Kaisar Dewa Sang Pemukul Surga

Sepadan Dengan Resikonya



Sepadan Dengan Resikonya

0Nafsu berapi-api langsung memenuhi kepala Qin Tian saat dia melihat kecantikan dengan tubuh yang elegan mencoba menekan tubuhnya yang sedang berbaring.     

Bagaimana mungkin Qin Tian membiarkan dirinya ditekan oleh seorang budak.     

Sebelum Mu Ling bisa menekannya sepenuhnya, Qin Tian langsung bangun dan menarik tangan Mu Ling ke bawah.     

"Ah..." Mu Ling merintih saat dia merasakan tarikan kasar Qin Tian.     

Sebelum dia bahkan bisa selesai merintih, dia sudah ditekan di bawah tubuh Qin Tian.     

Melihat kecantikan sombong yang selalu memandang rendah pria ditekan di bawahnya, mata Qin Tian langsung berubah merah seperti mata serigala yang melihat sepotong daging segar.     

Meskipun penampilan Qin Tian cukup untuk membunuh setiap wanita, ekspresi sangar Qin Tian saat menatapnya masih membuat Mu Ling menggigil.     

Dia berpikir seberapa menderita dia nantinya saat pria yang kehilangan rasionalitasnya ini memasuki tubuhnya.     

Ketika dia berpikir seperti itu, dia tiba-tiba merasakan sesuatu yang sangat keras sudah mulai masuk ke tubuhnya.     

Mata Mu Ling terbelalak seketika itu juga.     

Sebelum dia bahkan bisa melihat ke bawah, Qin Tian yang menatapnya dengan mata merah sudah menurunkan kepalanya sebelum mengunci bibirnya dan menyerbu mulutnya dengan lidahnya yang kasar.     

"Ua..."     

Mata Mu Ling hampir keluar dari rongganya saat dia merasa sesuatu yang memasuki tubuhnya sudah mulai menerobos jauh ke dalam miliknya.     

Mu Ling ingin berteriak namun mulutnya sudah dikunci sepenuhnya oleh Qin Tian sehingga dia tidak bisa menguarkan suara apapun saat dia merasakan sensasi kesemutan di bagian bawah tubuhnya.     

Darah mengalir melalui kaki Mu Ling, membuat mata ketiga pengikut Mu Ling yang melihat langsung bagian bawah tubuh Mu Ling terbelalak sehingga mata mereka hampir keluar dari rongganya.     

Ketika Qin Tian berhenti mengunci mulut Mu Ling, ruangan itu langsung dipenuhi dengan suara erangan Mu Ling yang tidak diketahui apakah itu erangan kesakitan atau erangan kenikmatan.     

Sayangnya, Mu Ling memang jauh dari lawan Lan Yueli.     

Hanya setelah setengah jam lebih dia menerima serangan kasar Qin Tian, dia sudah pingsan dengan mata kosong sementara lidahnya terjulur keluar. Dia tampak seperti ikan mati karena kehabisan air.     

Qin Tian yang belum bisa memuaskan dirinya hanya dengan Mu Ling, pada akhirnya, hanya bisa menerjang ketiga pengikut Mu Ling yang juga cukup cantik untuk menandingi Putri dari Kekaisaran Besar.     

....     

Setelah sekali lagi melakukan kejahatan yang tak termaafkan, Qin Tian tertidur pulas di pelukan empat wanita.     

Qin Tian tidak tahu berapa lama dia tertidur karena dia membiarkan dirinya sepenuhnya tertidur karena dia sangat kelelahan setelah melakukan itu dengan cara buas.     

Ketika Qin Tian membuka matanya kembali setelah tidurnya yang panjang, Qin Tian melihat empat wanita yang dia mainkan masih tertidur tepat di sampingnya.     

Meskipun tindakan sebelumnya adalah pemaksaan, keempat wanita itu masih memeluknya erat-erat ketika mereka tertidur.     

Yang membuat Qin Tian terkejut adalah; kultivasi Mu Ling yang sebelumnya masih di puncak lapisan pertama Transenden tiba-tiba menerobos ke lapisan kedua. Dia tampaknya mendapatkan cukup banyak manfaat setelah melakukan hal itu dengan Qin Tian.     

"Oh, kau akhirnya bangun, suamiku. Bagaimana rasanya tidur dengan empat wanita?"     

Ketika Qin Tian masih mencoba memulihkan pikirannya, dia tiba-tiba mendengar suara Lan Yueli dari samping kasur.     

