Dominasi Kaisar

Nona Lin



Nona Lin

0Jian Xiaotie menyiapkan kamar untuk kelompok Li Qiye. Setelah semua persiapan tersebut selesai, dia mengucapkan sampai jumpa kepada mereka.     

Jian Xiaotie adalah orang yang antusias dan perhatian. Bukan hanya karena hadiah Li Qiye yang teramat bernilai, tapi juga karena mereka semua adalah manusia. Itulah mengapa dia memperhatikan kelompok Li Qiye dengan baik.     

Hong Tianzhu dan para murid Danau Dongting juga mendapatkan perlakuan yang tidak kalah hebat berkat Li Qiye. Pelayanan yang mereka terima kini biasanya hanya diberikan kepada garis keturunan Imperial atau Sea God.     

Seandainya Hong Tianzhu dan para murid Danau Dongting datang tanpa Li Qiye, maka mereka tidak akan menerima pelayanan sebaik ini.     

Di antara para murid itu, ada yang senang namun ada juga yang khawatir. Dengan diizinkan memasuki kediaman Kakek Jian saja, sebagian besar dari mereka sudah merasa gembira. Mereka akan semakin senang seandainya diizinkan bertemu dengan para murid Klan Jian. Lagipula, semua orang adalah bagian dari ras manusia, maka kesamaan tersebut bisa menjadi titik awal hubungan mereka. Selain itu, generasi muda Danau Dongting masih belum ternodai oleh nafsu akan kekuasaan, tidak seperti generasi sebelumnya.     

Hong Tianzhu, Hong Yujiao, dan Nona Lin tidak bisa tidur. Mereka semua mengkhawatirkan lamaran pernikahan yang menghantui mereka. Hong Yujiao benar-benar tidak mau menikah dengan Shangguan Feilong, begitu juga dengan Nona Lin yang tidak mau menikah dengan Bloodshark Scion. Di mata Nona Lin, Bloodshark Scion memiliki reputasi yang buruk. Seandainya mereka menikah, maka dia hanya akan dimanfaatkan sebagai penerus keturunan, hal itu akan sangat menodai kesucian garis darahnya.     

Tetapi saat ini mereka sama sekali tidak bisa memperjuangkan takdir mereka. Li Qiye menjadi satu-satunya harapan mereka!     

Li Qiye adalah orang yang benar-benar asing bagi mereka. Yang mereka tahu hanyalah asal mula Li Qiye yaitu Peacock Land. Meski demikian, Li Qiye meninggalkan kesan baik di hati mereka, terutama setelah dia membela kebebasan mereka. Mereka berdoa di dalam hati agar orang asing yang memberi mereka harapan itu bisa menjaga kebebasan mereka.     

Hong Tianzhu terlihat jauh lebih menderita, malam terasa begitu panjang baginya. Selain memikirkan nasib putrinya, dia juga harus memikirkan nasib murid-muridnya, serta masa depan Danau Dongting!     

Meskipun dia adalah ketua sekte Danau Dongting, kekuatannya masih sangat terbatas. Para leluhur dari ketiga klan masih berbuat semau mereka, maka dia tidak bisa mengatur Danau Dongting sebagai satu kesatuan. Dalam keadaan seperti ini, Danau Dongting tidak akan bertambah kuat.     

Selain itu, masa depannya sendiri pun masih menjadi pertanyaan. Para leluhur sampai berani bekerja sama dengan pihak asing bahkan menjodohkan garis darah terbaik mereka kepada orang luar. Mereka benar-benar sedang mengundang serigala ke dalam rumah mereka.     

Orang yang merasa paling damai di antara mereka semua pastilah Zhang Baitu. Dia merasa sangat gembira saat ini sampai-sampai dia tidak mengharapkan apapun lagi. Dia hanya ingin menekuni dao. Karena itulah, dia tidur dengan sangat nyenyak.     

Mereka semua bangun lebih awal di keesokan harinya. Hong Tianzhu pergi melihat tamu lain di kediaman ini dan meninggalkan para juniornya.     

