Dominasi Kaisar

Tubuh yang Tercabik dan Tulang yang Hancur



Tubuh yang Tercabik dan Tulang yang Hancur

0Li Qiye tampak seperti kerasukan karena dia tidak mau menjawab siapapun.     

Papan xianqi itu tampak kacau. Tidak ada yang bisa memahami permainan tersebut karena semua bidaknya ditempatkan sembarangan, seolah-olah ada anak kecil yang menaruh bidaknya sembarangan.     

Patung yang duduk berlawanan dengan Li Qiye tampak seperti patung seorang wanita jika dinilai dari penampilannya. Tetapi, gaya ukirannya sangat buram, orang-orang pun tidak bisa mengenali sosoknya.     

Tetapi, setelah diperhatikan dengan seksama, ternyata sosok samar patung ini bukan karena kehendak pembuatnya, melainkan karena patung ini sendirilah yang berusaha agar sosok aslinya tidak terlihat. Patung ini sengaja menyembunyikan diri seperti Gunung Lushan di tengah awan.     

Li Qiye duduk tanpa bergerak sama sekali, seolah-olah dia juga berubah menjadi patung.     

"Saudara Li, bagaimana kau bisa masuk?" Jian Xiaotie melihat-lihat ke sekitarnya namun tidak menemukan ada orang lain di tempat ini. Dia merasa bingung karena jika orang-orang dari Klan Jian tidak membukanya, maka semestinya dia tidak bisa masuk.     

Meski demikian, Li Qiye terus duduk di sana seperti sudah membeku. Entah karena diperdaya oleh permainan xianqi ini atau dipengaruhi hal lain. Yang jelas, dia tampak terputus dari dunia ini.     

Tidak ada yang menyangka bahwa Li Qiye pergi dari kediamannya pagi-pagi sekali untuk bermain xianqi melawan sesosok patung. Mereka semua menatap papan yang berantakan itu demi berusaha memahami keadaan ini.     

Nona Li, yang sangat terkesan oleh Li Qiye, membungkuk lalu berbisik dengan lembut: "Bangsawan Muda, apakah anda baik-baik saja?"     

Masih tidak ada jawaban dari Li Qiye yang terlihat sudah membatu.     

Bloodshark Scion merasa cemburu melihat sikap Nona Lin yang sangat lembut kepada Li Qiye. Dia memberikan tatapan yang dingin sambil menyindir: "Hmph, ini hanyalah sebongkah patung dan permainan bodoh, untuk apa dia berpura-pura misterius? Apakah dia berusaha menggunakan papan permainan itu untuk memahami dao agung dari sembilan langit? Hmph, dia hanya berpakaian seperti dewa dan berpura-pura menjadi iblis hanya demi terlihat hebat."     

Nona Lin, yang merasa benci kepada Bloodshark Scion, kini semakin kesal setelah mendengarnya berkata demikian. Nona Lin membalas: "Bangsawan Muda Li sedang memusatkan pikirannya sekarang. Siapa bilang dia hanya berpura-pura?"     

"Hah, memusatkan pikiran?" Bloodshark Scion semakin cemburu setelah mendengar Nona Lin membela Li Qiye. Dia pun tersenyum lembar sambil berkata dengan penuh kekesalan: "Itu hanyalah patung yang rusak. Apakah dia benar-benar perlu merenungi sebuah patung dengan sangat serius? Hanya orang bodoh yang mau berbuat demikian. Mungkin patung ini juga diambil dari tumpukan sampah, heh, hasil karya orang bodoh yang tidak mengerti seni, seonggok sampah yang hanya akan dianggap serius oleh orang bodoh."     

Jian Xiaotie tampak kesal mendengar perkataan itu, tapi sebagainya orang berbudaya, dia tidak akan menunjukkan kekesalannya di muka umum.     

Sayangnya, Bloodshark Scion telah terbutakan oleh rasa cemburu sehingga tidak bisa melihat ekspresi Jian Xiaotie yang kesal kepada dirinya.     

