Kaisar Dewa Sang Pemukul Surga

Apa!



Apa!

0Para pengikut Yi Xi berteriak-teriak di luar mansion untuk meminta Qin Tian keluar. Tapi tidak peduli seberapa keras mereka berteriak, tidak ada yang menanggapi mereka seolah-olah benar-benar tidak ada orang di dalam mansion.     

Karena merasa bodoh berteriak-teriak tanpa ada tanggapan, mereka akhirnya pergi setelah satu jam lebih.     

Tindakan yang mereka lakukan sebenarnya ditonton oleh beberapa orang yang ingin melihat Qin Tian, namun karena Qin Tian tidak muncul, orang-orang itu hanya bisa pergi dengan kecewa.     

Tentu saja, saat mereka pergi, mereka juga menyebarkan berita tidak munculnya Qin Tian.     

Dan saat berita itu penyebar, orang-orang yang tidak menyukai Qin Tian seperti pengikut Yi Shi, Lu Yang, dan yang lainnya mulai menyebarkan rumor yang mengatakan kalau Qin Tian sudah kabur dari sekte karena takut.     

Meskipun sebagian besar orang tidak mempercayai itu, mereka masih menganggap kalau Qin Tian memang takut menunjukkan diri setelah namanya dicantumkan dalam tim Yi Xi.     

....     

Qin Tian tidak peduli dengan pikiran orang-orang terhadapnya karena saat ini dia perlu menenangkan wanita yang sudah dua hari merajuk.     

"Hei, apa yang membuatmu begitu merajuk." Ucap Qin Tian pada Lan Yueli yang tidak mau menatapnya.     

Tidak peduli apa yang terjadi, Lan Yueli selalu menunjukkan ekspresi santai dan senyum elegan di wajahnya. Melihatnya merajuk membuat Qin Tian tidak tahu apakah dia harus tertawa atau menangis.     

"Humph." Lan Yueli tidak berbicara, tapi dia mendengus sebagai tanggapan.     

"Hey, ayolah." Qin Tian tersenyum masam.     

Sambil mengatakan itu, Qin Tian juga mengarahkan tangannya ke pinggang Lan Yueli untuk memeluknya dari belakang.     

Lan Yueli mencoba melepaskan pelukan Qin Tian, tapi Qin Tian terus memeluknya dengan kuat.     

"Mengapa kau tidak mendatangi wanita itu saja. Murid senior yang dewasa. Bukankah dia jauh lebih menarik." Lan Yueli akhirnya berbicara.     

"Oyy, itu hanya bercanda. Yueli-ku jauh lebih menarik. Aku hanya ingin bersama Yueli." Qin Tian mencoba menghiburnya.     

"Bagaimana kata-kata pria yang tidak setia sepertimu bisa dipercaya." Jawab Lan Yueli dengan nada tidak percaya.     

"Yah, kau harus percaya itu."     

Ketika Qin Tian mengatakan itu, Qin Tian membalik tubuh Lan Yueli yang membelakanginya ke hadapannya.     

Melihat wajah Lan Yueli yang masih terlihat cemberut, Qin Tian menggelengkan kepalanya dengan senyum kecut.     

"Kupikir kau sangat imut." Ucap Qin Tian sambil menyentuh dagu Lan Yueli.     

Qin Tian tidak memberi Lan Yueli kesempatan bereaksi sebelum dia mengunci mulutnya yang terlihat sangat lucu.     

Sambil melakukan itu, Qin Tian juga melakukan lompatan ke atas tempat tidur yang berada tidak jauh dari mereka.     

Qin Tian langsung merebahkan tubuh Lan Yueli di atas kasur sebelum menekan tubuhnya dari atas.     

"Yueli, percayalah kalau kau adalah wanita yang paling kucintai." Ucap Qin Tian.     

Meskipun Lan Yueli masih mencoba melawan Qin Tian, setelah digoda dan tubuhnya disentuh terus menerus oleh Qin Tian, dia akhirnya masih berhenti melakukan perlawanan, dan dia juga mulai membiarkan Qin Tian melakukan apapun yang dia mau pada tubuhnya.     

Erangan cinta pada akhirnya masih bergema dari tempat itu.     

Dan itu bahkan telah berlangsung hingga beberapa jam lamanya.     

