Kaisar Dewa Sang Pemukul Surga

Musnah



Musnah

0Roar....     

Setelah sosok Singa raksasa itu terungkap, itu langsung membuka mulutnya dan mengeluarkan raungan yang cukup untuk melemparkan sebuah gunung ke arah Tang Xinlian.     

Kekuatan gabungan dari delapan orang jelas tidak bisa diremehkan. Meskipun belum diketahui apakah itu sudah lebih kuat daripada Tang Xinlian saat ini, gelombang kejut yang berasal dari raungan Singa itu masih membuat Tang Xinlian yang berada di atas udara didorong mundur beberapa kilometer ke belakang.     

Ketika Tang Xinlian didorong mundur, Sun Kong yang mengendalikan Singa langsung mengarahkan cakar Singa ke arah Tang Xinlian.     

Tidak hanya cakar itu yang sangat panjang, itu juga terlihat sangat tajam seolah-olah itu dapat mengoyak bahkan kubah langit yang melindungi dunia.     

Ketika cakar-cakar di tangan Singa itu jatuh ke arah Tang Xinlian, itu langsung merobek ruang yang dilewatinya seolah-olah ruang itu tidak lebih dari kertas biasa belaka. Itu tampak seperti dapat memotong Benua Spiritual menjadi dua bagian.     

Whooss...     

Serangan cakar tersebut jelas tidak dapat membuat gentar Tang Xinlian.     

Ketika Tang Xinlian baru mendarat di tanah, dia langsung melompat lagi dan menerjang ke arah cakar yang turun ke arahnya.     

"Apakah kamu berpikir hanya dengan menggabungkan formasi bisa mengatasi celah diantara kekuatan kita." Dia terlihat mencibir ketika dia melompat.     

Whooss...     

Tang Xinlian yang tiba tidak jauh dari cakar Singa kemudian menebaskan tombaknya ke atas dengan cara melengkung.     

Shua...     

Yang mengejutkan adalah: sebenarnya tidak ada kekuatan besar yang keluar dari tombak tersebut.     

Namun, ruang dalam radius ratusan kilometer yang di lewati ujung tombak Tang Xinlian tiba-tiba terkoyak sampai-sampai ruang kosong yang kacau terungkap.     

Dan ketika ruang yang terkoyak itu melewati cakar Singa, cakar Singa itu sebenarnya juga ikut terkoyak seolah-olah ada pisau tersembunyi yang memotong cakar tersebut.     

"Aooo..." Singa raksasa itu menjerit kesakitan saat cakar yang menjadi senjata andalannya dipotong habis.     

Tentu saja, apa yang membuat Singa itu menjerit kesakitan adalah karena: orang-orang yang berada di dalam formasi Singa terkena dampak kerusakan formasi.     

Beberapa yang paling lemah mungkin jatuh mati tepat pada saat itu juga karena dampak kerusakan formasi tersebut.     

Whooss...     

Meskipun sudah memotong habis cakar di salah satu tangan Singa, Tang Xinlian masih terus menerjang ke arah Singa yang hampir tersungkur karena kehilangan keseimbangan.     

Namun, Singa yang dibentuk dari delapan Transenden yang sangat kuat dan ribuan orang Transenden lainnya memang benar-benar tidak bisa diremehkan.     

Ketika Tang Xinlian tiba di depannya, itu dengan cepat menstabilkan tubuhnya.     

Singa itu jelas ditekan di benturan pertamanya dengan Tang Xinlian. Namun itu tidak berarti kalau ia sudah sepenuhnya kalah. Dibandingkan dengan empat orang sebelumnya yang langsung dimusnahkan, Singa itu setidaknya masih bisa melakukan perlawanan.     

Tentu saja, sementara Singa itu dapat menstabilkan tubuhnya, itu masih tidak memiliki waktu yang cukup untuk melepaskan serangan lagi saat Tang Xinlian sudah tiba tepat di depan wajahnya.     

"Humph. Terima ini." Teriak Tang Xinlian sambil menusukkan tombaknya ke arah kepala Singa.     