Shangguan Feilong juga menggelengkan kepala dan tertawa: "Bloodshark Scion, kau seharusnya tidak menertawakan orang ini. Terkadang memang ada beberapa orang yang tingkahnya aneh. Menatap patung seperti ini bukanlah apa-apa, hanya sejenis kelainan jiwa. Aku dengar ada ahli kesehatan ajaib yang bisa menyembuhkan penyakit ini di Dragon Demon Sea."     

Li Qiye sudah berkali-kali merusak urusan Shangguan Feilong dengan Hong Yujiao. Sudah lama juga dia ingin membunuh Li Qiye. Maka dari itu, dia menggunakan kesempatan ini untuk mempermalukan Li Qiye.     

"Kelainan jiwa?" Bloodshark Scion menyindir: "Ini lebih parah daripada sekedar kelainan jiwa. Ini adalah selera yang tidak wajar dan gila. Hanya penjahat rendahan saja yang akan berfantasi kepada patung yang jelek seperti ini, hanya monster saja yang akan tertarik kepada batu buruk rupa ini!"     

Bloodshark Scion sudah tidak waras lagi dan tidak menyadari bahwa perkataannya telah menyinggung orang-orang selain Li Qiye. Ekspresi Jian Xiaotie terlihat semakin kesal. Sebelum ini, dia tidak peduli akan ejekan Shangguan Feilong kepada Li Qiye. Lagipula, itu adalah perselisihan pribadi mereka.     

Tapi sekarang, Bloodshark Scion bukan hanya menyinggung Li Qiye, tetapi juga menyinggung patung tersebut. Patung yang merupakan simbol agung Klan Jian, bagaimana mungkin Jian Xiaotie tidak marah?     

Kemudian Li Qiye berdiri dan berjalan keluar.     

"Oh? Apakah aku terlalu menyinggung? Apakah kau merasa sangat malu dan ingin melarikan diri?" Bloodshark Scion tertawa terbahak-bahak dan merasa senang melihat Li Qiye pergi tanpa sepatah katapun.     

Shangguan Feilong juga tampak senang sekali. Dia berkata: "Tampaknya dia sudah sadar akan betapa rendahnya derajatnya. Bloodshark Scion, pengungkapan selera anehnya olehmu membuat dia tidak berani lagi menetap di sini."     

"Merayaplah kemari dan terima kematianmu agar darahmu yang menjijikkan itu tidak merusak ketenangan tempat ini." Li Qiye berkata dengan dingin dari luar halaman kuno itu.     

Bloodshark Scion yang sebelumnya memang sudah marah, kini menjadi semakin murka. Dia pun mendengus: "Li, kau kira aku takut kepadamu? Orang yang akan mati belum bisa ditentukan sekarang!" Dia pun bergegas keluar.     

"Itu benar, jangan kira kau bisa berbuat seenaknya hanya karena kau adalah murid sang Treefather." Shangguan Feilong mendengus sambil berlari keluar.     

Li Qiye tidak menunjukkan perasaan apapun. Kali ini, Jian Xiaotie sang tuan rumah, tidak lagi melerai mereka. Dia berdiri dengan menyilangkan lengan di depan dadanya sambil menyaksikan kejadian ini berlangsung tanpa mempedulikan apapun lagi.     

Kini dia merasa sangat marah. Dia sudah bersikap cukup sopan dengan tidak menyerang mereka berdua karena sudah menghina leluhurnya, maka dia merasa enggan untuk melerai pertarungan ini.     

Li Qiye memberikan tatapan yang menakutkan kepada mereka berdua sebelum bertanya dengan santai: "Bagaimanakah cara kematian yang kalian harapkan?"     

"Apakah kau yakin?" Shangguan Feilong membalas dengan sikap yang dingin: "Li Qiye, apa kau kira kami ini bisa kau bunuh semudah itu? Alasan mengapa aku tidak membunuhmu adalah karena Ratu Gongsun yang ingin mengambil sendiri nyawamu. Tapi kalau kau menyinggungku, aku akan tetap membunuhmu!"     

