Kaisar Dewa Sang Pemukul Surga

Kemunculan Roh Artefak



Kemunculan Roh Artefak

0Meskipun kekuatan sekte Angin dan Hujan menjadi lebih lemah karena menghilangnya dua anggota terkuat mereka, kekuatan mereka saat ini masih tidak bisa dianggap lemah.     

Dibandingkan dengan sekte-sekte lainnya, mereka pada dasarnya hanya kekurangan satu anggota yang lebih lemah. Itu berbeda dengan sekte Seribu Matahari dan klan Mao yang benar-benar satu tingkat lebih rendah daripada sekte lainnya.     

Karena itu, ketika Yi Xin yang diikuti dua pemuda dari sekte Angin dan Hujan tiba di depan kelompok Qin Tian, kelompok Qin Tian secara alami menarik perhatian banyak orang di sana.     

Belum lagi orang-orang biasa, bahkan mereka yang berasal dari sekte hebat juga terlihat tertarik pada mereka.     

Dan ketika beberapa orang yang memiliki mata tajam melihat tingkat kultivasi kelompok Qin Tian, mereka mulai menyadari mengapa.     

Kelompok orang ini benar-benar tidak sederhana.     

Setidaknya, di permukaan, kekuatan mereka sudah setara dengan kekuatan kelompok Yi Xin.     

Ini tentu saja mengejutkan semua orang.     

"Krkkk..." Sun Yun yang melihat Qin Tian didampingi oleh dua wanita cantik mau tidak mau menggertakkan giginya karena marah.     

"Kamu sebaiknya tidak membuat masalah lagi untuk kami." Tepat ketika Sun Yun merasa seperti dia tidak bisa menahan kemarahannya, Sun Wang yang ada di sampingnya tiba-tiba menegurnya dengan tatapan tajam.     

"Kakak Wang, bocah itu telah mengambil semua keberuntungan kita. Apakah kita hanya menerima semua ini begitu saja? Tidak apa-apa untuk klan Mao karena mereka benar-benar sekelompok sampah pengecut, tapi kita...!" Dia mengeluh dengan mata merah.     

"Hmph." Sun Wang mendengus dingin ke arahnya sebelum menatap Qin Tian di kejauhan dengan mata tajam. "Kamu pikir hanya kamu yang tidak bisa menerimanya." Jawabnya dengan nada dingin.     

"Tidak ada dari mereka yang telah menyinggung sekte Seribu Matahari yang memiliki akhir yang baik. Bahkan jika mereka berasal dari sekte hebat." Ucapnya.     

"Namun sekarang bukan giliranmu untuk memikirkan masalah balas dendam."     

Ketika mengatakan itu, dia mengalihkan tatapannya ke arah tertentu di mana ada sekelompok orang dengan tubuh berotot.     

Hanya penampilan mereka yang memberi orang-orang perasaan bahwa mereka adalah orang-orang yang sangat kuat dan tangguh.     

Sekte Beladiri...     

Di dunia Alasta, Sekte Beladiri terkenal dengan teknik beladiri mereka yang luar biasa kuat dan mendominasi sehingga mereka sering memenangkan pertempuran di tingkat yang sama.     

Sementara orang-orang dari sekte Seribu Matahari menggertakkan gigi mereka karena dendam yang tak terbalas, kelompok dari sekte Lautan Bergejolak, yang terdiri dari para wanita juga menatap ke arah Qin Tian dan yang lainnya.     

Namun dibandingkan menatap Qin Tian, tatapan dari wanita-wanita itu lebih sering tertuju pada Lan Yueli saat mereka merasakan aura yang akrab dari yang terakhir.     

Meskipun jenis aura yang mirip dengan Lan Yueli cukup banyak di tempat itu karena memang ada banyak orang yang memiliki hubungan dengan sekte Lautan Bergejolak, tingkat kultivasi mereka pada akhirnya terlalu rendah untuk mendapatkan perhatian dari orang-orang sekte Lautan Bergejolak.     

Namun Lan Yueli!     

"Nona Ling, wanita itu cukup kuat. Bagaimana kalau kita mengundangnya untuk bergabung dengan tim kita? Lagipula, dia tampaknya berasal dari klan murid sekte kita."     