Menoleh ke samping, Qin Tian melihat Lan Yueli duduk dengan santai di kursi di samping kasur sambil memegang sebuah buku.     

Dia meletakkan buku di tangannya saat dia berbicara sebelum dia berdiri dari kursi dan memandangi Qin Tian dengan senyumnya yang menawan.     

Melihat Lan Yueli, Qin Tian tidak mengucapkan sepatah kata pun. Dia hanya menatap tajam pada wanita itu.     

Tidak peduli apa niat dan tujuan Lan Yueli dalam melakukan itu. Itu semua tidak bisa mengubah fakta kalau dia benar-benar telah jatuh pada trik wanita itu.     

Berpikir tentang itu, Qin Tian tidak bisa untuk tidak mengingat Huang Wei ketika nyawanya berakhir karena dia jatuh pada trik Lan Yueli.     

Jika bukan karena cara Qin Tian memandang Lan Yueli memang sudah berbeda sejak awal, Qin Tian mungkin akan mempertimbangkan untuk menyingkirkan wanita yang licik ini.     

Tapi karena dari awal alasan Qin Tian menyukai Lan Yueli memang karena sifatnya yang seperti itu, dan Qin Tian sendiri juga tidak bisa membantah fakta kalau dia sudah benar-benar mencintainya sekarang, Qin Tian pada akhirnya hanya bisa memilih diam.     

Tentu saja, Qin Tian masih yakin dengan ketulusan Lan Yueli.     

Hanya saja, dia merasa sangat terhina karena dia benar-benar jatuh pada trik Lan Yueli tanpa dia sadari.     

Bahkan hingga sekarang Qin Tian masih tidak tahu kapan Lan Yueli membuatnya menjadi seperti itu.     

Melihat Qin Tian hanya menatapnya dengan mata tajam, Lan Yueli yang tersenyum menawan sedikit menggelengkan kepala sebelum dia berjalan mendekati Qin Tian.     

Lan Yueli menyingkirkan empat wanita yang tertidur di samping Qin Tian sebelum dia duduk di sampingnya.     

"Ayolah suamiku, kau tidak marah hanya karena itu kan." Ucap Lan Yueli sambil mengusap wajah Qin Tian yang terus menatap tajam kepadanya.     

"Oh, kau tidak membuang Yueli ini hanya karena itu kan? Seolah-olah Yueli ini benar-benar menusukmu." Dia melanjutkan saat jari-jarinya turun ke dada Qin Tian.     

Tapi Qin Tian masih tidak berbicara.     

Melihat itu, Lan Yueli tidak menyerah. Dengan senyum licik, jari-jarinya turun lebih jauh ke bawah sampai berhenti pada naga kecil Qin Tian yang kembali berdiri tegak setelah tidur panjang Qin Tian.     

"Sepertinya aku harus memberimu sedikit kompensasi. Ini mungkin sedikit memalukan tapi aku yakin kau tidak akan bisa menahannya."     

Ketika dia mengatakan itu, Lan Yueli tiba-tiba melakukan sesuatu yang membuat mata Qin Tian hampir keluar dari rongganya.     

Wanita itu tiba-tiba menurunkan kepalanya ke bawah dan mengarahkan mulutnya pada naga kecil Qin Tian yang berdiri tegak.     

Dibawah mata kaget Qin Tian, ketika mulutnya tiba di depan naga kecil Qin Tian, Lan Yueli langsung memasukkan itu ke dalam mulutnya.     

"Uhmmm..." Qin Tian tidak bisa menahan erangan saat dia merasakan lidah yang basah mulai membasahi naga kecilnya.     

"Kamu." Qin Tian yang tidak berbicara akhirnya berbicara saat dia melihat tindakan Lan Yueli.     

Meskipun Qin Tian sudah berkali-kali melakukan itu dengan Lan Yueli, mereka belum pernah melakukan hal yang seperti ini.     

Lan Yueli mengabaikan kata-kata Qin Tian. Kepalanya mulai bergerak naik turun setelah mulutnya menelan sepenuhnya naga kecil Qin Tian.     

Tidak peduli bagaimana Qin Tian mencoba mengabaikan Lan Yueli, dia tidak bisa menolak rasa yang diberikan Lan Yueli.     

Tanpa dia sadari, tangannya sudah memegang erat kepala Lan Yueli. Qin Tian tampak seperti tidak ingin Lan Yueli berhenti melakukan itu.     

Beberapa waktu kemudian.     