Meskipun Lan Yueli tidak melakukan perlawanan yang berarti, setelah klimaks berkali-kali, dia masih terbaring lemas di pelukan Qin Tian dengan ekspresi mabuk.     

"Apakah kau masih marah?" Tanya Qin Tian sambil mengusap rambutnya yang berantakan.     

"Selama kamu tidak menyingkirkan ku pergi dari sisimu, aku tidak akan marah padamu." Jawab Lan Yueli dengan nada lembut. Ekspresinya tampak memohon saat dia menatap Qin Tian.     

"Oke, kau akan selalu ada di sisiku." Jawab Qin Tian sambil mencium dahinya. "Sekarang bisakah kau kembali menjadi Lan Yueli yang biasanya."     

"Mn." Lan Yueli mengangguk sebelum senyum menawan dan elegan muncul kembali di wajahnya.     

"Ini sangat indah."     

Qin Tian tersenyum puas saat dia melihat itu. Dan sekali lagi, bibir Qin Tian mencium bibir Lan Yueli.     

....     

Satu hari berlalu dengan tenang.     

Pada hari ini, sekte itu dipenuhi hirup pikuk saat orang-orang dengan penuh semangat menantikan kompetisi yang akan dimulai tidak lama lagi.     

Tidak hanya murid-murid sekte Angin dan Hujan, bahkan orang-orang yang bukan murid sekte diijinkan memasuki lingkungan sekte untuk menonton jalannya kompetisi. Jumlah mereka bahkan berkali-kali lebih banyak dari jumlah murid sekte.     

Pertempuran antara Transenden tingkat tinggi sangat sulit dilihat. Tapi pertempuran antara Transenden lapisan keenam bisa dikatakan sebagai pertempuran puncak di seluruh Dunia Alasta.     

Ini karena Transenden lapisan keenam bisa dikatakan sebagai puncak kultivasi di kebanyakan tempat.     

Di luar Benua Alasta, mereka adalah ahli puncak mutlak, sementara di Benua Alasta sendiri mereka bisa dikatakan sebagai tiran dengan wilayahnya sendiri.     

Ketika sinar matahari sudah menyinari hampir seluruh bagian timur Gunung Alasta yang besar, suara lonceng tiba-tiba bergema di seluruh gunung.     

Orang-orang yang mendengar suara itu dengan cepat bergegas menuju ke lokasi kompetisi akan diadakan.     

...     

Kompetisi itu tidak diadakan di wilayah gunung, namun di kaki gunung yang memiliki dataran yang luas.     

Sekte Angin dan Hujan belum memiliki area pertempuran yang dikhususkan untuk kompetisi besar seperti hari ini. Karenanya, beberapa tetua sekte akhirnya bergerak secara pribadi untuk membangun area kompetisi yang sangat dan sangat besar sehingga cukup untuk menampung hingga puluhan juta penonton.     

Tentu saja, area kompetisinya juga cukup luas untuk Transenden lapisan keenam bergerak dengan bebas.     

.....     

Ketika lonceng berbunyi, Qin Tian dan Lan Yueli pergi menuju kamp Yi Xi.     

Di kamp Yi Xi, saat ini semua pengikut Yi Xi sudah berkumpul di halaman paviliun yang berada di tengah-tengah kawah.     

Yi Xi terlihat santai, namun para pengikut yang berdiri di belakangnya tampak tidak bahagia saat ini karena alasan mereka berdiri di sana sebenarnya untuk menunggu Qin Tian datang.     

"Bocah itu benar-benar tahu bagaimana bertindak. Dia bahkan sengaja datang terlambat. Apakah dia pikir dia bahkan memenuhi syarat untuk mengikuti kompetisi ini."     

"Dia seharusnya hanya ikut kompetisi untuk para Transenden lapisan keempat, dan dia mungkin dapat menang dengan mudah. Mengapa dia harus mengganggu sister Xi."     

Beberapa pria menggerutu. Mereka tampak sangat tidak senang.     

Whooss...     

Tepat ketika mereka baru saja selesai berbicara, dua sosok muda tiba-tiba muncul di atas kawah itu.     

Qin Tian dan Lan Yueli berjalan santai menuju ke arah Yi Xi setelah mereka muncul.     