Hanya saja, kali ini dia hanya menusukkan bagian bawah tombak, bukan bagian atas. Tang Xinlian tampaknya ingin memukul Singa itu terlebih dahulu sebelum melepaskan serangan penentu yang mengakhiri pertempuran.     

Bam...     

Di mata orang-orang, tombak Tang Xinlian hanya tampak seperti sepotong rumput di sebuah gunung yang besar.     

Namun, ketika tombak yang kelihatannya kecil itu memukul kepala Singa yang sebesar gunung, hanya suara benturannya saja yang cukup untuk membuat telinga para Transenden terasa sakit. Itu terdengar seperti seolah-olah ada ribuan gunung berapi yang meletus secara bersamaan.     

Whooss...     

Jika suara benturannya saja sudah sekeras itu, belum lagi kekuatan pukulannya.     

Bahkan jika Singa itu memiliki tubuh sebesar sebuah provinsi di kerajaan kecil, itu masih terlempar jauh ke atas udara.     

Dan ketika tubuh Singa itu sudah mencapai ketinggian hingga puluhan ribu kilometer di udara, Tang Xinlian yang sudah mendarat di tanah sekali lagi melompat ke atas.     

Tapi dibandingkan dengan sebelumnya, lompatan Tang Xinlian kali ini tampak jauh lebih keras sampai-sampai itu menyebabkan tanah dalam radius seribu kilometer di mana dia berpijak ambruk hingga itu dipenuhi dengan retakan yang tak terhitung jumlahnya yang tampak seperti jaring laba-laba.     

Whooss...     

Kecepatannya kali ini berkali-kali lebih cepat sehingga kebanyakan Transenden tidak dapat mengikutinya.     

Ketika mereka melihat Tang Xinlian sekali lagi, dia sudah berada sekitar dua ratus ribu kilometer di atas udara. Dia muncul tepat di atas Singa yang masih terlempar ke atas.     

Yang mengejutkan orang-orang adalah: ketika Tang Xinlian tiba di sana, kobaran api emas yang tampak tak terbatas tiba-tiba menyembur keluar dari tubuhnya, dan secara langsung meliputi area sepuluh ribu kilometer di sekitar Tang Xinlian.     

Api emas itu tampak sangat panas karena itu menyebabkan ruang di mana api itu berkobar meleleh, sementara para Transenden yang menonton di bawah langsung dipenuhi dengan keringat.     

Melihat dari bawah, api emas yang menyembur dari Tang Xinlian itu tampak seperti matahari yang jatuh dari atas langit.     

Ketika orang-orang berpikir seperti itu, Tang Xinlian yang sekarang diselimuti api kemudian menerjang ke bawah menuju ke arah Singa raksasa yang juga menuju ke arahnya.     

"Ini adalah akhir untuk kalian..." Ucap Tang Xinlian dengan nada pelan saat matahari yang dibawanya turun dengan kecepatan yang tak terbayangkan.     

Karena Singa itu terlempar di atas udara dan tempat ini juga tidak memungkinkan seseorang untuk terbang, Singa raksasa itu bahkan tidak bisa mengatur posisi yang nyaman sebelum kobaran api yang meluap-luap menelannya secara utuh.     

Kecuali Qin Tian yang memiliki jiwa yang kuat, tidak ada seorangpun di sana yang bisa melihat menembus api emas yang tampak sepadat lahar gunung berapi.     

Tapi ketika Singa formasi menghilang di dalam api emas Tang Xinlian, teriakan sengsara yang tak terhitung jumlahnya langsung bergema dengan sangat keras di sampai-sampai itu bisa didengar oleh orang-orang yang berada jutaan kilometer jauhnya dari tempat itu.     

Belum lagi para Transenden biasa, bahkan dua teman Tang Xinlian yang sudah tahu betapa kejamnya Tang Xinlian masih tampak pucat saat mereka mendengar teriakan sengsara tersebut.     

Jika ada yang bisa tetap tenang seolah-olah orang itu tidak merasakan apa-apa saat melihat ribuan orang mati dengan cara mengerikan, itu hanyalah Lan Yueli yang berdiri di samping Qin Tian.     

Whooss...     