Hong Yujiao dan kawan-kawan tidak mengenal seorang pun di sini, maka mereka pun pergi mencari Li Qiye untuk menanyakan tentang kegiatan hari ini. Tetapi, dia tidak ada di tempat ketika mereka menghampiri halaman kecilnya.     

Hong Yujiao bertanya: "Saudara Zhang, dimanakah Bangsawan Muda Li?"     

Zhang Baitu menggelengkan kepala lalu menjawab: "Aku juga tidak tahu. Dia pergi pagi sekali tanpa memberitahu tujuannya kepadaku."     

Mereka tampak kecewa karena tidak bisa menemui Li Qiye. Mereka saling berpandangan karena tidak tahu harus berbuat apa, namun tiba-tiba Hong Yujiao memutuskan: "Kita akan pergi berjalan-jalan. Sebaiknya kita berkenalan dengan para murid Klan Jian."     

Mereka semua mengangguk setuju. Ini adalah kesempatan yang baik bagi mereka sendiri maupun Danau Dongting untuk bertegur sapa dengan murid Klan Jian.     

"Saudara Zhang, ikutlah bersama kami." Hong Yujiao tidak mau meninggalkannya meski dia tidak begitu dekat dengan para murid.     

Mereka pun pergi dari halaman kecil itu untuk berjalan-jalan di sekitar kediaman Kakek Jian.     

Namun, sebelum mereka melangkah jauh, mereka bertemu dengan Shangguan Feilong dan Bloodshark Scion.     

Shangguan Feilong bertanya: "Saudari Kecil, apakah kau akan berjalan-jalan juga?"     

Bloodshark Scion menatap Nona Lin seperti seekor serigala lapar. Dia tersenyum lalu berkata: "Saudara Shangguan dan aku sudah kenal dengan Klan Jian, kita sebaiknya pergi bersama."     

Hong Yujiao tidak mau pergi dengan mereka, tapi dia juga tidak berani menolak terang-terangan.     

Untungnya, Jian Xiaotie datang, mereka pun merasa lebih tenang.     

"Semua orang bangun pagi sekali, dimanakah Saudara Li?" Jian Xiaotie ingin mengajak Li Qiye dan kawan-kawan untuk mengunjungi bagian lain dalam Klan Jian.     

Jian Xiaotie sangat tertarik kepada Li Qiye karena dia adalah wakil Peacock Land, yang akan membela umat manusia di masa depan. Itulah mengapa Jian Xiaotie ingin berkawan dengannya.     

"Kami tidak tahu." Hong Yujiao dan kawan-kawan menggelengkan kepala: "Bangsawan Muda Li pergi lebih awal. Kami tidak tahu ke mana dia pergi."     

Jian Xiaotie menjawab dengan sedikit kekecewaan: "Oh, leluhur tertua akan keluar dari kultivasinya hari ini, aku ingin mengenalkan Saudara Li kepadanya."     

"Kakakku dan Ratu Gongsun juga telah pergi untuk menemui Sang Tetua." Shangguan Feilong membalas demikian. Dia mengatakan itu dengan penuh kebanggaan. Hanya sedikit orang yang bisa bertemu dengan Kakek Jian, dan kakaknya adalah salah satu dari sedikit orang itu.     

Jian Xiaotie melihat ke arah Hong Yujiao dan kawan-kawan lalu tersenyum sambil berkata: "Jika kalian semua ingin berjalan-jalan, aku akan memandu kalian sambil menanti kedatangan Li Qiye sebelum melanjutkan kegiatan kita."     

Hong Yujiao dan kawan-kawan merasa tenang mendengarnya. Mereka merasa khawatir karena mereka tidak mengenali daerah ini.     

Jian Xiaotie memandu mereka sebagainya seorang tuan rumah yang baik. Shangguan Feilong dan Bloodshark Scion juga mengikuti mereka tanpa rasa malu. Mereka berani berbuat demikian demi mendekati Hong Yujiao dan Nona Lin.     

Bukan hanya kedua gadis itu yang tidak menyukai mereka, semua murid Danau Dongting juga merasakan hal yang sama. Tetapi, mereka bukanlah tuan rumah, tidak mungkin mereka mengusir kedua orang itu.     

