Kaisar Dewa Sang Pemukul Surga

Sebelum Kembali ke Sekte



Sebelum Kembali ke Sekte

0"Huh, ini akhirnya menjadi tenang." Qin Tian berbicara setelah dia keluar dari artefak Lan Yueli.     

Qin Tian saat ini berada di sebuah gedung tinggi di kota itu.     

Dia berdiri di depan jendela yang menghadap bagian timur kota.     

Meskipun para tetua sekte hebat sudah pergi, pantai itu saat ini dipenuhi dengan orang-orang yang baru keluar dari tempat ajaib.     

"Sudah hampir satu bulan sejak kita pergi. Tapi masih ada sekitar satu bulan lagi sebelum gua gunung di buka.     

Tentu saja, bahkan jika kembali sekarang, kekuatan kita sudah cukup untuk menahan gangguan selama tidak ada tetua yang ikut mengganggu." Lan Yueli yang berdiri di samping Qin Tian berbicara.     

"Apakah kita akan kembali sekarang, suamiku?" Tanya Lan Yueli.     

"Ouh, mereka mungkin tidak bisa berbuat apa-apa pada kita, tapi tetap saja, itu masih agak merepotkan. Lebih baik jika tinggal di kota ini untuk sementara waktu." Jawab Qin Tian sebelum dia berbalik untuk menghadap Lan Yueli.     

Qin Tian menarik Lan Yueli sebelum menyandarkannya di jendela kaca di depan mereka.     

"Selain itu, aku masih ingin menghabiskan lebih banyak waktu berduaan denganmu." Qin Tian tersenyum saat menatap wajah Lan Yueli.     

"Kupikir kamu menjadi semakin dan semakin cantik setiap kali aku melihat wajahmu." Qin Tian memuji sementara jari-jarinya mengusap wajah Lan Yueli yang tampak diukir dengan sempurna.     

"Apa kau ingin bersenang-senang, suamiku?" Lan Yueli menanggapi Qin Tian sambil menarik pinggang Qin Tian sehingga tubuh Qin Tian menempel lebih rapat dengan tubuhnya.     

Qin Tian tidak menjawab Lan Yueli, tapi bibirnya langsung mengunci bibir Lan Yueli. Dan Lan Yueli juga menanggapi Qin Tian dengan cara membuka mulutnya sendiri sehingga lidah Qin Tian bisa masuk dengan mudah ke dalam mulutnya.     

Tapi, ketika tangan Qin Tian mulai masuk ke dalam gaun yang dikenakan Lan Yueli, Lan Yueli tiba-tiba menghentikan gerakannya sambil melepaskan mulut mereka.     

"Ada apa?" Tanya Qin Tian.     

Qin Tian melihat ekspresi Lan Yueli tampak terlihat sedang khawatir.     

"Jika kamu terus-menerus merasakan tubuhku, bagaimana jika kamu tiba-tiba menjadi bosan dan tidak menginginkan ku lagi." Lan Yueli menjawab dengan mulut cemberut.     

"Kamu mungkin akan mencari wanita lain untuk menggantikan ku."     

Ekspresi Lan Yueli terlihat menjadi sangat menyedihkan saat ia mengatakan itu.     

"Bagaimana itu mungkin. Bahkan jika ada wanita lain, mereka pasti tidak akan bisa menggantikan posisimu. Kau adalah wanita terpenting dalam hidupku." Qin Tian dengan cepat menjawab untuk menghiburnya.     

Qin Tian tidak tahu apakah ekspresi Lan Yueli itu hanya dibuat-buat atau tidak, tapi dia tampaknya benar-benar khawatir dengan apa yang dia katakan.     

Agak mengejutkan Qin Tian! Lan Yueli sebenarnya langsung tersenyum menawan tepat setelah dia mendengar kata-katanya.     

"Aku senang kau mengatakan itu." Dia berbicara sambil menyentuh wajah Qin Tian.     