Salah satu wanita berpakaian biru berbicara pada wanita yang berada di tengah yang tampak seperti pemimpin mereka semua.     

Wanita itu yang memiliki nama Mu Ling memiliki wajah yang cantik, dan mata biru yang sama dengan mata Lan Yueli.     

Namun dibandingkan dengan mata biru Lan Yueli yang memberi orang-orang perasaan seperti mereka sedang memandang lautan yang tak terbatas, mata biru dari wanita bernama Mu Ling tampak agak keruh.     

Menilai dari matanya, dia bisa dikatakan sebagai jenis yang sama dengan Lu Meng.     

Ketika dia melihat Lan Yueli, matanya langsung berubah hijau karena cemburu.     

Meskipun sulit mengatakan siapa yang lebih cantik diantara mereka berdua, sikap anggun dan elegan yang ditunjukkan oleh Lan Yueli, membuat jelas siapa yang bangsawan dan siapa yang rakyat jelata diantara mereka.     

Mu Ling yang selalu percaya kalau dia adalah yang tercantik di generasinya, merasa sulit untuk percaya dengan apa yang dia lihat.     

Sebenarnya, itu bukan sesuatu yang sulit untuk dijelaskan. Lan Yueli, bagaimanapun, adalah seorang Putri dari Kekaisaran Besar yang dibesarkan dengan budaya keanggunan dan kebangsawanan.     

Meskipun generasi muda dari sekte hebat juga dibesarkan dengan pendidikan seorang bangsawan. Namun, bagaimana mungkin mereka bisa dibandingkan dengan kelompok bangsawan sejati seperti Kekaisaran dan Kerajaan yang memang berfokus pada hal itu.     

Alasan mengapa para Putri Kekaisaran seperti Lan Yueli selalu terlihat pucat dibandingkan orang-orang dari sekte hebat. Itu tentu saja karena perbedaan kekuatan mereka. Bagaimanapun, di depan pancaran aura spiritual yang tak tertandingi, tidak peduli bagaimana seseorang dibesarkan, dan seberapa berbudayanya mereka, mereka masih akan tampak seperti seekor bebek diantara angsa.     

Suara wanita di sebelahnya membangunkan Mu Ling dari kecemburuannya.     

Dia tertegun untuk sesaat sebelum dia menjawab. "Baik, kamu undang dia!"     

Ketika dia berbicara, bibirnya menunjukkan senyum berbahaya sementara matanya menjadi dingin. Nada suaranya juga terdengar sinis.     

Jadi bagaimana jika kamu lebih cantik. Kamu pada akhirnya hanya akan menjadi pengikutku. Pikir Mu Ling dalam hati.     

Menjadi teman Mu Ling untuk waktu yang lama, wanita yang berbicara tentu saja mengerti kepribadian pemimpinnya ini. Tapi karena dia bisa dikatakan memiliki sifat yang sebelas dua belas dengan yang terakhir, tidak ada ketidaknyamanan diantara mereka.     

"Baik." Jawabnya, sebelum dia mengambil langkah menuju kelompok Qin Tian berada.     

Desir...     

Namun, tepat ketika dia baru saja mengambil satu langkah maju, dia tiba-tiba berhenti ketika sebuah perubahan tiba-tiba terjadi di area kompetisi.     

"Ini..."     

Tidak hanya dia, tapi semua orang yang ada di sana juga berhenti melakukan sesuatu, sementara mata mereka diarahkan ke area kompetisi.     

Ketika itu terjadi, Yi Xin baru saja akan memperkenalkan kedua pria yang mengikutinya pada Qin Tian.     

"Roh tua itu akhirnya menunjukkan dirinya..." Qin Tian berbicara dengan nada pelan saat dia merasakan pancaran aura dari area kompetisi.     

Jika sebelumnya pancaran aura tersebut masih sangat samar, kali ini menjadi sangat jelas sehingga Qin Tian bisa yakin kalau orang dibalik aura itu adalah roh dari artefak perpustakaan.     

Whooss...     

Tidak butuh waktu lama sebelum sesosok raksasa transparan yang hanya memiliki setengah tubuh muncul di depan mata semua orang.     

