Zayn takut bukan kepalang kalau sampai wanita setengah baya itu terjatuh dan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.     

"Ikut denganku! ikut denganku!" teriak hantu itu histeris. Zayn kebingungan. Dia tidak akan mungkin untuk ikut dengan Nona itu ke alamnya, tapi kalau dia tidak mengiyakan bisa saja hantu itu menjatuhkan tubuh bu Inem hingga terjatuh ke lantai.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.