"Tapi itu tidak bisa mengubah fakta kalau pria bisa bosan kapan saja dengan wanita jika terlalu sering menggunakannya. Yah, itu mungkin tidak berlaku untuk pria yang dari awal memutuskan hanya memiliki satu wanita. Sayangnya kamu bukan, suamiku."     

Bibir Lan Yueli melengkung saat ia mengatakan itu.     

"Karena itu, aku perlu sedikit membatasimu agar kamu tidak akan pernah bosan dengan ku. Tenang saja, kau masih boleh mencium dan memelukku setiap hari." Lan Yueli menambahkan, yang membuat wajah Qin Tian menjadi masam.     

Bukankah itu hanya akan menyiksanya jika dia boleh memeluk dan mencium tapi tidak boleh lebih dari itu.     

Melihat wajah Qin Tian, Lan Yueli sekali lagi berbicara. "Ayolah sayangku, aku pasti bukan wanita jahat yang hanya meninggalkanmu dengan rasa tidak nyaman."     

Ketika mengatakan itu, Lan Yueli berbalik ke jendela untuk menatap ke arah pantai kota.     

"Lihatlah dia, apakah kau menginginkannya, suamiku?"     

Lan Yueli mengarahkan jarinya pada wanita cantik yang dikelilingi banyak orang di pantai itu. Wanita itu tentu saja Mu Ling.     

Saat ini dia terlihat sedang mengobrol dengan murid-murid sekte hebat lainnya.     

Kultivasinya yang mulai meninggalkan generasinya membuatnya tampak dihormati oleh orang-orang.     

Qin Tian bahkan melihat Jian Yu yang biasanya sangat penyendiri, juga ikut berbicara dengan Mu Ling.     

Mu Ling mungkin wanita yang sangat bangga, tapi sebelum dia bertemu Qin Tian, dia mungkin juga mengagumi Jian Yu yang memiliki bakat luar biasa.     

Ketika Qin Tian terus menatap Mu Ling dari kejauhan, dia melihat alis Mu Ling sedikit dirajut.     

Mu Ling tampak linglung sejenak sebelum tatapannya beralih ke arah kota.     

"Dia akan segera datang." Ucap Lan Yueli saat melihat tatapan Mu Ling tertuju ke arah gedung di mana mereka berada.     

"Kamu." Qin Tian tidak tahu apakah harus tertawa atau menangis melihat apa yang dilakukan oleh Lan Yueli.     

"Yah, yang sebelumnya kamu berada dalam kondisi di luar kendali, jadi kamu tidak bisa merasakan sensasi nyata menghina wanita luar biasa seperti Mu Ling.     

Jika melihat dari sudut pandang Pangeran dari kerajaan kecil, Mu Ling itu sebenarnya tidak berbeda wanita seperti Luo Shen. Mereka sama-sama tidak bisa disentuh oleh orang-orang kecil."     

Setelah mengatakan itu, Lan Yueli mendorong Qin Tian ke samping untuk membuka jalan sebelum dia bergegas pergi menuju pintu.     

"Dia akan segera datang. Jika Mu Ling tidak cukup, masih ada tiga yang bisa kau gunakan."     

"....."     

Qin Tian hanya bisa tertegun sampai pintu kamar itu sekali lagi dibuka.     

Tentu saja, yang masuk kali ini bukan Lan Yueli yang sudah keluar, tapi Mu Ling yang ekspresinya saat ini tampak sangat tidak menentu.     

Dia mungkin masih menganggap hal ini sebagai bencana yang menimpanya. Tapi yah, jantungnya yang terus berdetak tak menentu membuatnya tidak bisa menolak kenyataan kalau dia juga mengantisipasi bencana yang menimpanya itu.     

Terlebih saat Mu Ling melihat sosok tampan, yang berdiri di dekat jendela, jantungnya menjadi semakin berdetak kencang sementara dia merasa tubuhnya agak sedikit memanas.     