"Uhhhh..." Erangan Qin Tian memenuhi ruangan saat dia akhirnya merasakan bagaimana rasanya mengeluarkan cairannya di dalam mulut Lan Yueli.     

Erangan Qin Tian cukup nyaring sehingga empat wanita yang tertidur di sampingnya terbangun.     

Melihat mereka akan terbangun, Lan Yueli dengan tergesa-gesa melepaskan mulutnya dari naga kecil Qin Tian. Dia tampaknya tidak ingin tindakannya yang cukup berlebihan dilihat oleh budak-budaknya.     

"Lihat."     

Sebelum mereka benar-benar terbangun, Lan Yueli tiba-tiba membuka mulutnya pada Qin Tian.     

"....."     

Teguk...     

Dia kemudian menelan semuanya sekaligus di bawah mata tidak percaya Qin Tian.     

Ketika Mu Ling dan tiga pengikutnya terbangun, mereka tampak terkejut dengan lingkungan di sekitar mereka. Namun, segera wajah mereka berubah menjadi hijau dan ungu saat mereka mengingat apa yang terjadi pada mereka.     

Bagi wanita-wanita seperti mereka, hal seperti itu mungkin adalah hal yang paling tidak terpikirkan dalam hidup mereka. Tapi mereka akhirnya mengalaminya juga.     

Saat mereka masih terlihat bingung, suara Lan Yueli langsung menyadarkan mereka kembali.     

"Cepat gunakan pakaian kalian dan keluar dari sini." Ucap Lan Yueli dengan nada memerintah.     

....     

Setelah mereka berempat keluar, Lan Yueli kemudian melanjutkan pembicaraannya dengan Qin Tian.     

"Suami, kau tidak marah lagi kan?" Ucapnya dengan ekspresi memohon.     

"Lihat, aku bahkan melakukan hal yang paling rendah yang bisa dilakukan oleh seorang wanita. Kau seharusnya sudah memaafkan ku kan?"     

"Huh. Aku bertanya-tanya berapa jumlah wanita sepertimu di dunia ini." Qin Tian berbicara.     

Meskipun Qin Tian merasa terhina dengan tindakan Lan Yueli sebelumnya, melihat wajah memohonnya saat ini langsung membuat kemarahannya menghilang ke udara tipis.     

Orang lain mungkin akan menganggap Qin Tian bodoh. Tapi Qin Tian tidak merasa seperti itu.     

Hanya jika mereka tahu rasanya memiliki wanita seperti Lan Yueli, baru kemudian mereka akan menyadari kalau semua itu benar-benar sepadan dengan resikonya.     

"Oh, aku yakin hanya aku yang paling cocok untukmu untuk di seluruh dunia." Jawab Lan Yueli dengan ekspresi bahagia saat dia melihat wajah Qin Tian sudah kembali seperti semula.     

"Tapi kamu mungkin harus bersiap-siap menghadapi kemarahan ibuku karena kau mencoba merusak sikap yang dia ajarkan kepadaku." Kata Qin Tian.     

"Oh ibumu?"     

Kata-kata Qin Tian tidak membuat Lan Yueli terlihat takut. Sebaliknya, dia tampak bingung saat Qin Tian menyebutkan ibunya.     

Dalam keadaan biasa, Lan Yueli mungkin masih harus mempertimbangkan seorang ratu dari sebuah kerajaan ketika dia masih muda dan kultivasinya masih rendah. Tapi sekarang. Dia sudah cukup kuat untuk menjadi Kaisar, dia tentu saja tidak menyimpan rasa takut lagi bahkan pada seorang raja.     

Melihat ekspresi Lan Yueli yang tampaknya meremehkan ibunya, ekspresi Qin Tian berubah marah.     

"Humph." Qin Tian mendengus. "Jangan meremehkan ibuku. Apakah kamu berpikir dia hanya ratu biasa." Qin Tian berkata.     

"Apakah bukan?" Tanya Lan Yueli.     

"Tentu saja bukan. Bagaimana mungkin seorang ratu kecil belaka dapat melahirkan jenius berbakat seperti ku." Qin Tian menjawab.     

"Humph. Kau akan tahu nanti."     

"...."     

"Ngomong-ngomong, berapa lama aku tertidur?"     

Qin Tian kemudian bertanya karena dia merasa dia tidur lebih dari sehari.     

Namun, jawaban Lan Yueli membuat Qin Tian hampir melompat tak percaya.     

"Mungkin ini adalah hari tempat ajaib akan terbuka..."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.