Tidak ada perubahan pada penampilan pada roh tua tersebut, namun dibandingkan dengan ketika dia berada di perpustakaan, kali ini dia terlihat lebih bermartabat dan mendominasi dengan tubuhnya yang tak terbayangkan besarnya.     

Dibandingkan dengan roh tua tersebut, semua orang yang ada di sana bagaikan gerombolan semut yang bisa dilenyapkan sepenuhnya hanya dengan satu sapuan telapak tangannya yang besar yang terlihat seperti itu dapat menutupi matahari.     

Mengingat ukurannya yang besar, bahkan jika orang-orang berada di lembah di mana Qin Tian sebelumnya bertempur, mereka pasti masih dapat melihat sosok raksasa ini.     

Melihat sosok raksasa tersebut membuat setiap orang di sana mau tidak mau menjadi pucat pasi, tidak peduli seberapa berbakatnya mereka.     

Dikatakan bahwa Demigods jarang menunjukkan diri sejati mereka di depan orang-orang di bawah tingkat Demigods. Ketika mereka muncul, mereka biasanya hanya menunjukkan bayangan mereka.     

Namun meskipun itu hanya bayangan, ukurannya terlalu besar sehingga bahkan seorang puncak Transenden akan merasa kecil di depannya.     

Meskipun roh tua itu sebenarnya masih jauh dari ukuran sebenarnya bayangan seorang Demigods, bagi orang-orang muda ini yang bahkan belum pernah melihat bayangan Demigods, telah menanggap yang satu ini sebagai satu.     

"Ehmehm..." Roh artefak tersebut berdehem untuk sesaat sebelum dia menundukkan kepalanya yang besar untuk melihat makhluk-makhluk kecil di bawah dengan mata yang meremehkan.     

Di bawah matanya yang tampak seperti dua buah matahari, belum lagi berbicara, bahkan tidak ada yang berani bernafas terlalu keras.     

"Kalian sekelompok bajingan kecil, terutama yang lebih kuat, pasti berpikir kalau kalian bisa mendapatkan warisan di tempat ini." Dia berbicara dengan suara dominan yang bisa didengar bahkan oleh mereka yang berada jauh di luar kota.     

"Namun orang tua ini akan memberitahu kalian terlebih dahulu. Sebelum kalian semua, setidaknya sudah ada hampir seribu pengunjung yang datang ke tempat ini. Mereka semua berasal dari berbagai dunia berbeda. (Dunia Bawah.)     

Diantara setiap kelompok pengunjung, hanya ada sekitar dua atau tiga orang yang bisa mendapatkan warisan Demigods di sini. Jadi, sebaiknya kalian tidak melebih-lebihkan diri kalian sendiri."     

Ketika kata-katanya bergema di telinga semua orang, mata semua orang di sana mau tidak mau menjadi redup. Tingkat kemungkinan yang begitu kecil membuat orang-orang merasa pupus harapan.     

Tapi sama seperti mereka sedang pupus harapan, raksasa tua itu tiba-tiba menambahkan kata-kata lain. "Tentu saja, warisan Demigods di tempat ini bukanlah sesuatu yang bisa dibandingkan dengan Demigods dari dunia kalian yang kecil.     

Yang ingin orang tua ini sampaikan adalah; jika kalian benar-benar berhasil mendapatkan warisan Demigods dari dunia ini, kalian tidak sekedar hanya memiliki harapan menjadi Demigods."     

Dia berhenti sejenak sambil memutar matanya untuk menatap semua orang. "Intinya, selama kalian mendapatkan warisan Demigods dari dunia ini, selama kalian tidak mati, orang tua ini dapat memastikan kalau kalian akan mencapai tingkat itu juga."     

Ketika kata-katanya didengar oleh semua orang, mata semua orang yang sebelumnya menjadi redup langsung menjadi hijau karena keserakahan.     

Meskipun sebagian besar dari mereka tahu kalau mereka tidak memiliki harapan untuk mendapatkan kue sebesar itu. Namun, siapa yang tidak mendambakan sepotong kue ketika itu diletakkan tepat di depan mata mereka?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.