Bullying And Bloody Letters

Bersandiwara



Bersandiwara

0"Terus kedatanganmu, kemari menemui ku untuk apa?" tanya Raisa.     

"Ya tentu saja untuk mencari perlindungan, Bu. Anda, 'kan kepala sekolah di sini, tentu saja, anda harus membantu saya,"     

"Begini, Ayumi, berdasarkan pengakuan kamu, memang terlihat sangat dramatis, tapi kamu itu tidak memiliki bukti apa pun, bagaimana bisa saya melindungi kamu?"     

"Bu, ada vidio yang menyudutkan saya, yang menuduh saya menyimpan rokok dalam saku baju saya, padahal itu bukan milik saya, dan berkat vidio seseorang yang mengambil rokok itu dari saku baju saya itu, kini semua teman-teman di kelas, bahkan di sekolah ini, jadi menganggap saya anak yang tidak baik,"     

"Oh, jadi begitu ya, lalu apa videonya masih ada? Kalau ada saya ingin lihat," tanya Raisa.     

"Masih, ada kok, Bu, ini," Ayumi mengeluarkan ponsel dari dalam sakunya. Lalu menunjukkan kepada Raisa.     

Dan Raisa segera melihatnya dengan seksama.     

"Oh, jadi ini ya, tapi, dia kan hanya merogoh di sakumu, dan memang benar dari sakumu, lalu apa salahnya? Ini milik kamu sungguhan, 'kan?" tanya Raisa.     

"Memang dalam vidio ini rokok itu berasal dalam saju baju saya, tapi, sebelumnya Aldo lah yang sudah sengaja menaruhnya dan dia mengeluarkan dari saku baju saya, seolah-olah bahwa rokok itu adalah milik saya!" ujar Ayumi.     

"Benarkah?" Raisa kabali bertanya lagi, karna apa yang di ucapakan oleh Ayumi itu terlihat jelas sedang berbohong kepadanya.     

Tak ada sedikit pun rasa percaya di hati Raisa, apa lagi, setelah dia tahu kalau Ayumi itu bukanlah gadis baik-baik.     

Bahkan setelah Aldo memberitahu kepadanya, Raisa yang masih tak yakin jika Ayumi adalah seorang gadis bermasalah, dia langsung menghubungi pihak sekolah lama Ayumi yang berada di Sydney.     

Dan akhirnya Raisa mendapatkan informasi tentang Ayumi, bahwa dulunya Ayumi di keluarkan dari sekolah karna menjadi tersangka kasus penganiayaan terhadap teman satu kelasnya, bahkan rumor tentang teman-teman Ayumi yang tertangkap saat memakai narkoba itu pun juga benar adanya, namun sayangnya Ayumi terbebas dari kasus itu, entah bagaimana caranya dia bisa terbebas dari tuduhan yang harusnya juga menjeratnya itu.     

Karna saat kejadian penangkapan teman-temannya itu, Ayumi di duga juga berada di tempat itu, hanya saja di berhasil kabur sesaat sebelum polisi datang.     

Raisa memang belum sempat menceritakan ini semua kepada Aldo, tapi sekarang Raisa sudah tahu, gadis seperti apa Ayumi yang sebenarnya.     

Dan Ayumi adalah gadis gila yang rela melakukan apa pun untuk mendaatkan apa yang dia inginkan, termasuk Aldo, dia yang menyukai Aldo, bisa saja ingin menyingkirkan Raisa dari kehidupan Aldo, entah bagiamna caranya.     

Seperti dia yang menyingkirkan teman sekelasnya agar mau berhenti menjadi ketua kelas, dan Ayumi memaksanya dengan cara menyekap dan menyiksa hingga si gadis itu menyerah, dan menuruti apa yang dia inginkan.     

Oleh karna itu semua, kini Raisa menjadi was-was saat berhadapan dengan Ayumi.     

Meski usianya masih sangatlah muda, tapi Ayumi adalah gadis yang berbahaya, dia mirip seperti mendiang Jeninna, dan bahkan bisa jadi dia lebih berbahya di bandingkan Jenina.     

Dan sekarang dengan wajah polosnya Ayumi datang dan seolah-olah merasa dirinya adalah seorang korban bully, yang sangat membutuhkan perlindungan. Padahal jelas-jelas Aldo sudah bercerita bahwa Ayumi lah yang sudah menfitnah Nino duluan, tapi setelah Aldo berhasil membongkar keburukannya, Ayumi merasa tak terima dan kini meminta perlindungan kepada Raisa, dan tentunya bukan saja perlindungan, karna Raisa juga yakin kalau Ayumi memiliki rencana jahat terhadapnya.     