Meskipun dia adalah penerus klan ini, Jian Xiaotie tidak bersikap angkuh. Dia memandu para tamunya sambil menceritakan banyak kisah dari Klan Jian. Para tamunya terlihat senang mendengar Jian Xiaotie bercerita.     

Pada saat yang sama, Shangguan Feilong dan Bloodshark Scion memanfaatkan kesempatan ini untuk mendekati kedua gadis itu. Hong Yujiao masih bisa bersikap sopan sambil menjaga jarak dengan Shangguan Feilong sedangkan Nona Lin selalu memposisikan diri sejauh mungkin dari Bloodshark Scion.     

Hal itu membuat Bloodshark Scion sangat kesal. Matanya memancarkan kilauan yang tajam. Dalam pikirannya, pernikahan tersebut merupakan berkat bagi Nona Lin, tapi gadis itu malah pergi bersembunyi dari dirinya. Dia sudah berniat untuk memberi gadis itu pelajaran agar gadis itu mengerti akan statusnya sendiri!     

Jian Xiaotie mengajak mereka semua mengunjungi banyak tempat, kecuali ke tempat-tempat terlarang. Dia lebih memperhatikan para murid dari Danau Dongting.     

Mereka akhirnya melewati sebuah halaman bergaya kuno. Tempat itu memiliki dinding yang sangat tinggi hingga tidak ada seorangpun yang bisa melihat apa yang dilindungi tembok tersebut.     

"Bangsawan Muda Jian, tempat apakah ini?" Zhang Baitu merasa penasaran setelah melihat halaman yang terlihat seperti benteng berdinding tinggi itu.     

Jian Xiaotie berhenti lalu menjelaskan: "Ini adalah sebuah bangunan tua di klan kami yang biasanya ditutup dan dikunci. Aku pun tidak bisa memasukinya begitu saja."     

Dia tidak tahu banyak soal halaman tua itu, yang dia tahu hanyalah fakta bahwa bangunan itu berasa dari zaman para pendahulunya. Kegunaannya sendiri tidak diketahui baik oleh dirinya maupun para murid Klan Jian lain.     

Biasanya, halaman itu tidak akan dibuka untuk orang luar. Dia pun sebagai penerus baru memasukinya beberapa kali saja. Sayangnya dalam beberapa kali kesempatan itu, dia tidak bisa memahami misteri di dalamnya dan hanya menganggap itu bangunan biasa.     

"Bangsawan Muda Jian, pintunya terbuka." Seorang murid Danau Dongting yang berjalan di depan berteriak lalu masuk karena merasa penasaran akan bangunan itu.     

Jian Xiaotie terkejut mendengarnya, dia pun mempercepat langkahnya. Memang benar adanya, pintu kayu yang biasa tertutup itu kini terbuka.     

"Siapakah yang membukanya?" Jian Xiaotie merasa lengah dan segera masuk.     

Para murid dari Danau Dongting juga penasaran dan ikut dengannya.     

Halaman itu tidak begitu besar. Terdapat banyak pohon bambu di sekitarnya, bayangan mereka melambai ketika angin menerpa pepohonan itu. Ketika angin bertiup, dedaunan itu akan melambai. Sungguh sebuah tempat yang elegan, cocok untuk merefleksikan diri.     

Di tengah halaman itu terdapat sebuah meja batu dengan beberapa kursi di sekitarnya, di meja itu sendiri terdapat papan xiangqi. [1][1] Ada sesosok patung yang sedang duduk di hadapan seseorang.     

"Saudara Li, mengapa kau ada di sini?" Jian Xiaotie terkejut melihat orang yang sedang duduk di sana.     

Orang itu ternyata adalah Li Qiye; dia duduk terdiam di sana seolah-olah tidak menyadari bahwa ada yang bertanya kepadanya. Hong Yujiao dan kawan-kawan tidak menyangka bahwa Li Qiye pergi lebih awal untuk mendatangi tempat ini.     

[1] Permainan sejenis catur dari negeri Cina.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.