Kaisar Dewa Sang Pemukul Surga

Protes



Protes

0"Pak tua Mo, apakah kamu masih setuju mengikuti misi ini?" Tanya Qin Tian pada seorang pria tua yang tampak berusia seratus tahun.     

Pak tua Mo ini adalah seorang pria tua yang pandai berkomunikasi dengan siapapun.     

Penyebaran rumor sebelumnya juga dilakukan melalui pak tua Mo ini yang telah berbicara dengan banyak Transenden yang datang ke tempat ini.     

Keahliannya dalam menyebarkan rumor memang layak dipuji karena sampai sekarang, orang-orang dari sekte Seribu Matahari yang menyelidiki penyebaran rumor masih berputar-putar tanpa bisa menemukan siapa penyebar pertama.     

Tentu saja, agar pak tua Mo tidak menjual nama mereka, Qin Tian sudah lebih dulu memberi pak tua Mo bayaran yang sangat memuaskan.     

"Orang tua ini sudah berada di akhir masa hidupnya. Apa yang bisa dilakukan orang tua ini. Mati dengan cara memalukan juga bukan sesuatu yang tidak bisa diterima orang tua ini." Pak tua Mo menjawab Qin Tian dengan senyum ramah sambil menggelengkan kepalanya.     

"Tapi pak tua Mo, jika sekte itu meningkatkan bayaran mereka, Anda mungkin dapat membeli pil penambah umur dan hidup beberapa puluh tahun lagi. Siapa yang tahu peluang besar macam apa yang bisa Anda dapatkan di masa itu." Qin Tian menjawab dengan senyum.     

"Ini ada sedikit tambahan dari generasi muda ini yang mungkin bisa pak tua Mo gunakan untuk membeli pil nanti." Qin Tian melanjutkan sambil menyerahkan cincin penyimpanan ke pak tua Mo.     

"Kau memang pemuda yang sangat cerdas, anak muda.... Orang tua ini yakin masa depanmu tak terbatas sama seperti alam semesta."     

Meskipun penampilan Qin Tian saat ini tampak seperti berusia tiga puluhan, pak tua Mo masih memanggilnya pemuda saat dia memuji Qin Tian. Jelas tindakan Qin Tian membuat pak tua Mo bahagia.     

...     

Di hari berikutnya ketika semakin banyak Transenden yang datang, beberapa pembicaraan yang membuat sekte Seribu Matahari menjadi semakin marah tiba-tiba menyebar di penginapan itu.     

Para Transenden yang mengancam akan membatalkan misi tiba-tiba mau berkompromi dengan syarat sekte Seribu Matahari harus melipatgandakan bayaran mereka, dan bayaran itu juga harus dibayar sebelum misi dilaksanakan.     

Harus diketahui bahwa bayaran sebelumnya sudah sangat tinggi untuk Transenden lapisan ketiga. Tapi permintaan mereka kali ini? Bahkan Transenden lapisan keempat mungkin tidak meminta harga setinggi itu. Ini praktis sebuah pemerasan.     

Seandainya tanaman obat yang sekte Seribu Matahari cari tersedia di pasar, harga tanaman obat itu sendiri mungkin hanya dijual dengan harga sekitar satu persepuluh dari biaya yang mereka keluarkan untuk membayar para Transenden.     

Sayangnya, tanaman obat yang bisa menyembuhkan seseorang dari kelumpuhan kultivasi memang sangat sulit ditemukan. Bahkan sekte hebat di Dunia Alasta tidak menyimpan benda seperti itu. Dan mereka yang secara tidak sengaja mendapatkannya juga lebih suka menyimpannya sendiri daripada harus menjualnya.     

...     

Di penginapan itu, tidak ada orang dengan otoritas. Hanya ada sekelompok murid tingkat rendah yang bertugas menjaga dan melayani para Transenden yang akan bergabung dalam misi.     

Karenanya, saat semakin banyak Transenden yang meminta kenaikan bayaran, murid-murid sekte Seribu Matahari itu hanya bisa mengirim pesan ke murid-murid senior yang akan memimpin misi nanti.     

Namun, bahkan setelah tiga hari setelah mereka mengirim pesan, masih belum ada tanggapan dari murid-murid senior yang membuat para Transenden yang menunggu menjadi semakin marah.     

Beberapa Transenden yang tidak ingin bergabung dalam misi kecuali bayaran mereka dinaikkan bahkan mulai berkumpul di halaman penginapan. Mereka tampak siap untuk pergi dari tempat itu jika permintaan mereka tidak dipenuhi saat itu juga.     

Qin Tian dan Lan Yueli yang merupakan dalang utama tentu saja tidak ketinggalan. Jika misi itu gagal bahkan sebelum itu dilaksanakan, itu akan lebih bagus bagi mereka.     

Ketika berita tentang misi yang diajukan oleh sekte Seribu Matahari gagal karena mereka tidak sanggup membayar biayanya, menyebar di Benua Alasta, sekte itu pasti akan diolok-olok oleh banyak orang.     

Mereka akan kehilangan banyak wajah. Bahkan Demi-god yang merupakan pemimpin sekte itu mungkin juga akan ikut diolok-olok oleh Demigods lainnya.     

Beberapa murid sekte Seribu Matahari yang berjaga di halaman penginapan tidak bisa menahan ekspresi jelek di wajah mereka saat mereka melihat para Transenden yang ingin pergi.     