"Sudah, jangan banyak bicara. Majulah, aku akan beri kalian kesempatan untuk melepaskan serangan pertama." Li Qiye bersikap lebih dingin daripada biasanya. Orang-orang yang mengenal dirinya pasti akan merasa terkejut dan takut.     

Siapapun yang mengenal Li Qiye pasti tahu bahwa ketika dia bersikap lebih dingin daripada biasanya, maka tidak lama lagi akan terjadi pertumpahan darah. Bilamana dia sudah mulai bersikap demikian, maka dia akan membunuh tanpa ampun, tanpa pandang bulu.     

Sebenarnya Li Qiye memandang mereka berdua itu seperti dua ekor semut kecil saja, maka dia pun tidak mendengarkan ejekan mereka. Sayangnya, mereka sudah bertindak berlebihan dengan menghina patung tersebut. Setelah mereka melontarkan ejekan yang demikian keji kepada patung itu, takdir mereka pun tersegel. Tidak ada yang bisa menyelamatkan mereka dari kematian yang telah pasti.     

"Kau benar-benar angkuh!" Bloodshark Scion tertawa seperti orang gila lalu berkata: "Li, kau kira kau ini siapa? Apakah menurutmu menjadi murid seorang Treefather merupakan pencapaian yang luar biasa? Leluhurku adalah seorang Sea God yang tak terkalahkan! Latar belakangmu tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan latar belakangku!"     

Bloodshark Sovereign dari Desa Bloodshark pernah diakui oleh Trident, namun pada akhirnya Trident itu meninggalkan dirinya dan dia pun gagal menjadi Sea God sepenuhnya.     

Meski demikian, Desa Bloodshark tetap membanggakan pengakuan dari Trident tersebut dan menyatakan bahwa leluhur mereka adalah Sea God!     

Li Qiye berkata dengan nada yang dingin tanpa melihat mereka berdua: "Majulah, aku akan membunuh kalian berdua dengan satu gerakan."     

Shangguan Feilong membalas dengan perasaan marah: "Baiklah, Li Qiye. Kami akan menguji kemampuanmu."     

Bloodshark Scion mengeluarkan pedang merah dengan kabut darah yang mengepul di sekitarnya. Dia mengecap bibirnya dan memancarkan perasaan haus darah dari tatapannya. Dia berkata: "Binatang kecil, pedangku sudah lama tidak meminum darah, aku akan membuatnya kenyang hari ini."     

Nona Lin menjadi pucat karena terkejut melihat pedang tersebut. Dia mengingatkan Li Qiye: "Bangsawan Muda, berhati-hatilah terhadap pedang itu."     

Tindakan Nona Lin membuat Bloodshark Scion semakin menggila. Dia berteriak dengan perasaan sangat murka: "Binatang kecil, matilah!"     

Tubuh Bloodshark Scion berubah menjadi seberkas sinar ketika dia melesat maju untuk menyerang Li Qiye.     

Tiba-tiba terdengar dentuman dan suara patahan, kemudian terdengar suara remukan tulang yang mengerikan.     

Semua orang melihat Li Qiye menghantamkan Bloodshark Scion ke tanah dengan satu tangan. Tanah dimana dia dihantamkan pun menjadi retak bersamaan dengan tubuhnya. Li Qiye lalu mencengkeram kakinya lalu terus menghantamkannya ke tanah tanpa ampun, serangan itu membuat darahnya terpercik kemana-mana.     

Li Qiye bergerak dengan sangat cepat hingga orang-orang tidak bisa melihat bagaimana mungkin Bloodshark Scion jatuh ke tangan Li Qiye. Mereka hanya bisa melihat bagaimana Li Qiye menghantamkan Bloodshark Scion ke tanah; potongan tubuhnya mulai beterbangan bersama dengan darahnya.     

Saat ini, potongan-potongan daging itu berserakan di tanah dengan bersimbah darah hangat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.