Ketika para pengikut Yi Xi melihat keduanya, ekspresinya mereka bahkan terlihat lebih buruk. Mereka tidak senang karena Qin Tian datang terlambat, tapi mereka bahkan lebih tidak senang melihat Qin Tian benar-benar datang.     

"Maaf karena terlambat." Ucap Qin Tian dengan nada sopan saat dia tiba di depan Yi Xi.     

Qin Tian tidak mempedulikan tatapan meremehkan di sekitarnya.     

"Apakah kita akan berangkat sekarang?" Tanya Qin Tian pada Yi Xi.     

"Kamu tampak benar-benar tidak sabar. Apakah kamu benar-benar ingin menjadi pacarku?" Yi Xi menjawab dengan senyum main-main saat dia menatap Qin Tian.     

"...." Lan Yueli.     

O___O Apa...!     

Para pengikut Yi Xi langsung tercengang saat mereka mendengar kata-kata Yi Xi.     

Apa yang baru saja mereka dengar?     

Apakah seseorang baru saja mengatakan langit akan runtuh?     

Qin Tian juga tidak menyangka kalau Yi Xi akan menyebutkan perjanjian rahasia mereka ketika dia berada di tengah-tengah para pengikutnya.     

"Sister Xi, apakah tadi kamu mengatakan sesuatu yang salah?" Salah satu pria yang tampak sangat tampan akhirnya berbicara dengan mulut gemetar.     

Meskipun pria itu tidak setampan Qin Tian, dia masih cukup tampan untuk mempesona bahkan Ratu yang memimpin Kekaisaran Besar.     

Kenyataannya, tidak ada kekurangan Ratu yang memimpin Kekaisaran Besar yang jatuh cinta kepadanya. Tapi sejak Yi Xi mencapai Transenden lapisan keenam dan menunjukkan kekuatannya yang luar biasa, hatinya hanya tertuju pada Yi Xi sejak saat itu.     

Dia tahu kemungkinan dia bisa menaklukkan Yi Xi mungkin sangat sangat kecil sehingga hampir mustahil.     

Tapi dia tidak keberatan. Baginya, selama dia bisa menjadi kesatria yang selalu menemani di sisi Yi Xi, maka semuanya sudah cukup.     

Pria-pria lainnya juga memiliki pikiran yang sama dengannya.     

Namun, kata-kata Yi Xi barusan membuat mereka semua merasa seolah-olah ada sesuatu yang merobek jantung mereka dari dalam. Itu tidak terlihat tapi terasa sangat menyakitkan sehingga mereka hampir pingsan.     

Menanggapi pertanyaannya, Yi Xi hanya menjawab dengan nada santai.     

"Yah, adik junior Qin memintaku untuk menjadi pacarnya jika kami memenangkan kompetisi ini. Kupikir bukan hal yang buruk untuk menjadi pacar dari pemuda jenius dan tampan seperti adik junior Qin." Ucap Yi Xi sambil melirik sebentar pada pria yang bertanya.     

O____O     

Seketika itu juga, belum lagi para pria, bahkan para pengikut wanita terhuyung-huyung karena terkejut.     

....     

Tidak lama kemudian, kelompok Yi Xi mulai berangkat menuju area kompetisi di kaki gunung.     

Suasana kelompok itu saat ini tampak cukup suram.     

Meskipun para pria bisa tenang karena kata-kata Yi Xi hanya berlaku jika mereka memenangkan kompetisi, fakta bahwa Yi Xi tidak keberatan menjadi pacar Qin Tian membuat suasana hati mereka menjadi sangat buruk.     

Mereka cukup yakin kalau Yi Xi tidak akan bisa menenangkan kompetisi ini. Namun, bahkan jika Yi Xi benar-benar kalah, karena Yi Xi sendiri tampaknya juga tertarik pada Qin Tian, bukankah mereka masih bisa membangun hubungan dengan cara lain.     

Ini membuat mereka hampir batuk darah.     

Saat ini, tatapan para pria dipenuhi dengan permusuhan saat mereka menatap Qin Tian.     

Jika menatap bisa membunuh, Qin Tian pasti sudah mati ribuan kali.     

Qin Tian bahkan bisa merasakan niat membunuh diantara tatapan-tatapan itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.