Dalam hati, mereka sebenarnya diam-diam mengutuk Sun Wang. Jika bukan karena dia memiliki kakek yang merupakan salah tetua terkuat di sekte itu, siapa yang akan peduli dengan Semi-Transenden lumpuh seperti dia.     

Sekarang, hanya karena Semi-Transenden lumpuh itu, mereka harus berurusan dengan banyak hal merepotkan.     

Perasaan mereka saat ini sebenarnya sama dengan perasaan para Transenden itu, yang tidak terima kalau tujuan dari misi mereka adalah untuk menyembuhkan seorang murid Semi-Transenden yang lumpuh.     

Mereka berpikir jika mereka memiliki anak seperti Sun Wang yang kehilangan kultivasinya karena kesombongannya sendiri, mereka pasti sudah menendangnya keluar dari rumah.     

Di dunia kultivasi yang kejam, bahkan seekor kucing penyayang akan menendang anaknya ke jalan jika mereka tidak berguna.     

Merawat orang lumpuh yang tidak bisa berkultivasi adalah penghinaan terbesar di dunia kultivasi.     

...     

"Sekte ini tidak pernah menganggap kita serius."     

"Benar. Kita harus memasuki sisa-sisa kuno yang sangat berbahaya dan mungkin mati di dalam sana. Tidak masalah jika itu hanya misi biasa, tapi misi ini hanya untuk menyelamatkan Semi-Transenden. Apa itu Semi-Transenden, di mataku, mereka hanya seekor semut kecil."     

"Ayo pergi, aku tidak ingin bergabung dengan misi ini jika bayarannya hanya segitu."     

"Kita adalah anggota Istana Langit dan Bumi. Karena sekte itu tidak menjelaskan tujuan misi dari awal, kita berhak meninggalkan misi. Aku ingin melihat apakah sekte Seribu Matahari berani menantang Istana Langit dan Bumi."     

Teriaka keluhan bergema di halaman penginapan saat semakin banyak orang yang mencoba pergi dari sana.     

Dengan lebih dari setengah dari mereka, yang berjumlah lebih dari lima ratus orang tingkat Transenden, murid-murid sekte Seribu Matahari yang menjaga tempat itu tidak akan bisa berbuat apa-apa jika mereka benar-benar ingin pergi.     

Terlebih lagi, orang-orang ini datang atas nama Istana Langit dan Bumi. Jika Istana Langit dan Bumi menerima alasan mereka membatalkan misi, bahkan sekte Seribu Matahari tidak akan bisa berbuat apa-apa.     

Bahkan pemimpin sekte mereka tidak akan berani menyinggung raksasa tingkat Galaxy seperti Istana Langit dan Bumi.     

Jika itu hanya cabang bisnis dari dunia tingkat pertama, seorang Demigods seperti pemimpin sekte hebat mungkin masih bisa menyinggung mereka. Paling buruk, mereka hanya harus pergi ke domain bintang lainnya untuk bersembunyi.     

Namun Istana Langit dan Bumi? Membuat marah mereka berarti tidak ada tempat bagi seseorang di mana pun bahkan di seluruh Galaxy yang luas.     

...     

"Kupikir cara seperti ini agak tercela. Tapi ternyata cukup menyenangkan juga. Sepertinya kau sudah terbiasa melakukan hal seperti ini." Tanya Qin Tian pada Lan Yueli.     

"Yah, Kekaisaran Langit Biru memiliki cukup banyak Pangeran. Beberapa Pangeran tua yang memiliki peluang mewarisi tahta Kekaisaran merasa terganggu dengan kehadiranku karena ayah Kekaisaran itu sangat perhatian padaku. Karenanya, mereka sering mencoba menekanku agar aku mau tunduk pada mereka. Karena kekuatanku sangat lemah sebelumnya, aku hanya bisa membalas mereka dalam gelap." Lan Yueli menjelaskan tentang kehidupannya sebelum dia meninggalkan Kekaisarannya.     

"Aku tidak menyangka kalau hidupmu menjadi begitu sulit sebelum ini." Qin Tian yang mendengar kata-katanya tidak bisa tidak merasa terharu.     

Dia tentu saja tahu kalau di kerajaan lain terutama di Kekaisaran, persaingan diantara keluarga kerajaan itu sangat sengit dan kejam. Dia awalnya tidak terlalu peduli dengan hal itu. Tapi mendengar kalau wanita yang sangat dia cintai mengalami hal seperti itu membuatnya merasa tidak nyaman. Qin Tian merasa seperti dia ingin bergegas ke Kekaisaran Langit Biru dan memukuli para Pangeran yang telah menindas wanitanya.     

Qin Tian yang merasa terharu pada Lan Yueli kemudian mencoba menarik tangan Lan Yueli untuk menghiburnya dengan pelukan ringan.     

Sayangnya, tindakan Qin Tian ditanggapi Lan Yueli dengan tepukan di tangannya.     

"Jangan sentuh aku. Tubuhku hanya bisa disentuh oleh suamiku, si Pangeran Qin." Katanya.     

"....*     

....     

"Siapa yang berani pergi. Bukankah itu hanya menaikkan bayaran. Apakah kalian berpikir sekte Seribu Matahari ku begitu miskin sehingga tidak bisa membayar kalian. Katakan berapa banyak yang kalian inginkan?"     

Tepat ketika para Transenden ingin bergegas keluar dari area penginapan, teriakan dingin seorang wanita tiba-tiba bergema dari luar area penginapan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.