Kaisar Dewa Sang Pemukul Surga

Bertemu Luo Shen Lagi Part 1



Bertemu Luo Shen Lagi Part 1

0Sebelum datang ke tempat ini, Shui Yao sudah mempersiapkan ekspresinya yang arogan untuk menjaga momentumnya dihadapan Qin Tian.     

Namun, ketika dia melihat pria dan wanita yang saling merangkul dengan penuh kasih sayang tepat di depan wajahnya, wajah arogan Shui Yao langsung menjadi pucat pasi seolah-olah dia baru saja menelan setumpuk lalat mati.     

Qin Tian dan Lan Yueli yang melihat kedatangan Shui Yao, langsung melepaskan tangan mereka saat mereka menatap wajah pucatnya.     

Hampir jatuh ke belakang, Shui Yao mendengus dingin pada keduanya.     

"Apa. Bukankah kalian ingin menunjukkan keintiman kalian? Mengapa sekarang berhenti? Humph." Dia mendengus sekali lagi dengan wajah yang sekarang terlihat memerah karena marah.     

Shui Yao tahu, sebelum seseorang yang menggunakan teleportasi muncul, akan ada jeda singkat yang disertai dengan kemunculan lingkaran formasi sebelum seseorang benar-benar muncul.     

Agar kedua orang itu tidak melepaskan pelukan mereka bahkan setelah ada tanda-tanda bahwa seseorang akan datang, niat mereka terlalu jelas bagi Shui Yao.     

Antara mengetahui bahwa mereka memiliki hubungan dan ingin memamerkan hubungan mereka tentu saja memberi perasaan yang berbeda pada Shui Yao.     

Yang pertama mungkin hanya membuatnya cemburu dalam hati, tapi yang terakhir, itu benar-benar membuatnya hampir batuk sesuap darah karena marah.     

Apalagi ketika hubungan mereka dalam keadaan pasang surut, Shui Yao merasa seperti mendengar Qin Tian mengatakan. "Lihat, bahkan jika tidak ada kamu, aku masih memiliki yang lain."     

"..." Qin Tian, Lan Yueli.     

Melihat Qin Tian yang terlihat bingung dan Lan Yueli yang tertunduk malu, Shui Yao merasa seperti dia ingin memukuli pasangan berzinah ini.     

Terutama Lan Yueli, sejak awal mereka bertemu, wanita itu selalu tampak seperti dia ingin berteman dengannya. But now.     

"Mmmmmm, apakah ada sesuatu?" Qin Tian kemudian berbicara, mencoba memecah kecanggungan. Dia juga mencoba bersikap seperti tidak ada yang terjadi dengan cara menggaruk kepalanya.     

Namun, sikap Qin Tian kali ini hanya membuat Shui Yao terlihat lebih marah. Jika bukan karena benar-benar ada sesuatu, dia pasti sudah lama berbalik pergi.     

Jika sebelum datang ke tempat ini Shui Yao masih menginginkan ada sedikit pembicaraan yang bisa memperbaiki hubungan mereka. Sekarang, satu-satunya yang diinginkan Shui Yao adalah segera pergi.     

"Bibiku ingin bertemu denganmu. Ikut aku sekarang!"     

Karena tidak ingin melihat mereka lebih lama lagi, Shui Yao langsung mengatakan tujuannya.     

"Bibimu?"     

Ketika Qin Tian dan Lan Yueli mendengar kata-kata Shui Yao, keduanya langsung tercengang karena terkejut.     

Bibi Shui Yao yang dipanggil Luo Shen! Sosok yang seperti Dewi itu, yang bisa membuat bahkan pria seperti dia merasa rendah diri, masih terngiang jelas di benak Qin Tian.     

Dan yang terpenting, Luo Shen juga seorang pewaris Godking. Dan tidak seperti Qin Tian, roh senjata Godking yang dimiliki oleh Luo Shen sudah sepenuhnya terbangun.     

Meskipun saat mereka bertemu, Qin Tian masih belum menjadi pewaris Godking, Qin Tian curiga kalau Luo Shen mungkin sudah tahu tentang dirinya melalui roh senjata miliknya.     