Saat orang-orang terus menatap kobaran api emas di atas langit, seberkas cahaya tiba-tiba meleset keluar dari kobaran api tersebut.     

Ketika orang-orang menyadari hal itu, seberkas cahaya itu sudah bergerak dengan kecepatan yang tak terbayangkan menuju ke arah luar wilayah sekte.     

"Apa itu?" Tanya Lan Yueli.     

"Itu Sun Kong. Dia tampaknya menggunakan semacam harta untuk melarikan diri." Jawab Qin Tian.     

Whooss...     

Tepat ketika Qin Tian baru selesai berbicara, seberkas cahaya lain tiba-tiba keluar dari kobaran api itu dan mengejar seberkas cahaya sebelumnya.     

Dan ketika itu terjadi, teriakan Tang Xinlian tiba-tiba bergema di tempat itu.     

"Bajingan itu telah mencuri tanaman obatnya. Aku akan mengejarnya, kalian berdua bawa mereka semua kembali." Kata Tang Xinlian.     

Dan tepat setelah kata-katanya, ratusan bola api sebesar gunung tiba-tiba meleset keluar dari kobaran api, dan terbang menuju binatang-binatang spiritual yang sekarang hanya bisa menonton di tempat itu.     

Melihat bola api itu, binatang-binatang spiritual yang sudah takut konyol dengan kekuatan Tang Xinlian dengan cepat menyebar dan mencoba melarikan diri tempat itu.     

Kerena itu hanya serangan sederhana dari Tang Xinlian, sebagian besar binatang spiritual itu masih bisa melarikan diri. Tentu saja, beberapa yang lebih lambat langsung dibakar hingga menjadi abu.     

Orang-orang yang terfokus pada kobaran api di atas langit tidak terlalu memperhatikan binatang-binatang spiritual karena saat ini mereka menunggu kobaran api itu menghilang dan melihat apa yang terjadi di dalam sana.     

Namun, ketika kobaran api benar-benar menghilang, orang-orang hanya bisa mendesis dingin karena mereka tidak bisa melihat ada yang tersisa di balik kobaran api tersebut.     

....     

Tiga hari kemudian, Qin Tian dan Lan Yueli sudah kembali ke Kota Alasta.     

Setelah Tang Xinlian mengejar Sun Kong, kelompok orang itu langsung meninggalkan sisa-sisa sekte.     

Karena para pengikut Tang Xinlian ingin mengejar Tang Xinlian, mereka langsung berpisah tepat setelah mereka keluar dari benteng kuno.     

Tanpa bahtera terbang yang membawa mereka, membutuhkan waktu tiga hari untuk Qin Tian dan Lan Yueli sebelum mereka kembali ke Kota Alasta.     

Juga, karena mereka pada dasarnya sudah mengambil tanaman obat yang menjadi tujuan misi mereka, misi mereka kali ini telah dianggap sukses sehingga mereka bisa menerima bayaran penuh yang dibayar melalui Istana Langit dan Bumi.     

"Kupikir perjalanan ini sangat menyenangkan." Ucap Qin Tian saat dia dan Lan Yueli berjalan memasuki gerbang kota yang penuh dengan orang-orang yang tak terhitung jumlahnya.     

"Yah, ku ingin tahu bagaimana reaksi wanita itu ketika dia menyadari kalau bukan Sun Kong yang mencuri tanaman obatnya." Lan Yueli berbicara. "Sekte itu pasti sangat ribut saat ini." Lan Yueli terkekeh.     

"Lalu, apa yang akan kamu lakukan dengan tanaman obat itu. Apakah kamu ingin menjualnya." Lan Yueli kemudian bertanya.     

"Kita simpan saja dulu. Jika kita menjualnya, itu mungkin masih akan berakhir di tangan Sekte Seribu Matahari."     

"Oh." Qin Tian tiba-tiba menghentikan kata-katanya saat dia melihat kerumunan orang, yang berjumlah puluhan ribu orang tidak jauh dari gerbang kota.     

Dilihat dari sikap mereka, mereka tampaknya ingin pergi berpetualang.     

Apa yang membuat Qin Tian berhenti adalah karena dia melihat Zi Feifei diantara kerumunan orang itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.