Kaisar Dewa Sang Pemukul Surga

Klon Monster Ilahi Part 2



Klon Monster Ilahi Part 2

0Meskipun tinju Qin Tian sangat kecil, namun itu memancarkan tekanan yang sangat menindas sehingga orang-orang yang melihat tinjunya merasa seolah-olah itu adalah sebuah gunung berapi yang sedang meletus.     

Rumble...     

Suara gemuruh Guntur yang membuat ruang itu sendiri bergetar hebat bisa terdengar di mana pun tinju Qin Tian lewat.     

Bahkan sebelum tinju Qin Tian bertemu dengan tangan besar Singa, Singa itu sudah terdorong mundur beberapa langkah ke belakang.     

Tapi Qin Tian tidak berhenti, dia terus mendorong maju tinjunya ke arah tangan Singa dengan kekuatan penuh.     

Boom     

Tinju Qin Tian akhirnya menabrak tangan Singa, menciptakan ledakan dahsyat yang membuat seluruh gunung bergetar.     

Whoosh...     

Gelombang kejut yang dihasilkan bahkan menyebabkan gerombolan binatang spiritual dalam radius lima kilometer di sekitar mereka terlempar sejauh beberapa kilometer.     

Bruak.     

Meskipun kekuatan mereka masih berada pada level yang sama, namun karena keadaan tubuhnya yang tidak stabil, Singa itu tidak dapat menahan kekuatan Qin Tian yang dahsyat sehingga tubuhnya yang besar secara langsung ditekan ke bawah setelah itu menerima tinju Qin Tian.     

Ambruk.     

Tanah gunung di bawah kaki Singa itu langsung ambruk saat itu terus didorong ke bawah oleh Qin Tian.     

"Roar." Singa itu meraung dengan penuh amarah saat itu mendapati dirinya tidak bisa menahan kekuatan Qin Tian. Matanya terbuka lebar penuh dengan ketidakpercayaan.     

Sejak Singa itu lahir, meski itu belum memiliki kecerdasan, garis darahnya yang mulia dan agung sudah memberitahunya melalui instingnya betapa hebat dan mulianya dia.     

Di alam semesta ini, ia adalah salah satu makhluk hidup yang paling dicintai oleh surga. Saat ia lahir, ia sudah diberikan dengan begitu banyak kelebihan dan kemampuan yang diperjuangkan dengan mati-matian oleh banyak orang.     

Kekalahan ini tentu saja membuat Singa kecil yang belum mengerti apa-apa merasa kebingungan.     

[=>>     

Qin Tian tidak memberikan Singa itu kesempatan untuk berdiri, dia segera melemparkan pukulan lain ke arahnya.     

Saat menerima pukulannya sebelumnya, Qin Tian bisa merasakan kekuatan pertahanan di ruang jiwa Singa itu langsung melemah secara drastis.     

Selama dia terus menyerang, dia yakin tubuh Singa itu akan segera menjadi miliknya.     

Bahkan jika Qin Tian memiliki warisan yang jauh lebih baik, dia masih tidak bisa menahan keinginan terhadap tubuh monster ilahi ini.     

Meskipun dia merasa sedikit kasihan pada Singa kecil itu yang baru lahir beberapa hari yang lalu. Tapi demi jalan kultivasinya sendiri, hal seperti itu bukan sesuatu yang akan dia anggap buruk.     

Boom.     

Kali ini Qin Tian memukul dari samping sehingga itu terlempar beberapa kilometer jauhnya sambil berteriak kesakitan.     

"Kalian, kalian bisa kembali ke sini, dan bantu menahan gerombolan binatang spiritual itu." Setelah memukul Singa itu, Qin Tian kemudian mengirim pesan pada Pasukan Pelindung Guntur yang berada di belakang formasi pertahanan.     

Setelah dia mulai menekan Monster Singa itu, beberapa binatang spiritual yang berada tidak terlalu jauh darinya tiba-tiba bergegas ke arahnya.     

Mungkin Singa itu tidak memiliki pikiran untuk mengendalikan mereka saat ia dihajar oleh Qin Tian.     

Namun, binatang spiritual yang bahkan lebih rendah daripada monster spiritual secara alami tidak akan membiarkan monster ilahi yang bagi mereka adalah makhluk yang paling mulia, dipukuli di depan mata mereka.     

Bahkan jika mereka tidak memiliki kecerdasan, insting yang berasal dari garis darah mereka akan memerintahkan mereka untuk melindungi monster ilahi bahkan jika itu harus mengorbankan nyawa mereka.     

Setelah mendengar pesan Qin Tian, Pasukan Pelindung Guntur di belakang dengan cepat membentuk kembali formasi Harimau dan bergegas ke arah medan pertempuran dengan kecepatan penuh sambil mengeluarkan raungan nyaring yang menakut-nakuti gerombolan binatang spiritual.     

Whoosh...     

Qin Tian mengabaikan gerombolan binatang spiritual yang menuju ke arahnya. Dia bergegas menuju Singa yang sekarang berada beberapa kilometer jauhnya darinya.     