"Apa? Kau tidak ingin ikut!" Melihat Qin Tian yang tercengang, Shui Yao berbicara sekali lagi.     

"Mn, karena nona Luo ingin bertemu denganku, bagaimana aku berani menolaknya." Sahut Qin Tian.     

"Kalau begitu mari kita pergi." Kata Shui Yao sambil mengaktifkan formasi teleportasi.     

"Tentu saja, kau tidak bisa ikut dengan kami! Humph." Dia melanjutkan sambil melirik dingin pada Lan Yueli.     

"..." Lan Yueli.     

Lan Yueli tahu kalau kesan Shui Yao terhadapnya, sudah hancur total. Karena itu, setelah memenangkan dirinya, dia juga memilih untuk tidak memperhatikan Shui Yao lagi.     

Lebih jauh, dia bahkan tiba-tiba mengambil tindakan yang membuat Shui Yao lebih marah kepadanya.     

Ketika Qin Tian baru saja ingin berpamitan pada Lan Yueli, Lan Yueli tiba-tiba menarik tubuh Qin Tian ke hadapannya.     

"Hati-hati suamiku sayang. Aku menunggumu di rumah. Tolong jangan pergi terlalu lama. Kita harus segera menyempurnakan pil Transenden itu agar kita berdua bisa segera menerobos ke lapisan ketiga Transenden." Kata Lan Yueli sambil merapikan kerah baju Qin Tian yang sedikit berantakan.     

Sebelum melepaskan Qin Tian, dia bahkan memberi kecupan manis di masing-masing pipi Qin Tian sebelum mencium bibirnya.     

"Jadi bagaimana jika kamu memiliki latar belakang. Kultivasimu lebih rendah dariku, kekuatan tempurmu juga lebih rendah dariku. Aku yakin bakatku saat ini jauh lebih baik darimu. Jika aku mau, aku bisa mengalahkanmu hanya dengan satu pukulan.     

Aku ingin melihat apakah kamu masih bisa bersikap begitu arogan ketika aku melampaui dewa di klanmu di masa depan." Lan Yueli berkata dalam hati saat dia memutuskan tindakannya untuk membuat marah Shui Yao.     

Ketika Lan Yueli benar-benar tidak peduli pada seseorang, dia tidak keberatan menunjukkan sikap dan perasaannya yang sebenarnya kepada orang itu.     

Lan Yueli merasa kalau Shui Yao telah menghinanya, karena itu, dia juga membalas dengan cara menghina Shui Yao.     

*....* Qin Tian.     

"....." Shui Yao.     

Tubuh Shui Yao hampir jatuh saat dia melihat tindakan Lan Yueli.     

Saking terkejutnya dia, wajahnya yang sudah sangat merah langsung berubah menjadi ungu.     

Tantangan, ini jelas sebuah tantangan. Sebuah tantangan yang tak terucapkan.     

Bahkan jika suatu hari nanti Qin Tian bisa berbaikan dengan Shui Yao, kecuali dua wanita itu membuang kepribadian buruk mereka, permusuhan mereka karena kejadian hari ini ditakdirkan akan berlangsung untuk selamanya.     

...     

Whooss...     

Qin Tian yang mengikuti Shui Yao kemudian muncul di tempat lain.     

Ketika Qin Tian melihat lingkungan di mana dia muncul, dia sedikit terkejut.     

Dia muncul di sebuah taman yang sangat luas.     

Di taman tersebut, terdapat banyak sekali tanaman dan bunga-bunga indah yang memancarkan aura spiritual yang luar biasa.     

Hanya dengan sekali pandang, Qin Tian bisa langsung tahu kalau tanaman dan bunga-bunga itu adalah bahan yang sangat berharga. Jika itu diolah menjadi pil, pil itu pasti akan memberikan manfaat yang luar biasa untuk kultivasi seseorang.     

Berada di tengah-tengah taman itu, ada sebuah sungai yang mengalir dengan indah. Sama seperti tanaman dan bunga-bunga di taman, air di sungai itu juga memancarkan aura spiritual yang tak terbatas.     