"Yah, semua sudah terlanjur menjadi seperti ini. Biarkan saja alam mengambil jalannya sendiri." Qin Tian menggelengkan kepalanya saat dia melihat Mu Ling.     

Meskipun masih ada cukup banyak keraguan di hati Qin Tian, dia akhirnya masih memilih melangkah menuju Mu Ling.     

"Seandainya Lan Yueli tidak bertemu dengan ku, dia saat ini seharusnya hanya akan menjadi antek yang akan selalu mengikuti di belakangmu." Qin Tian berbicara saat dia lebih dekat dengan Mu Ling yang tidak tahu harus berbuat apa.     

Namun, kata-kata Qin Tian membuat Mu Ling menundukkan kepalanya. Dia juga terlihat menggertakkan giginya. Dia tampaknya sedang mengutuk keberuntungan Lan Yueli dalam hatinya.     

Mu Ling hanya berhenti ketika dia merasakan sebuah tangan menyentuh dagunya, yang kemudian mengangkatnya ke atas sehingga kepalanya yang tertunduk ikut terangkat.     

"Emm, kamu sebenarnya tidak kalah cantik dari Lan Yueli. Meskipun kamu tidak seelegan dia, aura tinggimu jauh lebih besar darinya." Kata Qin Tian.     

"Yah, aku tidak akan berbasa-basi, karena bahkan Lan Yueli berani membuatmu melayani ku, aku akan tampak seperti pengecut jika menolak pemberiannya."     

Setelah mengatakan itu, Qin Tian langsung mengerahkan tangannya ke pinggang Mu Ling sebelum membawanya menuju kasur di kamar itu.     

"Eeea..."     

Qin Tian menjatuhkan Mu Ling di kasur sebelum dia naik ke atas tubuhnya.     

"Kamu tampaknya masih ragu. Tapi aku janji kamu akan menikmatinya setelah beberapa saat."     

Qin Tian berhenti berbicara sementara mulutnya turun ke arah Mu Ling.     

Mulut Qin Tian pertama kali mendarat di leher Mu Ling sebelum secara berlahan naik ke atas menuju wajahnya.     

Tidak peduli bagaimana Mu Ling mencoba menahannya, belaian lembut dan basah yang berasal dari mulut Qin Tian masih membuat Mu Ling mengerang beberapa kali.     

Saat Qin Tian mulai mengunci mulut Mu Ling dan memasukkan lidahnya ke dalam mulutnya, Qin Tian merasakan kalau lidah Mu Ling mulai melakukan sedikit perlawan meskipun masih tampak malu-malu.     

Saat itu terus berlanjut dan tangan Qin Tian mulai menjelajah ke dalam pakaiannya, Mu Ling tidak bisa lagi menahan keinginannya untuk menyentuh balik pada tubuh Qin Tian.     

Ekspresi ragu di wajahnya mulai menghilang saat tangannya mulai masuk ke dalam pakaian Qin Tian.     

Ketika waktu terus berlalu dan pakaian di tubuh mereka sudah terlepas sepenuhnya, ekspresi Mu Ling saat ini sudah dipenuhi dengan antisipasi dan keinginan saat dia menatap naga kecil Qin Tian.     

"Please..." Ucap Mu Ling dengan ekspresi mabuk.     

Dia bahkan sedikit mengangkat pinggulnya ketika mengatakan itu.     

....     

....     

Setelah mengirim Mu Ling pergi, Qin Tian dan Lan Yueli menghabiskan sisa waktu mereka untuk berkeliling kota dan daerah sekitar untuk melihat berbagai hal.     

Selain itu, mereka juga mengambil beberapa misi dari Istana Langit dan Bumi untuk menghabiskan waktu mereka.     

Hanya setelah hampir satu bulan waktu berlalu, baru kemudian mereka pergi ke formasi teleportasi untuk menuju Kota Alasta di wilayah sekte Angin dan Hujan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.