Rumble.     

Saat dia terbang ke sana, baut petir yang tak terhitung jumlahnya sekali lagi melonjak dari dalam tubuhnya.     

Itu melonjak ke langit dan terkondensasi di sana sebelum itu membentuk kepala naga raksasa yang terlihat sangat menakutkan, sama seperti sebelumnya. Kali ini Qin Tian ingin memberikan serangan yang lebih kuat pada Singa.     

Diikuti oleh Kepala Naga Guntur di atasnya saat dia terbang, Qin Tian terlihat tampak seperti dewa Guntur yang terjun ke medan perang dari langit sambil membawa Guntur turun ke bumi, menakut-nakuti semua makhluk di bawah surga.     

Whoosh...     

Bahkan kecepatan terbangnya menjadi lebih cepat saat dia mengeluarkan Kepala Naga Guntur.     

Di mana pun dia lewat, ruang itu sendiri akan bergetar dan semua yang ada di atas pegunungan akan langsung dimusnahkan menjadi abu saat itu bersentuhan dengan Kepala Naga Guntur.     

"Roar." Sama seperti Qin Tian sedang menuju ke arah Singa, Singa itu yang sudah berdiri tiba-tiba meraung ke arah Qin Tian.     

Bersamaan dengan raungan itu, energi spiritual berwarna emas yang memancarkan cahaya terang tiba-tiba melonjak dari dalam tubuhnya.     

Mirip dengan baut petir Qin Tian sebelumnya, itu juga melonjak ke arah langit dan terkondensasi di sana dalam jumlah besar.     

Sebelum Qin Tian bisa menebak apa yang Singa itu lakukan, kondensasi energi spiritual berwarna emas itu sudah mengambil bentuk menjadi bola energi raksasa yang memancarkan cahaya yang sangat terang yang cukup untuk menutupi sinar matahari.     

Saat itu terbentuk, gelombang panas yang cukup untuk membuat pingsan seorang kultivator di tingkat Awakening Meridian dapat dirasakan di sana.     

Itu sebenarnya adalah sebuah matahari.     

Qin Tian merajutkan alisnya saat dia menyadari kalau itu adalah teknik bertarung yang dimiliki Singa itu.     

Dia tidak tahu teknik apa itu, namun hanya dengan melihat aura yang dipancarkan matahari itu, dia bisa tahu kalau teknik itu jauh lebih kuat daripada teknik miliknya.     

Hanya saja, karena keadaan tubuh Singa itu, teknik itu juga terlihat sedikit kacau seolah-olah Singa itu membuatnya dengan paksa.     

Namun, bahkan dengan keadaan itu, Qin Tian masih merasa kalau dia kemungkinan akan dikalahkan dalam konfrontasi antar teknik mereka nanti. Jelas penampilan asli teknik itu memiliki kekuatan yang tak terbayangkan.     

Tapi, saat Singa itu menampilkan teknik itu, klon jiwa Qin Tian yang berada di ruang jiwanya bisa merasakan kalau energi spiritualnya langsung terkuras dalam jumlah besar.     

Dia menebak, saat Singa itu melepaskan teknik itu, ada kemungkinan besar kalau pertahanan jiwanya akan langsung runtuh.     

Pada saat itu, dia mungkin dapat mengambil alih tubuh Singa.     

Qin Tian tersenyum sumringah saat dia melihat tindakan Singa itu. Jelas itu tidak menyadari apa yang sedang dilakukan Qin Tian, dan ia tidak tahu kalau tindakannya hanya akan membuat rencana Qin Tian untuk mengambil alih tubuhnya, akan segera berhasil.     

Apa yang dilakukan Qin Tian mungkin tercatat di garis darahnya, namun ia tidak memiliki cukup kecerdasan untuk memahami apa itu.     

Whoosh...     

Menyadari kalau rencananya akan segera berhasil, Qin Tian segera mempercepat kecepatan terbangnya seolah-olah dia adalah seekor kucing yang mengejar tikus.     

"Roar." Singa itu membalas dengan raungan keras sambil menyerbu ke arah Qin Tian dengan ekspresi ganas saat ia melihat Qin Tian mempercepat terbangnya.     

Dengan matahari yang bersinar terang mengikuti di belakangnya, penampilan Singa itu terlihat sangat agung seolah-olah ia adalah matahari yang sedang turun ke bumi.     

Jika saat ini adalah malam hari, matahari Singa itu pasti dapat menerangi seluruh provinsi dengan sinarnya.     

Dengan kecepatan keduanya, hanya butuh waktu satu nafas bagi mereka untuk tiba di hadapan masing-masing.     

Saat mereka hanya berjarak sekitar lima ratus meter lagi, keduanya segera melemparkan matahari dan Guntur yang terlihat sebesar gunung itu.     

Qin Tian mengangkat tangannya sambil meneriakkan kata "Kepala Naga Guntur", sementara Singa itu meraung keras sehingga raungannya bisa terdengar hingga jarak ribuan kilometer jauhnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.