Dan tidak jauh dari sungai tersebut, terdapat sebuah paviliun kayu yang tidak terlalu besar namun memiliki bentuk yang sangat indah.     

Ketika mereka muncul di tempat itu, Shui Yao yang penuh dengan aura pembunuhan langsung berjalan menuju paviliun kayu tersebut.     

Melihat Shui Yao, Qin Tian hanya bisa menghela nafas dengan senyum pahit. Dibandingkan dengan kejadian di Awan Mengambang Spiritual beberapa bulan yang lalu, Shui Yao saat ini mungkin seratus kali lebih marah.     

Hanya kata-kata penghiburan dan penjelasan belaka sudah pasti tidak cukup untuk menenangkan kemarahan Shui Yao.     

Saat ini, dia hanya bisa mengikuti di belakang Shui Yao.     

Ketika dia dan Shui Yao tiba di depan paviliun, Shui Yao tidak berjalan memasuki paviliun. Sebaliknya, dia berjalan mengitari paviliun tersebut, menuju bagian belakang paviliun yang berbatasan langsung dengan sungai.     

Di sana, ada sebuah padang rumput yang tidak terlalu besar.     

Tidak ada yang terlihat benar-benar menarik di padang rumput tersebut.     

Namun, ketika Qin Tian yang mengikuti Shui Yao tiba di sana, dia langsung terpana sehingga dia jatuh linglung saat dia melihat sosok seindah Dewi berjalan ke arah mereka.     

Luo Shen.     

Sosoknya masih sama seperti beberapa bulan yang lalu.     

Dia masih mengenakan gaun kimono berwarna hitam yang membalut sosoknya yang indah dan sempurna.     

Rambutnya juga masih disanggul dengan rapi.     

Ketika itu dikombinasikan dengan bibirnya yang berwarna abu-abu ditambah dengan kulitnya yang sedikit gelap hanya membuat sosoknya tampak lebih misterius di mata orang-orang yang melihatnya.     

Ketika Qin Tian melihat mata dingin dan ekspresi ketidakpedulian itu, bahkan Qin Tian yang sudah jauh lebih kuat dibandingkan ketika dia baru pertamakali bertemu dengannya, masih merasa rendah diri dan tak berdaya di depan sosok transenden ini.     

Bahkan ketika tidak ada sedikitpun aura spiritual yang memancar dari tubuhnya, hanya keberadaannya, yang seperti matahari itu akan membuat setiap pakar Transenden merasa seperti seekor semut kecil di depannya.     

Melihat Luo Shen, Shui Yao yang sebelumnya penuh dengan aura pembunuhan, langsung terlihat jinak saat dia berjalan ke belakangnya.     

Lebih jauh, dia bahkan sedikit menundukkan kepalanya saat dia melihat punggung Luo Shen dengan mata penuh kekaguman.     

Melihat Qin Tian yang masih linglung ketika melihat bibinya, Shui Yao tidak bisa menahan senyum mengejek.     

Jika bukan karena bibinya hanya meminta dia untuk membawa Qin Tian, Shui Yao sebenarnya juga ingin membawa Lan Yueli ke tempat ini untuk memperlihatkan seperti apa sosok bibinya. Dia ingin wanita sombong itu tahu sejauh mana perbedaan diantara mereka.     

Tiba di depan Qin Tian, Luo Shen tidak mengatakan sepatah kata pun. Dia hanya menatap Qin Tian yang mencoba menenangkan dirinya. Dia tampak menunggu Qin Tian untuk tenang terlebih dahulu sebelum memulai pembicaraan.     

Sebagai seorang murid Godking, Qin Tian tentu saja tidak ingin terlihat begitu memalukan di depan murid Godking lainnya hanya karena yang terakhir jauh lebih kuat darinya.     

Bahkan jika Luo Shen adalah seorang Dewa Abadi, Qin Tian masih harus membuat posisinya terlihat seperti dia memiliki kedudukan yang setara dengan Luo Shen.     

"Apakah ada sesuatu senior Luo?" Setelah tenang, Qin Tian kemudian memulai pembicaraan.     

Meskipun Qin Tian terlihat sopan, dia masih menunjukkan sikapnya sebagai murid Godking.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.