"Ayumi, kamu itu menunjukkan sebuah video yang malah menyudutkan dirimu sendiri, jadi tentu saja saya tidak bisa membela mu," ujar Raisa.     

"Bu Raisa, saya sudah bilang, kalau sebelum merekam vidio ini, Aldo sudah menaruh rokok itu dalam saku saya,"     

"Iya, tapi kamu tidak punya bukti, bahkan berkat vidio ini, saya malah bisa mengeluarkan kamu dari sekolah ini," ujar Raisa.     

"Bu! Anda ini sangat pilih kasih ya? Anda tidak membela saya yang jelas-jelas sudah di jebak ini dan malah membela Aldo, yang jelas-jelas sebagai penjahatnya!" protes Ayumi kepada Raisa.     

"Saya tidak membela siapa pun atau sedang pilih kasih, tapi saya hanya mengatakan apa yang sedang saya lihat," jelas Raisa.     

"Tapi, saya sudah menjelaskan kalau saya itu di fitnah! Tapi tetap saja anda tidak percaya, harusnya anda menyelidiki terlebih dahulu, biar semuanya pasti!"     

"Ayumi! Pekerjaan saya itu banyak, saya tidak mau membuang-buang waktu hanya untuk menyelidiki sesuatu yang jelas-jelas kebenarannya!" tegas Raisa.     

"Itu yang di bilang tidak pilih kasih, hah?!" cantas Ayumi.     

"Bu saya ini, di fitnah, Bu, kenapa anda tidak percaya, dan malah tetap membela Aldo yang jelas-jelas bersalah, apa jangan-jangan anda membela Aldo, karna selama ini anda menyukai Aldo ya?"     

Dan seketika Raisa menjadi terdiam sejenak memandangi Ayumi, yang secara terang-terangan menuduhnya menyukai Aldo hal ini menujukkan bahwa selama ini Ayumi memperhatikan hubungan dirinya dengan Aldo.     

Dan jelas sekali bahwa sebenarnya Ayumi itu cemburu terhadapnya.     

"Kamu itu sebenarnya menyukai, Aldo, ya?" tanya Raisa secara terang-terangan.     

"Hah?! Kenapa, Bu Raisa, malah menuduh balik saya?!"     

"Jawab saja, iya atau tidak?"     

"Jangan memutar balikkan fakta, Bu Raisa, anda sengaja menuduh saya agar anda terbebas dari tuduhan saya, bukan?!"     

"Haha! Kamu itu teihat sangat kasar ya, Ayumi?"     

Sejenak Ayumi langsung terdiam, dia tidak mau Raisa melihat sifat aslinya, karna saat ini, dia sedang berusaha untuk mendapatkan hati Raisa, agar mau percaya dengannya dan menjatuhkan Aldo, dan selanjutnnya ketika namanya kembali bersih dan hubungan Raisa dengan Aldo sudah tidak baik lagi, makan Ayumi akan kembali mengejar cintanya kepada Aldo.     

"Ayumi, kamu terlihat hanya sedang berbohong kepadaku, dan kamu juga sudah membuang banyak waktuku, jadi saya mohon, kamu keluar dari ruangan saya, atau kamu akan mendapatkan hukuman," ancam Raisa dengan nada rendah.     

"Wah, Bu Raisa sedang mengancam saya ya?"     

"Saya tidak mengancam, saya ingin kamu itu keluar dari ruangan saya, karna saya masih punya banyak pekerjaan!" tegas Raisa.     

"Jadi seperti ini ya, pembelaan seorang kepala sekolah terhadap seorang siswinya yang terkena bully?"     

"Kamu tidak terkena bully, Ayumi, justru bukannya kamu yang tukang bully?"     

"Apa, maksud, Bu Raisa, berbicara begitu terhadap saya?"     

"Saya bilang seperti ini karna saya sudah tahu siapa kamu!"     

"Apa maksunya?!"     

"Saya sudah menelpon pihak sekolah lama kamu yang ada di Sydney, jadi saya sudah tahu semuanya! Jadi tolong keluar dari ruangan saya kalau kamu masih mau berada di sekolah saya!" ancam Raisa dengan tegas.     

Dan Ayumi pun tampak syok, saat dirinya tahu bahwa Raisa sudah tahu semua tentang rahasianya.     

To be continued     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.